Shalat Sunnah Fajar Dan Shalat Sunnah Subuh. Liputan6.com, Jakarta Tata cara shalat sunnah fajar perlu diketahui setiap umat muslim. Shalat fajar yang juga dikenal dengan shalat qabliyah subuh ini merupakan salat yang dilangsungkan pada saat fajar telah terbit.

Shalat sunnah ini walaupun hanya dikerjakan 2 rakaat saja, memiliki keutamaan yang sangat besar. Dari hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah Muhammad SAW bersabda tentang keutamaan yang terkandung dalam shalat fajar. "Dua rakaat shalat fajar lebih baik dari dunia seisinya.".

Perbedaannya hanya terdapat pada bacaan niat dan doanya. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/5/2020) tentang tata cara shalat sunnah fajar.

Salat Fajar dan Salat Qobla Subuh

Shalat Sunnah Fajar Dan Shalat Sunnah Subuh. Salat Fajar dan Salat Qobla Subuh

Istilah salat fajar sebenarnya merujuk pada waktu pelaksanaan shalat itu sendiri. Artinya, dua rakaat salat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya (HR Muslim ). Sejalan dengan hal tersebut, imam empat mazhab fikih sependapat yang dimaksud dua rakaat fajar dalam hadis tersebut adalah salat sunnah fajar. Imam Al-Hasan bin Ziyad menjelaskan salat sunnah fajar ini tidak boleh dilakukan dengan cara duduk, sebagaimana salat sunnah yang lain, terkecuali uzur.

Sejalan dengan pendapat tersebut, mayoritas ulama mengatakan bahwa salat sunnah boleh ditinggalkan dalam rangka mementingkan keperluan manusia, kecuali salat sunnah fajar. Ada beberapa hadis yang sering kali dijadikan landasan bahwa salat sunnah fajar adalah salah satu salat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah dan Rasulullah senantiasa melakukannya. Artinya ; Tidak ada shalat sunnah yang lebih Nabi tekuni daripada dua rakaat fajar (HR.

Sejalan dengan dengan dalil-dalil di atas, seorang ulama fikih kontemporer Syeikh Wahbah Zuhaili dalam Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuh menjelaskan bahwa shalat sunnah yang paling dianjurkan adalah shalat Sunnah Fajar. Dari pendapat dan penjelasan para ulama di atas dapat disimpulkan bahwa shalat Sunnah Fajar yang sering kita dengar adalah nama lain dari shalat Sunnah Qabliyah Subuh.

Sholat Sunnah Subuh Dilakukan Kapan? Ini Penjelasan Dalilnya

Shalat Sunnah Fajar Dan Shalat Sunnah Subuh. Sholat Sunnah Subuh Dilakukan Kapan? Ini Penjelasan Dalilnya

Keutamaan dari sholat sunnah qobliyah subuh termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari istri Rasulullah, Aisyah RA, Rasulullah bersabda:. "Dua raka'at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.". Waktu pelaksanaan sholat sunnah subuh atau sholat fajar menurut Imam Mazhab yang dikutip dari buku Meraih Cinta Allah karya Gus Arifin, di antaranya:. - Mazhab Malilki: sholat sunnah qobliyah subuh dilaksanakan dari terbitnya fajar shadiq hingga terbit matahari, dan setelah waktu itu ia menjadi qadha hingga tergelincir matahari (zawal);.

Sebagaimana dari hadits Ummul Mukminin Hafshah RA, ia berkata:. Artinya: "Rasulullah SAW dahulu diam antara adzannya muadzin hingga sholat subuh.

Sebelum sholat subuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka'at ringan," (HR. Adapun bacaan niat sholat qobliyah subuh dibaca dalam hati sebelum melaksanakan shalat.

Artinya: Aku niat shalat sunah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Taala. Sahabat Hikmah sudah paham bukan dengan waktu pelaksanaan sholat sunnah subuh?

