Shalat Sunnah Witir Dilaksanakan Pada Bilangan Ganjil Yaitu. Hukum sholat witir adalah sunnah, namun beberapa hadits menyebutkan keutamaan ibadah ini. Berikut salah satunya yang dinarasikan Ali bin Abi Thalib RA,. Artinya: Rasulullah SAW berkata, "Wahai ahli Al Quran, lakukanlah sholat witir karena Allah SWT yang maha perkasa dan maha suci adalah witir (esa) dan menyukai yang ganjil.". Begitu pentingnya sholat witir hingga Rasulullah menempatkannya sebagai ibadah fardhu, untuk dirinya sendiri. Menjawab keraguan ini, Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadits yang diceritakan sahabatnya. Artinya: "Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam.

Dengan penjelasan ini, tiap muslim bisa memilih jumlah rakaat sholat witir sesuai kemampuannya. Gimana detikers, siap mengakhiri ibadah hari ini dengan sholat witir?

Shalat Witir, Sebelum Tidur Sesudah Isya atau Setelah Tahajud

Shalat Sunnah Witir Dilaksanakan Pada Bilangan Ganjil Yaitu. Shalat Witir, Sebelum Tidur Sesudah Isya atau Setelah Tahajud

Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm.

Keutamaan di antara kedua waktu tadi disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah. Namun, jika merujuk ke hadis lain, bakal ditemukan Salat Witir sebelum tidur lebih diutamakan.

Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak. Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat menyatakan, ada dua waktu melaksanakan sholat witir dan dua-duanya benar. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Salat Witir

Shalat Sunnah Witir Dilaksanakan Pada Bilangan Ganjil Yaitu. Salat Witir

Abu Ayyub Al-Anshaari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Witir adalah hak atas setiap muslim. Dari Ubay Bin Ka’ab, ia berkata: “Sesungguhnya Nabi biasa membaca dalam salat witir: Sabbihis marobbikal a’la (di raka'at pertama -red), kemudian di raka'at kedua: Qul yaa ayyuhal kaafiruun, dan pada raka'at ketiga: Qul huwallaahu ahad, dan dia tidak salam kecuali di raka'at yang akhir.” (Hadits riwayat Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah).

Penjelasan: Perkataan Ubay Bin Ka’ab, “dan dia tidak salam kecuali di raka'at yang akhir”, jelas ini menunjukkan bahwa tiga raka'at salat witir yang dikerjakan nabi itu dengan satu kali salam. Demikian juga dengan hadits Ali Radhiyallahu ‘anhu ketika ia berkata: “Witir tidaklah wajib sebagaimana salat fardhu. Juga berdasarkan hadis Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi pernah mengutus Muadz ke Yaman.

Salat witir dapat dilaksanakan satu, tiga, lima rakaat atau jumlah lain yang ganjil langsung dengan sekali salam. Sebagian ulama berpendapat bahwa batal witir yang telah dilakukannya pada awal malam dan di akhir malam ia menambahkan satu rakaat pada sholat witirnya, karena ada hadist yang mengatakan "tidak ada witir dua kali dalam semalam". Dari Qais bin Thalk berkata suatu hari aku kedatangan ayahnya Thalq bin Ali pada hari Ramadhan, lalu dia bersama kita hingga malam dan sholat (tarawih) bersama kita dan berwitir juga.

Shalat Witir

Shalat Sunnah Witir Dilaksanakan Pada Bilangan Ganjil Yaitu. Shalat Witir

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak pernah meninggalkan shalat witir baik saat bermukim maupun sedang bepergian. Hadist Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu ‘anhu dari Abu Bashrah Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda,”Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala menambah kepada kalian satu shalat yaitu witir maka kerjakanlah ia pada waktu antara shalat Isya’ hingga shalat shubuh.” (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani) Begitu pula yang telah dicontohkan melalui perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari hadist ‘Aisyah Radhiyallahu’anha,. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan, “Kekasihku Rasulullah Shalallahu’alahi wasallam berpesan kepadaku dengan tiga perkara (yang tidak akan aku tinggalkan hingga mati): [1] berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, [2] mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha, dan [3] mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur.” (Muttafaqun’alaihi).

