Shalat Sunnah Di Rumah Dapat Mendatangkan. Selain Nabi Menganjurkan, juga untuk menerangi rumah dengan cahaya shalat. Harakah.id – Salat Sunnah di rumah adalah salah satu anjuran dan perkara yang diperintahkan oleh Nabi.
Berbeda dengan salat fardhu lima waktu yang lebih utama di masjid dengan berjamaah, salat sunnah lebih baik dikerjakan di rumah. Selain didukung oleh hadis-hadis Nabi Muhammad saw., Imam Nawawi mengatakan, keutamaan mengerjakan salat sunnah di rumah agar lebih tersembunyi sehingga terhindar dari perbuatan ria dan hal-hal yang membatalkan amal.
Di samping itu, shalat sunnah juga bisa mendatangkan berkah bagi rumah. bersabda, “Jikalau salah seorang daripada kamu biasa shalat di masjid, hendaklah rumahnya juga diberi bagian dari shalatnya, supaya Allah meletakkan kebaikan di dalam rumahnya itu karena shalatnya tadi.”. juga mengingatkan, agar tidak menjadikan rumah kita seperti kuburan, yakni untuk tidur saja. Ada juga riwayat lain yang menjelaskan terkait keutamaan melakukan salat sunah di rumah.
Demikianlah penjelasan mengenai anjuran, keutamaan dan manfaat melaksanakan salat sunnah di rumah.
Ma dzakara fis Shalah ba’dal maghrib fil bait afdhal. واستدل به على أن فعل النوافل الليلية في البيوت أفضل من المسجد بخلاف رواتب النهار.
بخلاف المعتكف في المسجد فإنه يصليها فيه ولا كراهة بالاتفاق. Shalat adalah salah satu sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Begitu seterusnya hingga iqamah tak kunjung berkumandang.Melihat problem ini, shalat sunah memang dianjurkan. Namun, apakah bisa dilakukan di rumah saja?Dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Imam At-Tirmidzi dijelaskan bahwa Rasul pernah meminta para sahabat untuk mengerjakan shalat sunah setelah maghrib (ba’diyah maghrib) di rumah.Artinya, “Dari Said bin Ishaq bin Kaab bin ‘Ujrah dari ayahnya dari kakeknya berkata bahwa ketika Rasulullah selesai melakukan shalat maghrib di masjid Bani Abdil Ashal, beberapa orang kemudian melakukan shalat sunah.
Kemudian Rasul Saw bersabda, ‘Lakukanlah shalat ini di rumah-rumah kalian,’ (Lihat Abu Isa At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, [Beirut: Darul Gharb Al-Islami, 1998), juz I, halaman 742).Hadits tersebut dimasukkan At-Tirmidzi dalam bab “” (Bab yang menjelaskan keutamaan shalat ba‘diyah maghrib di rumah). Selain itu, shalat sunah di rumah juga dapat memberikan kemakmuran dari berkahnya makanan sehari-hari,” (Lihat Abu Thib Muhammad Syamsul Haq Al-Azhim Abadi,, [Madinah: Al-Maktabatus Salafiyah, 1968], juz IV, halaman 184).Namun, tidak semua shalat sunah dianjurkan untuk dilakukan di rumah. Ulama sepakat, tidak makruh,” (Lihat Abu Thib Muhammad Syamsul Haq Al-Azhim Abadi, Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud], juz IV, halaman 184).. (.
Salah satu dalil yang menunjukkan kesunahan melakukan shalat rawatib di rumah adalah hadis Diriwayatkan oleh Abu Dawud berikut ini. Sebab, rumah yang tidak pernah atau jarang dilakukan shalat di dalamnya diibaratkan seperti kuburan oleh Rasulullah Saw. sebagaimana dalam Shahih Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Umar ra.
bersabda, “Jadikanlah Rumah-rumah Kalian Sebagai tempat Shalat, dan jangan di buat Kuburan,” (HR. Imam Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan dalam hadis ini adalah shalat rawatib. Memang melakukan banyak aktivitas ibadah sunah seperti shalat rawatib, berdzikir dan lainnya dapat membuat rumah yang kita tempati senantiasa dinaungi kebaikan dan keberkahan, karena itulah Rasulullah sangat menganjurkannya.
Dengan mengetahui keutamaannya semoga kita menjadi lebih semangat dan tergerak hatinya untuk bisa melaksanakan sholat sunnah secara konsisten. Diriwayatkan dalam hadits at-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:. Salah satunya disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami rahimahullah dalam Kitab Tuhfatul Muhtaj Fii Syahril Minhaj jilid 2. Salah seorang sahabat, Rabiah bin Ka'ab al-Aslamiy radhiyallahu anhu ingin sekali bisa mendampingi Rasulullah SAW di surga. Lalu nabi bersabda: Kalau begitu bantulah aku untuk bisa menolongmu dengan memperbanyak sujud.". Diriwayatkan dalam hadits Ibnu Hibban dan al-Baihaqi dari Abdullah bin Umar rahiyallahu anhuma, Rasulullah SAW bersabda:.
Diriwayatkan dalam hadits Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:. Diriwayatkan dari Ma'dan bin Abi Thalhah al-Ya'mariy radhiyallahu anhu dalam hadits Imam Muslim, Rasulullah bersabda:.
Ibadah ini akan mendatangkan pahala bagi yang mengerjakannya, namun tidak akan mendatangkan dosa bagi yang meninggalkannya. Lantas, tahukah Anda macam-macam sholat sunnah dan niatnya? Sholat sunnah muakkad merupakan ibadah sunnah yang ditekankan (hampir mendekati wajib), seperti shalat sunnah di hari raya dan shalat thawaf. Terdapat banyak keutamaan dalam shalat sunnah, diantaranya dapat menyempurnakan sholat fardhu, dicintai oleh Allah SWT, diangkat derajatnya dan dikabulkan doanya.
Baca Juga: Shalat Fajar: Niat, Tata Cara, Keutamaan, dan Hukumnya. Sholat sunah rawatib muakkad selalu dikerjakan Rasulullah SAW.
Jumlah ini sebagaimana dengan sabda Rasulullah SAW:. "Barangsiapa melakukan salat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.". Baca Juga: Sholat Tahajud: Keutamaan, Bacaan Niat, hingga Tata Caranya.