Shalat Sunnah Yang Ada Khutbahnya. Carilah dan tulislah ayat ayat Al Qur'an yang menjelaskan tentang perintah Allah SWT kepada manusia untuk meyakini adanya malaikat malaikat Allah SWT … beserta terjemahan dan makna yang terkandung didalamnya. Carilah dan tulislah ayat ayat Al Qur'an yang menjelaskan tentang perintah Allah SWT kepada manusia untuk meyakini adanya malaikat malaikat Allah SWT … beserta terjemahan dan makna yang terkandung didalamnya.
Sebagai khatib, setidaknya ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam melaksanakan khutbah Jumat. Beberapa orang Tabi'in seperti Adul 'Aliyah, al-Hasan, Zaid bin Aslam dan Qatadah menceritakan bahwa Rasulullah SAW sedang berdiri di atas mimbar khutbah. Sementara itu, Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut sebagai dalil yang menunjukkan bahwa imam berkhutbah pada hari Jumat dalam keadaan berdiri. Sebagaimana dijelaskan dalam buku tersebut, apabila berkhutbah mata Rasulullah tampak memerah, tekanan suaranya tinggi, dan kemarahannya terlihat.
"Beliau bagaikan pemberi semangat pasukan tentara yang sedang bertempur," tulisnya seperti dikutip pada Jumat, (28/5/2021). Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadits oleh Imam Muslim, dari Jabir bin 'Abdillah,. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa hadits tersebut menunjukkan sunnah bagi khatib untuk menjiwai setiap perkataan dalam khutbahnya.
"Nabi Muhammad SAW sewaktu berdiri di atas mimbar, para sahabatnya menghadapkan wajahnya kepada beliau.".
• Dalam shalat jum'at terdapat 2 khutbah dan hukumnya adalah wajib. • Shalat sunnah idul fitri terdapat khutbah baik satu khutbah atau pun dua khutbah.
Hukum khutbah atau pun salat idul fitri adalah sunnah. • Shalat idul adha terdapat khutbah.
Baik 1 khutbah maupun dua. Dan hukumnya sunnah karena salat idul adha berhukum sunnah.
• Shalat Istiqa' adalah salat memohon turunnya hujan. Dan jumhur ulama berpendapat bahwa khutbah setelah shalat lebih utama.
Sebab itu, beberapa sholat sunnah berikut ini disyariatkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Melansir dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc., MA, dalam mazhab Al Hanafiyah dan Al Hanabilah, syarat sah dari sholat Idul Fitri dan sholat Idul Adha adalah dikerjakan dengan berjamaah.
Artinya: "Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat [sebagai makmum / imam] karena Allah ta'ala.". Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai [sebagai makmum / imam] karena Allah SWT.". Selain itu, untuk tata cara mengerjakan sholat Id pada rakaat pertama takbir dibaca sebanyak tujuh kali. Menurut pendapat ulama, sholat ini disyariatkan pada bulan Jumadil Akhir tahun kelima hijriyah. Dilansir dari buku Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Zezen Zainal Alim, hukum sholat gerhana bulan adalah sunnah muakkad dan dikerjakan saat terjadi gerhana bulan pada malam hari setelah sholat isya. Cara mengerjakannya dianjurkan berjamaah sebanyak 2 rakaat di dalam masjid dengan dua kali rukuk.
Menurut buku Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat karya Ustaz Abu Sakhi, hukum mengerjakan sholat istisqa adalah sunnah mu'akkad atau sangat dianjurkan. Itulah 3 macam sholat sunnah yang dilaksanakan secara berjamaah berikut dengan penjelasan singkatnya.
Sholat tahajud adalah salat sunah yang dilakukan di waktu malam. Sebaiknya dilakukan di sepertiga malam terakhir dan sesudah kita terlelap sebelumnya.
Waktu yang baik untuk melakukan salat sunah ini adalah dua per tiga malam terakhir. Salat tasbih adalah sholat sunnah sebanyak 4 rakaat yang dikerjakan pada siang hari dengan satu salam, atau malam hari dengan 2 salam.
