Shalat Rawatib Menurut Hadits Shahih. PORTAL JEMBER - Siapa yang tak ingin memiliki rumah di kampung akhirat bernama surga? Ada banyak jalan untuk memiliki rumah di surga.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah shallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat 12 rakaat (shalat Sunnah Rawatib) sehari semalam, akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Adapun mengenai penjelasan tentang jumlah rakaat shalat sunnah Rawatib disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa’I berikut ini:.

Baca Juga: Dunia Tercengang: Dinilai Meragukan, Indonesia Ternyata Mampu Uji Vaksin Corona Tahap 3. Dari Aisyah radiyallahu‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR.

Dengan demikian, shalat Sunnah Rawatib terbagi dua, yakni shalat sunnah rawatib mu'akkad atau sangat dianjurkan untuk dilaksanakan dan shalat sunnah rawatib ghoiru mu'akkad yakni jenis shalat sunnah rawatib yang tidak begitu ditekankan. Shalat sunnah rawatib mu'akkad ada 12 rakaat, yaitu:.

Shalat Sunnah Rawatib

Shalat Rawatib Menurut Hadits Shahih. Shalat Sunnah Rawatib

Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts wal Ifta di tanya, “apa yang dimaksud dengan shalat sunnah rawatib? Dan Rasulullah Shalallahu’alaihi wa Sallam selalu menjaga ke-12 rakaat tersebut ketika beliau sedang tidak bepergian.

“barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam, Allah akan bangunkan untuknya rumah di surga” (HR. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, tirmidzi, dan jamaah dengan sanad shahih dari Ibnu Umar Radiyallahu’anhuma.

Rasulallah Shalallahu’alaihi wa Sallam melaksanakan shalat dhuha di sebagian kesempatan, lalu beliau mewasiatkan kepada para sahabatnya untuk melaksanakannya pula. Beliau Shalallahu’alaihi wa Sallam kerahkan seluruh kesungguhannya untuk melaksanakan shalat tahajjud dan witirnya di akhir malam. Akan tetapi, yang paling utama adalah dengan melakukan salam setiap 2 rakaat, sebagaimana terdapat hadits dari Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiyallahu’anha,.

كان النبي – صلى الله عليه وسلم – يصلي إحدى عشرة في الليل ، يسلم من كل ثنتين ، ويوتر بواحدة. Jika seseorang khawatir dirinya tidak bisa bangun di akhir malam, maka hendaknya ia shalat sebelum tidur.

Shalat Sunnah yang Utama

Shalat Rawatib Menurut Hadits Shahih. Shalat Sunnah yang Utama

Seorang muslim yang berpikiran positif, niscaya akan berusaha menyempurnakan ibadah kepada Allah dengan shalatnya. Karena adanya kemungkinan hal tersebut belum bisa ditunaikan sepenuhnya, maka ia mencari cara penyempurnaan itu dengan melakukan shalat-shalat sunnah.

Bahkan, seandainya shalat wajib sudah bisa dilaksanakan tepat waktu dan berjamaah, masih terbuka kemungkinan bagi kita untuk melakukan upaya penyempurnaan itu. Suri teladan yang diberikan selama beliau hidup menjadi rujukan bagaimana hal itu dikerjakan sekarang.

PILIHAN 2: Shalat sunnah 12 rakaat yang mu’akadah berdasar HR at-Tirmidzi dari Ummu Habibah, istri Nabi. Muslim dari Ummu Habibah, isteri Nabi SAW, yang mengabarkan Rasulullah bersabda demikian itu).

Sedangkan untuk shalat sunnah ghairu mu’akadah adalah sebagai berikut di bawah ini. Sesuai yang dipraktekkan Nabi SAW, untuk shalat-shalat sunnah bakda Magrib, Isya dan shalat Jumat, itu dilaksanakan di rumah. Yang disebut waktu dhuha dalam teks-teks lama dijelaskan dengan istilah “tujuh hasta sejak terbit matahari” atau “matahari naik sepenggal hingga tengah hari”, yang jika dikonversi dalam pengertian sekarang kira-kira sejak pukul 7 hingga waktu dzuhur. Rasulullah bersabda: “Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu harus ada sedekahnya pada saban pagi harinya.

