Shalat Tarawih 8 Rakaat Dan 20 Rakaat. Nabi hanya shalat 8 rakaat bersama mereka karena memberi keringanan, khawatir tarawih diyakini fardhu, sehingga akan memberatkan. فإن قلت: أجمعوا على أن التراويح عشرون ركعة والوارد من فعله - صلى الله عليه وسلم - ثمان ركعات.

Sungguh tidak rasional, para sahabat yang alim, pakar fiqih, tafsir, dan hadits bersepakat dalam sebuah kesesatan. Oleh karena itu, KH Abu Fadlol bin Abdus Syukur dari Tuban dengan tegas menyatakan bahwa orang yang menganggap bahwa Sayyidina Umar bin Khatab adalah pelaku bid’ah dalam urusan tarawih, tidak diragukan lagi ia sendiri yang berbuat bid’ah. Namun, bila imam shalat terindikasi sebagai pelaku bid’ah, semisal menganggap para sahabat menyimpang dalam jumlah rakaat tarawih, mudah mensyirikan orang, meyakini Allah tidak dapat dilihat di akhirat dan lain sebagainya, maka hukumnya makruh bermakmum dengannya.

Kecuali bila tidak bermakmum dengan imam tersebut akan menimbulkan gejolak, maka hendaknya tetap berjamaah untuk menghindari fitnah. Ulama berbeda pendapat bila tidak menemukan jamaah kecuali dengan imam pelaku bid’ah, apakah tetap dianjurkan berjamaah atau shalat sendiri?

Saat tarawih di rumah pun, kita masih punya peluang untuk tetap shalat berjamaah bersama kerabat atau teman-teman dekat.

Mengapa Jumlah Rakaat Tarawih Berbeda-beda? Ini

Mulanya pemahaman akan adanya shalat tarawih di bulan Ramadhan ini adalah bentuk riil dari hadits Nabi:. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, disebutkan Nabi shalat di masjid Nabawi pada suatu malam Ramadhan. Imam Ibnu Qudamah mencatat dalam al-Mughni bahwa sebab perbedaan ini adalah dasar hadits dan riwayat sahabat yang digunakan.

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah: “Bagaimana shalat Nabi Muhammad di bulan Ramadhan?”. Bila Anda hendak memilih delapan, dua puluh, atau lebih banyak dari itu, ketahuilah bahwa tidak ada keterangan eksplisit dalam hadits Nabi seputar jumlah rakaat tarawih.

Mana yang Lebih Baik dan Afdhol, Sholat Tarawih 8 Atau 20 Rakaat

Shalat Tarawih 8 Rakaat Dan 20 Rakaat. Mana yang Lebih Baik dan Afdhol, Sholat Tarawih 8 Atau 20 Rakaat

Switch to the dark mode that's kinder on your eyes at night time. Switch to the light mode that's kinder on your eyes at day time.

Salat Tarawih, 20 Atau 8 Rakaat? Ini Penjelasannya

Shalat Tarawih 8 Rakaat Dan 20 Rakaat. Salat Tarawih, 20 Atau 8 Rakaat? Ini Penjelasannya