Shalat Fajar: Niat, Tata Cara, Keutamaan, dan Hukumnya

Shalat Sunnah Fajar Dan Shalat Sunnah Subuh. Shalat Fajar: Niat, Tata Cara, Keutamaan, dan Hukumnya

Waktu yang tepat untuk menunaikan ibadah ini adalah setelah azan subuh namun sebelum iqamah. Artinya: "Aku niat shalat sunah sebelum subuh dua rakaat karena Allah Taala.". Baca Juga: Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir Lengkap dengan Doanya. "Sesungguhnya Rasulullah saat salat sunah sebelum subuh di rakaat pertama membaca "Qulu amanna billahi wa ma unzila ilaina ..." (Surah al-Baqarah:136) dan di rakaat keduanya membaca ".. amanna billah, wasy-had bi`anna muslimn" (Surah Ali Imran:52) (H.R. Itulah penjelasan mengenai niat, tata cara, keutamaan, hingga hukum shalat fajar.

Niat dan Bacaan Sholat Fajar Sesuai Tuntunan Rasulullah Bahasa

Shalat Sunnah Fajar Dan Shalat Sunnah Subuh. Niat dan Bacaan Sholat Fajar Sesuai Tuntunan Rasulullah Bahasa

BERITA DIY - Sholat Fajar atau disebut juga qobliyah subuh adalah sholat yang ditunaikan sebelum mendirikan sholat subuh. Waktu yang tepat untuk menunaikan sholat fajar adalah diantara waktu adzan dan iqamah. Hadis riwayat Bukhari-Muslim yang sahih mensanadkan bahwa Rasulullah SAW melakukan sholat sunnah apapun begitu kuat kesungguhannya melainkan pada sholat dua rakaat sunnah fajar.

Baca Juga: Bacaan Doa Mustajab Setelah Sholat Tahajud Latin Arab Indonesia Beserta Tata Cara. Dalam hadis lain juga disebutkan, dari Aisyah rs, Nabi Muhammad bersabda: “Dua rakaat sholat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan seisinya.” HR.

Berikut merupakan lafadz niat sholat fajar atau qobliyah subuh:. Ushalli sunnatal fajri rok’ataini ad’an lillahi ta’ala. Artinya: “Saya niat shalat sunnah fajar dua rakaat karena Allah Ta’ala.”Adapun tata cara menunaikan sholat fajar sama seperti sholat sunnah lainnya. Sholat fajar atau qobliyah subuh ini didirikan sebanyak dua rakaat sekali salam.

Setelah membaca niat khusyuk, awalai dengan takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat pendek pilihan, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua dan ulangi untuk satu rakaat terakhir, tahiyat terakhir, kemudian salam.

Shalat Sunnah Fajar, Jangan Sampai Ditinggalkan

Shalat Sunnah Fajar Dan Shalat Sunnah Subuh. Shalat Sunnah Fajar, Jangan Sampai Ditinggalkan

Keutamaan shalat sunnah subuh ini secara khusus juga disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :. ‘Asiyah radhiyallahu ‘anha juga menjelaskan ringannya shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyatakan :.

Ringkasnya, ada tiga jenis variasai yang biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat sunnah subuh, yaitu :. Itulah beberapa ayat yang biasa dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat sunnah subuh.

Terdapat beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbaring di sisi tubuh sebelah kanan setelah melakukan shalat sunnah subuh. Kesimpulannya, yang lebih tepat dari pendapat-pendapat di atas bahwa berbaring setelah shalat sunnah subuh hukumnya mustahab (dianjurkan), asalkan memenuhi dua syarat :. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam melaksanakan shalat-shalat sunnah.. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat sunnah di rumah dan memerintahkan agar rumah kita diisi dengan ibadah shalat.

Hadits ini menunjukkan disyariatkan bagi orang yang belum sempat melaksanakan shalat sunnah subuh agar meng-qadha’-nya setelah matahari terbit. Join Channel Telegram Muslim.or.id Dapatkan update artikel terbaru, nasihat singkat, free ebook, dan bahan untuk poster dakwah.

Related Posts

Leave a reply