Salat hari raya adalah salat sunah yang dilakukan pada hari raya Idul Fitri 1 Syawal dan Idul Adha 10 Dzulhijah. Hukum dari salat hari raya adalah sunnah muakkad atau dianjurkan.
Salat khusuf adalah sholat sunah yang dilakukan saat terjadi gerhana matahari atau bulan.
Menurut Imam al-Nawawi, kesunnahan shalat ini sudah disepakati oleh mayoritas ulama (ijma’) dan makruh meninggalkannya kecuali ada udzhur . “Apabila kalian masuk masjid hendaklah shalat dua raka’at sebelum duduk” (HR: Ibnu Majah). Dikarenakan datang terlambat, demi menyimak khutbah keagamaan, sahabat tadi langsung duduk dan tidak shalat tahiyatul masjid.
Dikarenakan datang terlambat, demi menyimak khutbah keagamaan, sahabat tadi langsung duduk dan tidak shalat tahiyatul masjid. واما إذا دخل والإمام يخطب يوم الجمعة أو غيره فلا يجلس حتى يصلي التحية ويخففها.
Diriwayatkan, Ibnu Abbas Shalat gerhana bulan di Bashroh mengimami penduduknya dan mengatakan bahwa beliau melihat Rasulullah ? “Dari Al-Mughiroh Bin Syu’bah beliau berkata; Matahari mengalami gerhana di hari wafatnya Ibrahim (putra Rasulullah ?).
?” (Jika kalian melihatnya) menunjukkan awal waktu karena pada saat terjadi gerhana, baru Shalat disyariatkan, sementara lafadz “?????? Demikian pula Samuroh, bisa difahami bahwa beliau berada di Shof bagian paling belakang sehingga tidak mendengar suara Nabi ?. Selain Shalat, amalan lain yang disyariatkan saat terjadi gerhana adalah berdoa, dzikir, istighfar, shodaqoh, membebaskan budak dan semua amal-amal Taqorrub lainnya.
Jika merujuk pada tahun 2020 lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan Panduan Kaifiat Takbir dan Salat Idul Fitri Pandemi Covid-19. Selain mengatur tentang pengumandangan takbir, fatwa ini juga memberikan panduan shalat Idul FItri di masa pandemi.
Lantas perlukah khotbah diadakan jika salat idul fitri ditunaikan di rumah? Jika ibadah shalat Idul Fikri dilakukan di rumah dan berjamaah bersama anggota keluarga. Jika merujuk pada fatwa MUI, jumlah jamaah yang dianjurkan yaitu minimal empat orang. Sedangkan jika salat Idul Fitri dilaksanakan secara sendiri (munfarid), maka ketentuannya yakni berniat melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri secara sendiri, dan dilakukan dengan bacaan pelan. Namun, jika jumlah jamaah kurang dari empat orang atau dalam pelaksanaan di rumah dan tidak ada yang memiliki kompetensi atau keberanian dalam berkhutbah, maka shalat idul fitri boleh tidak disertai khutbah.
Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari sahabat Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. Hal ini karena ketentuan semacam itu harus ditetapkan berdasarkan perkataan atau perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perbuatan salaf tersebut berbeda dengan perbuatan orang jaman sekarang, dimana orang di jaman sekarang ini mereka duduk sampai muadzin mengumandangkan adzan pertama, kemudian mereka berdiri lagi untuk shalat sunnah (kemudian duduk lagi setelahnya, pent.).
Berbeda dengan jaman sekarang di mana sebagian khatib datang jauh sebelum tibanya waktu shalat Jum’at. [3] Pembahasan ini kami sarikan dari kitab Ahkaam Khudhuuril Masaajid karya Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan hafidzahullah, hal.
🔍 Sutroh, Istikharah Rumaysho, Bukti Syiah Sesat, Arti Senyuman Dalam Islam, Nasehat Untuk Orang Sombong.