Ketika di masa kepemimpinan Sayyidina Umar bin Khattab RA, beliau memerintahkan untuk dikerjakan secara berjamaah (seperti dahulu di zaman Nabi).Pengasuh Ponpes Al-Fachriyah, Tangerang, Habib Ahmad bin Novel Jindan menjelaskan secara rinci perihal salat tarawih ini. Sebagaimana diriwayatkan Abdurrahman bin Abdul Qari, Beliau berkata: “Ketika aku keluar bersama Sayyidina Umar bin Khattab di malam Ramadhan maka kami mendapati kaum muslimin mengerjakan salat Tarawih dengan sendiri-sendiri dan ada juga yang berjamaah dengan sekelompok orang. Para imam madzhab mengambil pendapat sama, tentang 20 rakaat, sebagaimana diriwayatkan Imam Al Baihaqi dengan sanad yang shahih, dari As-Saib bin yazid Radhiallahu Anhu, Beliau berkata: “Sesungguhnya dahulu para sahabat mendirikan salat tarawih di zaman Umar 20 rakaat”.Begitu juga yang diriwayatkan Imam Malik bin Anas Radhiyallahu Anhu di dalam kitabnya Al Muwaththo’ dari Yazid bin Rumman RA berkata: “Sesungguhnya dahulu para sahabat mendirikan salat tarawih di zaman Sayyidina Umar 23 rakaat”.Dari Imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni, beliau menjelaskan sesungguhnya para ulama sepakat bahwa jumlah rakaat tarawih adalah 20 rakaat dan menolak atas pendapat Imam Malik RA dalam riwayatnya yang kedua yaitu 36 rakaat. Adapun Imam Malik RA mengerjakan 36 rakaat karena mengikuti apa yang di kerjakan Ahli Madinah.Dalam Kitab Mukhtasor Almuzani Imam Syafi’i berkata: “Aku telah mendapati Ahli Madinah mengerjakan salat tarawih 36 rakaat, tetapi Aku lebih suka 20 karena mengikuti apa yang telah diriwayatkan dari Sayyidina Umar bin Khattab.

Imam At-Turmudzi juga meriwayatkan dalam kitab Sunannya, bahwa Salat Tarawih adalah 20 rakaat. Dengan inilah banyak ulama sepakat inilah yang tepat, karena dikerjakan di tengah-tengah para Muhajirin dan Anshor, dan tidak terdapat seorang pun dari para sahabat yang menentang hal tersebut”.

Hanya saja, penggunaan hadis ini sebagai dalil salat tarawih perlu dikoreksi ulang.Bagi yang sering menjadikan hadis ini sebagai dalil salat tarawih, biasanya tidak membacanya secara utuh. Akan tetapi mengambil potongannya saja sebagaimana disebutkan di atas.Bunyi hadis ini secara sempurna adalah sebagai berikut: “Dari Abi Salamah bin Abd al-Rahman, ia pernah bertanya kepada As Sayyidah A`isyah radhiyallahu ‘anha perihal salat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan.

A’isyah kemudian berkata : “Saya berkata, wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum salat witir?” Beliau menjawab: “Wahai A’isyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, akan tetapi hatiku tidak tidur.”Pemotongan hadis di atas, berpotensi menimbulkan kesimpulan berbeda. Karena itu, para ulama berpendapat bahwa hadis ini bukanlah dalil salat tarawih, akan tetapi dalil salat witir.Kesimpulan ini diperkuat oleh hadis lain yang juga diriwayatkan Sayyidah A’isyah.

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih, 8 atau 20 Rakaat? Begini

Shalat Tarawih 8 Rakaat Dan 20 Rakaat. Jumlah Rakaat Sholat Tarawih, 8 atau 20 Rakaat? Begini

Dinamakan Tarawih karena orang yang melaksanakan shalat sunah di malam bulan Ramadhan beristirahat sejenak di antara dua kali salam. Ustaz Saiyidil Mahadhir dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri mengungkapkan, empat madzhab fiqih yang ada; Hanafi, Maliki , As-Syafii, dan Hambali, dan Ormas Nahdhatul Ulama di Indonesia yang memang corak fiqihnya mengambil pendapat emapat madzhab juga sangat meyakini bahwa shalat tarawih itu jumlahnya 20 rakaat. Dan konon katanya, menurut keterangan dari Prof. Dr. Ali Mustafa Ya’qub, MA, bahwa KH. Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri ormas Muhammadiyah dahulunya juga tarawih 20 rakaat. Dalil yang kuat dalam masalah tarawih 20 rakaat ini adalah keputusan Umar bin Khattab ra pada zamannya yang tidak didapati adanya pertentangan dikalangan sahabat pada waktu itu. Dan 20 rakaat ini dikejakan dengan 10 kali salam, dan dilakukan lima kali tarawihah (istirahat), per sekali tarwihah (istirahat) dilaksanakan setelah selesai empat rakaat.

