Shalat Tahajud Berjamaah Nu Online. Definisi shalat tahajud yang dijelaskan di atas sesuai dengan penjelasan Syekh Sulaiman al-Jamal dalam kitabnya, Hasyiyah al-Jamal ala al-Manhaj :. ومن النفل المطلق قيام الليل، وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديماً يسمى تهجداً.
Namun tujuan baik yang terdapat di balik pelaksanaan shalat tahajud secara berjamaah dalam permasalahan di atas dibatasi sekiranya tidak sampai memunculkan mudarat, seperti akan menimbulkan persepsi pada orang lain bahwa shalat tahajud secara berjamaah merupakan hal yang dianjurkan oleh syara’. Maka ketika memunculkan mudarat tersebut, melaksanakan shalat tahajud secara berjamaah menjadi haram bahkan wajib untuk dicegah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa shalat tahajud berjamaah merupakan hal yang boleh dilakukan tanpa adanya kemakruhan. Jika muncul mudarat demikian, maka melaksanakan shalat tahajud dengan berjamaah menjadi haram dan wajib dicegah.
Salah satu ibadah sunnah yang sering dilakukan umat Muslim selama bulan Ramadhan adalah shalat witir. Artinya, “Jadikanlah shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir,” (HR Bukhari Muslim).
Sebelumnya perlu ditegaskan bahwa mengakhirkan shalat witir pada malam hari sebatas sunnah, bukan kewajiban. Hanya saja dia tidak mendapat keutamaan mengahirkan shalat witir sebagaimana disinggung hadits Nabi tersebut. Artinya, bagi orang yang berniatan melakukan shalat tahajud di malam hari, maka shalat witir boleh ditunda untuk dilakukan setelah tahajud.
Sehingga, shalat witir tidak dilakukan secara berjamaah setelah tarawih. Meski begitu, para ulama memberi pengecualian ketika bulan Ramadhan untuk dilakukan dengan berjamaah disambung setelah tarawih.
Tapi dengan catatan, orang itu harus yakin bisa bangun di akhir malam. Hal ini tidak lain karena memang witir dianjurkan untuk diakhirkan. Tulisan ini diproduksi ulang dari artikel berjudul Shalat Witir pada Ramadhan, Sebaiknya Berjamaah atau Sendirian?
Kesunnahannya bersifat muakkad atau sangat kuat karena selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Artinya, "Dan dari sebagian malam shalat tahajudlah kamu (Muhammad ﷺ) dengan membaca Al-Qur’an (di dalamnya) sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji" (QS al-Isra: 79).
Namun menurut Al-Habib Abdullah Al-Haddad, hendaknya yang dibaca adalah Al-Qur’an mulai awal dan seterusnya, sehingga tiap bulan, tiap 40 hari, atau jangka waktu yang lebih banyak atau sedikit dari waktu tersebut orang dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam shalat Tahajud, sesuai kadar kesemangatannya. Niat dalam hati bersamaan takbîratul ihrâm, dan seterusnya sampai salam setelah dua rakaat.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” Doa ini dianjurkan dibaca seusai shalat tahajud.
Jadi begitu selesai 20 rakaat tarawih, langsung dilanjut shalat witir secara berjamaah sebanyak tiga rakaat dengan dua kali salam. Hal ini menjadi pertanyaan jika seseorang ingin melakukan shalat sunnah tahajud di malam harinya.
Artinya, "Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir," (HR Bukhari Muslim). Dasar anjuran shalat tahajud sendiri adalah firman Allah swt berikut,. Artinya, “Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS.
Lalu bolehkah shalat tahajud tetap diakhirkan saat bulan Ramadhan, mengingat sudah terlanjur shalat witir terlebih dulu saat usai tarawih? Bahkan, ada pendapat yang mengatakan witirnya tidak sah jika diulangi setelah tahajud.
"Namun jika ia melakukan shalat witir lebih dulu kemudian baru melakukan shalat tahajud, maka dia tidak disunnahkan mengulang shalat witir, bahkan (menurut sebagian pendapat) tidak sah jika diulang, berdasarkan hadits, ‘Tidak ada pelaksanaan shalat witir dua kali pada satu malam.'".
Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya orang tidur sedangkan kewajiban shalat subuh tetap berjalan. Padahal shalat subuh berjamaah memiliki banyak keutamaan, di antaranya, mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat. Artinya: Dari Buraidah al-Aslami dari Nabi Muhammad, sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat. Dua hadits di atas menegaskan bahwa shalat subuh berjamaah lebih unggul dibandingkan shalat subuh sendirian, apalagi shalatnya dikerjakan secara berjamaah akan mendapatkan pahala 27 derajat. Artinya: Dua rakaat (shalat sunah qabliyah) subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya. Selain itu, dengan shalat subuh berjamaah seseorang akan dihindarkan dari penyakit kemunafikan, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:.
Sungguh aku berkeinginan untuk memerintahkan muadzin agar didirikan (iqamah) shalat, lalu aku perintahkan seseorang untuk memimpin shalat (berjamaah), kemudian aku mengambil bara api dan membakar (rumah) orang yang tidak keluar melaksanakan shalat berjamaah di masjid (tanpa alasan yang benar) (HR. Sebab dengan menjalankan shalat subuh berjamaah, akan senantiasa mendapatkan cahaya yang sempurna dan dijauhkan dari sifat nifaq.
Sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru 1444 Hijriah, tepatnya pada Sabtu 30 Juli 2022 mendatang. Sebagai umat Islam, ada baiknya kita mengakhiri tahun ini dengan doa permohonan ampun kepada Allah atas kesalahan dan dosa yang telah lalu, serta memohon agar Alllah swt dapat menerima sesedikit apapun amal kebaikan yang telah kita perbuat. Berikut doa yang dibaca Rasulullah saw pada akhir tahun tersebut:. Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik.
Doa awal tahun ini dibaca sebanyak tiga kali di malam 1 Muharram. Berikut ini doa Rasulullah saw di awal tahun, yang juga dicantumkan Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar, seperti dikutif dari “Ini Doa Rasulullah saw di Awal Tahun”. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat.
Semoga Allah swt meringankan langkah kita ke depan menuju kebaikan dunia maupun akhirat. Dan baiknya, doa yang kitya baca ini disertai dengan dengan amalan lain seperti puasa, khataman, sema’an Al-Quran, sedekah, atau perbuatan positif lainnya.
Rajab merupakan salah satu nama di antara 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriah. Tak sedikit orang yang mencari tahu tentang keutamaan ibadah di bulan tersebut. Pondok Pesantren Suryalaya Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya mengeluarkan edaran tentang tata cara pelaksanaan shalat sunnah Rajab yang akan dilaksanakan tepatnya pada tanggal 1 Rajab 1443 H. Amaliah tersebut merupakan maklumat dari Syekh KH Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Mursyid TQN Suryalaya) yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 1982 dan selalu diamalkan oleh pengikut tarekat tersebut.
Sebagaimana yang dilaksanakan oleh Guru hingga Mursyid TQN Pontren Suryalaya Syekh KH. Setelah mengucapkan salam akhir dirakaat kedua, membaca doa berikut:. Ilāhan wā hidan ahadan shamadan fardan witran lam yattakhidz shāhibatan wa lā waladan.
Pembagian shalat sunnah terhadap dua bagian ini secara ringkas dijelaskan dalam kitab al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzzab:. Yaitu shalat selain dari bagian pertama diatas.” (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzzab, juz 4, hal.
Menurut para ulama Syafi’iyah shalat witir pada malam bulan suci ini sunnah dilakukan secara berjamaah. “Berjamaah pada shalat witir adalah hal yang sunnah di bulan Ramadhan menurut Madzhab Hanabilah dan Syafi’iyyah serta satu qaul dari Madzhab Hanafiyah.” (Kementrian Wakaf dan Urusan Keagamaan Kuwait, Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, juz 27, hal.
أفتى الوالد رحمه الله تعالى فيمن يصلي بعض وتر رمضان جماعة ويكمله بعد تهجده بأن الأفضل تأخير كله ، فقد قالوا : إن من له تهجد لم يوتر مع الجماعة بل يؤخره إلى الليل ، فإن أراد الصلاة معهم صلى نافلة مطلقة وأوتر آخر الليل. Namun patut diperhatikan bahwa dalam mengamalkan shalat witir ini tetap mempertimbangkan terhadap tradisi dan penilaian masyarakat setempat.