Shalat Sunnah Malam Selain Tahajud. Sebagaimana dijelaskan oleh Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal dalam bukunya yang b. erjudul Mukjizat Shalat Malam for Teens.
Ketika melaksanakan sholat Tahajud, derajat. akan ditinggikan oleh Allah SWT, segala doa yang dipanjatkan akan dikabulkan, dan segala permohonan taubat akan diterima.
Liputan6.com, Jakarta - Sholat sunnah menjadi salah satu amalan baik yang bisa menambah pahala bagi umat muslim. Selain dapat mendatangkan banyak pahala, melalui sholat malam, umat muslim juga bisa memohon ampunan, perlindungan dan berkah kebaikan dari Allah SWT.
Hal ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah tidur. Sholat tahajud dilakukan pada sepertiga malam, yaitu dengan melaksanakan minimal dua rakaat solat dan ditutup dengan sholat witir. Hukum tidur terlebih dahulu baru melaksanakan sholat malam memang dijelaskan. Namun, terdapat beberapa jenis sholat malam tanpa harus tidur terlebih dahulu. Berikut dirangkum dari berbagai sumber, tentang beberapa jenis sholat malam tanpa tidur yang perlu diketahui.
SuaraBekaci.id - Deretan salat malam selain tahajud dalam ajaran Islam. Karena dalam agama kita mengajarkan bahwa bukan hanya salat tahajud saja yang baik untuk kita lakukan pada malam hari, maka sudah menjadi kewajiban kita juga mengetahui dan sebisa mungkin melaksanakannya.
Untuk salat malam selain tahajud ini mungkin sudah tidak asing lagi. Bisa juga kita katakan bahwa salat ini menjadi ciri khas Ramadhan. Setelah salat zuhur, Ashar, atau subuh misalnya?
Hal yang demikian ini juga berkaitan dengan hadis riwayat Muslim, Dari Aisyah istri Nabi Muhammad, Rasulullah sudah melakukan salat setelah isya sampai datangnya waktu fajar sebanyak 11 rakaat, mengucapkan salam setiap dua rakaatnya, serta menambah witir satu rakaat. Jadi, dengan mengacu ke hadis tersebut, kita akan mendapatkan penjelasan yang jelas.
Apalagi, hal yang demikian itu juga sudah Nabi Muhammad lakukan. Setelah mengerjakan salat sebanyak 11 rakaat (tarawih), kemudian salat witir, setelah masuk waktu isya sampai sebelum datangnya waktu subuh.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak.
Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Begitu pula dalam shalat sunnah, beberapa di antaranya bisa kita jaga rutin karena itulah yang dicintai oleh Allah. Dalam riwayat At Tirmidzi sama dari Ummu Habibah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata, “Shalat hamba di tengah malam akan menghapuskan dosa.” Lalu beliau membacakan firman Allah Ta’ala,.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Barangsiapa yang shalat malam sebanyak dua raka’at maka ia dianggap telah bermalam karena Allah Ta’ala dengan sujud dan berdiri.” (Disebutkan oleh An Nawawi dalam At Tibyan 95). Seandainya bukan karena nikmatnya waktu malam tersebut, aku tidak senang hidup lama di dunia.” (Lihat Al Lathoif 47 dan Ghodzaul Albaab 2: 504).
Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah.
Dikutip dari dalamislam.com, ada banyak sekali manfaat yang kita dapatkan jika mengerjakan shalat sunnat tersebut. Shalat ini bisa dilakukan kapan pun oleh mereka yang berada di mesjid. Dilakukan sebanyak dua raka’at, pelaksanaannya sebagaimana shalat sunnat lainnya, hanya berbeda dalam lafaz niatnya saja.
Allaahu akbar.”, yang artinya “Saya berniat shalat Tahiyyat Masjid dua raka’at karena Allah Ta’ala. “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad teriring keluarga, sahabat beliau semuanya.
Dilakukan sebanyak dua raka’at, pelaksanaannya sebagaimana shalat sunnat lainnya, hanya berbeda dalam lafaz niatnya saja. “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad teriring keluarga, sahabat beliau semuanya. Sangat utama apabila dikerjakan dalam waktu seperti shalat Tahajud karena insya Allah pada jam tersebut kita bisa lebih khusyu’. Namun jikalau adanya, Engkau ketahui bahwa urusan itu ……… (sebutkan urusan yang dimaksud) menjadi buruk bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibatnya persoalanku pada masa sekarang maupun besoknya, maka hindarkanlah aku dari padanya, lalu tetapkanlah bagiku kepada kebaikan, bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu.”. Shalat ini tidak hanya terbatas pada keinginan kita semata tetapi juga bisa untuk hubungan antar sesama manusia. Dengan kata lain, cara termudah dan tercepat untuk mengadu kepada Allah SWT adalah melalui shalat Hajat.
Shalat sunnat ini dikerjakan dengan tujuan untuk meminta ampunan kehadirat Allah SWT atas dosa (atau merasa berbuat dosa) dan kemudian sadar bahwa apa yang telah ia kerjakan itu adalah salah sehingga harus memohon ampunan kepada Allah SWT dan berniat untuk tidak melakukan kesalahan itu lagi. yang artinya: “Aku niat Shalat Sunah Taubat dua Raka’at karena Alloh Ta’ala, Allah Maha Besar.”.
Pendapat pertama, ada ulama yang mengatakan bahwa cara pengerjaannya sama seperti shalat sunnat biasanya yakni satu kali salam setiap lepas 2 raka’at.