Shalat Sunat Rawatib, Apa Saja Keutamaan dan Jenisnya

Shalat Rawatib Menurut Hadits Shahih. Shalat Sunat Rawatib, Apa Saja Keutamaan dan Jenisnya

Nabi Muhammad SAW diketahui selalu melaksanakan shalat sunah rawatib ini. Imam Muslim meriwayatkan hadis yang mengatakan bahwa, Ummu Habibah RA berkata: 'Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang shalat 12 rakaat di dalam sehari semalam maka dibangunkan baginya sebuah rumah di dalam surga.". Dalam hadis riwayat Muslim nomor 725, juga disebutkan keutamaan shalat sunat rawatib. Rasulullah bahkan menyebut bahwa, dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya dan dua rakaat sebelum shubuh lebih dia cintai daripada dunia seisinya.

Nabi Muhammad bersabda, sebagaimana tercantum dalam hadis at-Tirmidzi Nomor 428, “Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah haramkan api neraka. Sedangkan berdasarkan anjuran untuk melaksanakannya, shalat sunat ini juga dibagi menjadi dua. Untuk shalat rawatib muakkad, sebgaiman tertulis dalam hadist riwayat at-Tirmidzi nomor 414, berikut jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya:.

Sedangkan untuk shalat sunat rawatib yang ghairu muakkad, berikut jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya:. Syekh Muhammad bin Utsaimin berkata: "Shalat sunat rawatib terdapat di dalamnya salam. Adapun waktu pelaksanaan shalat sunat rawatib ini dijelaskan hadis riwayat al-Mughni 2/554, yang berbunyi sebagai berikut.

Ini 12 Rakaat Shalat Sunnah Rawatib yang Dijanjikan Istana di Surga

Shalat Rawatib Menurut Hadits Shahih. Ini 12 Rakaat Shalat Sunnah Rawatib yang Dijanjikan Istana di Surga

Dua belas rakaat shalat sunnah rawatib memiliki keutamaan yang luar biasa. Yakni Allah membangunkan istana di surga bagi muslim yang mengamalkan 12 rakaat shalat sunnah ini.

Tidaklah seorang muslim mengerjakan shalat sunnah 12 rakaat setiap hari, melainkan Allah membangunkan baginya sebuah istana di surga. Barangsiapa menjaga 12 rakaat shalat sunnah rawatib, niscaya dia membangunkan istana di surga. “Kita diperintahkan mengerjakan shalat sunnah setiap hari secara rutin 12 rakaat,” kata mereka dalam Nuzhatul Muttaqin. “Hadits ini (riwayat Imam Muslim di atas) berbicara secara umum. Jadi semua jenis shalat sunnah masuk dalam kategori ini, termasuk Sholat Dhuha.”.

Ceramah Rutin: Lima Shalat Sunnah yang Bisa Dirutinkan

Begitu pula dalam shalat sunnah, beberapa di antaranya bisa kita jaga rutin karena itulah yang dicintai oleh Allah. Berikut disampaikan amalan shalat sunnah tersebut beserta keutamaannya, semoga membuat kita semangat untuk menjaga dan merutinkannya.

“Barangsiapa yang mengerjakan shalat 12 raka’at (sunnah rawatib) sehari semalam, akan dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Dalam riwayat At Tirmidzi sama dari Ummu Habibah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.

Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu berkata, “Shalat hamba di tengah malam akan menghapuskan dosa.” Lalu beliau membacakan firman Allah Ta’ala,. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Barangsiapa yang shalat malam sebanyak dua raka’at maka ia dianggap telah bermalam karena Allah Ta’ala dengan sujud dan berdiri.” (Disebutkan oleh An Nawawi dalam At Tibyan 95).

Seandainya bukan karena nikmatnya waktu malam tersebut, aku tidak senang hidup lama di dunia.” (Lihat Al Lathoif 47 dan Ghodzaul Albaab 2: 504). Ini berarti shalat malam itu butuh usaha, kerja keras dan kesabaran agar seseorang terbiasa mengerjakannya. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah.

Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.” (HR.

Related Posts

Leave a reply