Shalat Sunnah Ba'diyah Magrib Berapa Rakaat. Shalatlah dengan tenang dan agak lama sehingga para jamaah yang lain telah bubar meninggalkan lokasi. Aku niat melakukan shalat sunat sebelum Maghrib 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Aku niat melakukan shalat sunat sesudah Maghrib 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala. Aku niat melakukan shalat sunat sebelum Isya 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Aku niat melakukan shalat sunat sesudah Isya 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Adapun anjuran mengenai hal tersebut tertuang dalam hadis riwayat Bukhari Muslim yang berbunyi sebagai berikut:. "Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah salat fardu.
Jika tidak, maka disampaikan, 'Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan [salat] sunah?'. Selengkapnya, berikut bacaan niat lengkap dengan artinya, serta tata cara saat Qobliyah dan Ba'diyah.
Artinya: Aku niat salat sunah sebelum maghrib dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala. "Usholli sunnatal maghribi rok’ataini ba’diyah mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala”.
Artinya: Aku niat salat sunah sesudah maghrib dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.
Sementara itu, sholat sunnah dua rakaat sebelum maghrib didasarkan pada dalil Rasulullah SAW berikut yang bunyinya; “Sholatlah dua rakaat sebelum magrib” demikian kata Nabi hingga tiga kali dan yang terakhir beliau tambahi “bagi yang mau,” mengutip NU Online. Jadi, sholat qobliyah dilaksanakan sebelum membaca niat sholat fardhu, dan sholat ba'diyah dilaksanakan setelah sholat fardhu.Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Bukhari Muslim bahwasannya Rasulullah SAW sholat dua rakaat sebelum dan sesudah Dhuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat setelah sholat Jumat. Lalu ada juga dari Abdullah bin Umar RA yang berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa salat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat sebelum salat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah salat maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah salat isya’ di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum salat subuh.” (HR. Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;. Sholat sunah rawatib mu'akkad baik qobliyah maupun ba'diyah sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Mengenai jumlah rakaatnya, terdapat 12 rakaat dengan pembagian sebagai berikut:.
Penjelasan mengenai jumlah rakaat sholat sunah rawatib ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa’i. Dari Aisyah RA, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada salat sunah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR.
Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT salat 12 rakaat (sunnah) setiap hari, sebelum dan setelah salat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga.". Untuk meraih keutamaan itu, tentunya perlu dibarengi dengan tata cara pelaksanaan yang tepat.
Hal tersebut dapat dijawab dari riwayat lain yang disabdakan oleh Rasulullah SAW seputar salat sunnah rawatib. Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah maghrib dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah.".
Artinya: Dari Abdullah bin Mas'ud yang menceritakan saat menunaikan sholat dua rakaat usai maghrib, Rasulullah biasa membaca, "Katakan, hai orang-orang kafir (Al Kafirun) dan "Katakan, Dialah Allah Yang Maha Esa (Al Ikhlas).". Namun, hukumnya ghairu muakkad atau pelaksanaan sunnah-nya yang tidak begitu dikuatkan.
Dalam artian, tidak ada larangan bagi pengerjaan salat sunnah Magrib sebelum maupun sesudahnya.
Baca juga: Keutamaan Membaca Doa Hasbunallah Wani’mal-Wakil, Bentuk Ketakwaan kepada Allah SWT. Dikutip dari Rumaysho.com, ada beberapa dalil yang mendukung untuk mengerjakan sholat sunnah ketika magrib. Menurut hadits ‘Abdullah bin Mughoffal Al Muzani, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.
Artinya : “Shalat sunnahlah sebelum Maghrib, beliau mengulangnya sampai tiga kali dan mengucapkan pada ucapan ketiga, “Bagi siapa yang mau, karena dikhawatirkan hal ini dijadikan sunnah.” (HR. Baca juga: Bacaan Doa Agar Hujan Cepat Reda dan Terhindar dari Segala Bencana.
Melansir dari buku yang berjudul Adakah Shalat Sunah Rawatib Setelah Asar dan Sebelum Maghrib? Muakkad berarti sholat sunnah rawatib yang sangat dianjurkan sebab Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. karya Daeng Naja, dari Abdullah bin Mughaffal Al-Muzani RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:. Artinya: "Shalatlah sebelum sholat maghrib," Rasulullah mengatakannya tiga kali dan pada yang ketiga, beliau berkata lagi, "Bagi yang mau," karena tidak ingin kalau umatnya menjadikan hal itu sebagai keharusan.
Artinya, tidak ada kesempatan untuk melaksanakan sholat sunnah sebelum maghrib.
Namun dalam sejumlah hadits, Rasulullah SAW telah menjelaskan keutamaan sholat sunnah hingga sebaiknya jangan dilalaikan. Artinya: Rasulullah SAW mengatakan, "Siapa yang salat sunnah dalam sehari semalam dua belas rakaat, maka Allah telah membangunkan untuknya rumah di surga.". Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.". Artinya: "Saya (berniat) mengerjakan Sholat Sunnah Witir, tiga raka'at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum/imam, karena Allah Ta'ala.". Semoga kita bisa selalu menunaikan salat yang dilakukan usai isya hingga jelang fajar ini ya detikers.
Anjuran melaksanakan sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah ini disebutkan dalam hadist Nabi SAW:. ما من صلاة مفروضة إلا وبين يديها ركعتان.
(Hadits riwayat Ibnu Hibban dari Abdullah bin az-Zubair. Dinyatakan shahih oleh Syekh Nashiruddin al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah).
Ushalli sunnatal maghribi rok’ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala. Artinya: "Aku niat shalat qabliyah ashar dua rakaat menghadap kiblat karena Allah.". “Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”.
Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Maghrib 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 raka'at (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Disebut sholat sunnah rawatib karena dikerjakan secara menetap dan terus-menerus. Merujuk pada suatu hadits riwayat yang berasal dari Aisyah ra. Pendapat ini merujuk pada salah satu hadits Nabi SAW, bahwa dianjurkan untuk mengerjakan sholat di antara adzan dan iqamah.
Disebutkan pula bahwa sholat ini dilakukan bagi siapa saja yang mau mengerjakannya. Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Isya dua rakaat karena Allah Ta'ala.".