Adapun pendapat yang meyakini bahwa jumlahnya 8 rakaat plus 3 witir rata-rata sandarannya adalah hadits Aisyah ra berikut ketika beliau ditanya bagaimana shalat malamnya Rasulullah saw:. Keutamaan Sholat Tarawih 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan.

Aisyah ra menjawab: “Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah shalat malam melebihi 11 rakaat baik pada bulan ramadhan maupun pada bulan lainnya” (HR. Doa Kamilin dan Zikir setelah Sholat Tarawih.

Dalil Mengerjakan Salat Tarawih 8 Rakaat, Hadisnya Sahih

Shalat Tarawih 8 Rakaat Dan 20 Rakaat. Dalil Mengerjakan Salat Tarawih 8 Rakaat, Hadisnya Sahih

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan merupakan bulan ibadah, di dalamnya terdapat segudang amalan sunah yang bisa dikerjakan umat Islam. Di antara amalan sunah yang paling identik dengan Ramadan adalah salat Tarawih.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beribadah di malam Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau” (HR. Ada dua pendapat mengenai jumlah rakaat dalam salat Tarawih.

Pendapat pertama mengatakan jumlah rakaatnya 20, ditambah dengan 3 rakaat salat Witir, maka menjadi 23. Pendapat kedua ini paling mudah dikerjakan, umumnya pengikut Muhammadiyah mengerjakan 8 rakaat salat Tarawih.

Lantas, apa landasan hukum bagi yang mengerjakan salat Tarawih sebanyak 8 rakaat ini. Berikut adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah RA sebagai landasan hukumnya.

Dari A’isyah, istri Nabi Muhammad SAW, ia berkata, "Rasulullah pernah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat.” (HR.

Pro Kontra Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat? Ini Penjelasan dan

Shalat Tarawih 8 Rakaat Dan 20 Rakaat. Pro Kontra Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat? Ini Penjelasan dan

SuaraBanten.id - Bulan Suci Ramadan akan tiba sekira 17 hari lagi. Sebenarnya, salat tarawih itu berapa rakaat? Perlu diketahui, salat tarawih dilakukan di malam hari, yakni sesudah shalat isya hingga menjelang subuh. Setelah salat tarawih diakhiri dengan shalat witir.

HR Bukhari menyebutkan barang siapa beribadah di malam bulan Ramadan karena Iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau. Jumlah rakaat salat tarawih ada beberapa versi. Ada pula yang meyakini shalat tarawih memiliki 20 rakaat yang dikerjakan dengan dua rakaat salam.

Lalu sebenarnya salat tarawih berapa rakaat?

Manakah Lebih Afdhal, Shalat Tarawih 20 Rakaat atau 8?

Perdebatan liar ini biasanya muncul seiring datangnya bulan suci Ramadhan, para ustadz mulai berceramah menerangkan tata cara melaksanakan shalat tarawih menurut keyakinan mereka masing–masing dan saling mengklaim kebenaran atas kelompok lain sehingga debat kusir dalam masalah ini tidak bisa dielakkan, debat yang terkadang bermula dari kebencian bukan pada tradisi keilmuan dengan pendekatan dalam memahami secara kritis sumber–sumber dalil yang berkaitan dengan tatacara shalat Tarawih. Ø Kelompok pertama berpendapat bahwa jumlah shalat tarawih adalah 8 rakaat berlandaskan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah:. Hanya saja ada sekelompok orang yang kurang tepat dalam memahami sebuah hadits lalu menganggapnya sebagai dasar shalat Tarawih Rasulullah. Ketika para sahabat mengetahui alasan tidak keluarnya Rasulullah itu, yakni karena khawatir shalat tarawih diwajibkan kepada mereka.

Jadi bukan karena pada qiyamullail tersebut ada pelanggaran menurut syariat sehingga malam berikutnya para Sahabat tetap berangkat ke masjid dan melakukan shalat di dalamnya. Rasulullah SAW ketika memutuskan untuk tidak keluar di malam ketiga Ramadhan hanya karena beliau khawatir qiyamullail tersebut dianggap wajib atas umatnya.

Related Posts

Leave a reply