Dari ‘Aisyah ia berkata,” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat malam sebanyak tiga belas raka’at. Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam. 🔍 Gerakan Senam Nifas, Dosa Akibat Perselingkuhan, Ibu Hamil Muslim, Ceramah Tentang Ayah, Hukum Suami Bilang Pisah, Kisah Wanita Solehah Zaman Rasulullah, Cara Minum Madu Yang Betul, Memperkuat Iman, Obat Penyakit Hati, Apakah Sholat Subuh Bisa Diqodho.

Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat, Menutup Shalat Sunnah

Shalat Sunnah Witir Dilaksanakan Pada Bilangan Ganjil Yaitu. Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat, Menutup Shalat Sunnah

Liputan6.com, Jakarta Pada tiap malam bulan Ramadhan umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih. Disebut shalat witir karena jumlah rakaatnya ganjil.

Sebenarnya, shalat witir lazimnya dikerjakan dengan 3 rakaat. Namun jika kondisi fisik tidak memungkinkan, mengerjakan shalat witir sebanyak 1 rakaat juga tidak dilarang. Sebelum mengetahui Tata Cara Shalat Witir 3 rakaat ada baiknya anda mengetahui keutamaan shalat witir.

Salat yang Dilaksanakan Usai Isya Hingga Jelang Fajar, Berikut

Shalat Sunnah Witir Dilaksanakan Pada Bilangan Ganjil Yaitu. Salat yang Dilaksanakan Usai Isya Hingga Jelang Fajar, Berikut

Muslim yang lalai melaksanakan salat sunnah memang tidak diganjar dosa layaknya ibadah wajib. Namun dalam sejumlah hadits, Rasulullah SAW telah menjelaskan keutamaan sholat sunnah hingga sebaiknya jangan dilalaikan.

Artinya: Rasulullah SAW mengatakan, "Siapa yang salat sunnah dalam sehari semalam dua belas rakaat, maka Allah telah membangunkan untuknya rumah di surga.". Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta'ala.". Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.". Salat sunnah ini biasa dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil, sebagai ibadah penutup malam.

Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan Sholat Sunnah Witir, tiga raka'at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum/imam, karena Allah Ta'ala.". Semoga kita bisa selalu menunaikan salat yang dilakukan usai isya hingga jelang fajar ini ya detikers.

Ajaran Shalat Sunnah dan Puasa Sunnah Tarekat Syattariyah

Shalat Sunnah Witir Dilaksanakan Pada Bilangan Ganjil Yaitu. Ajaran Shalat Sunnah dan Puasa Sunnah Tarekat Syattariyah

Dalam sebuah hadits dinyatakan, “Jika seorang hamba Allah SWT Shalat demi allah SWT 12 raka’at (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah Shalat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya dari Rasulullah SAW.” (HR Muslim).

Namun, dengan catatan sudah tidur terlebih dahulu, meskipun hanya sebentar. Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan membaca tahlil yaitu mengucapkan lafadz laa ilaha illa Allah sebanyak 300 kali. Allah berfirman, yang artinya: “dan dari sebagian pada malam hari tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji”.

Para pengikut Tarekat Syattariyah atau murid Pengguron melengkapi aktifitas religinya yaitu rutinitas mengerjakan Shalat Duha. Imam Muslim dalam kitab Shohihnya menjelaskan, Nabi mengatakan berpuasa tiga hari setiap bulan (tidak termasuk bulan Ramadhan) sama halnya puasa pada satu tahun, berpuasa pada hari arafah dan berpuasa pada bulan Asyura, selamat dari penyakit kafir (HR.

Demikian sekelumit tentang ajaran shalat dan puasa sunnah dalam tarekat Syattariyah; semoga bermanfaat dan menambah referensi tentang tarekat Syattariyah beserta ajaran ajarannya.

Related Posts

Leave a reply