Shalat Malam Kebiasaan Orang Sholeh. Baca Juga: Tata Cara Shalat Malam dan Witir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Makna dari kata “da’bu” (ُ ﺩَﺃْﺏُ) adalah (ْ ﻋَﺎﺩَﺗُﻬُﻢْ ﻭَﺷَﺄْﻧُﻬُﻢْ) yaitu kebiasaan dan hal yang menjadi perhatian.
Ini adalah perhatian orang shalih, yaitu nemperhatikan shalat malam mereka, bahkan sebagian orang shalih menjadikan shalat malam sebagai salah satu gambaran kondisi keimanan mereka. “Sesungguhnya seseorang itu ketika berbuat dosa, bisa jadi akan diharamkan (susah melakukan) shalat malam.” [Al-Mujalasah wa Jawahirul Ilmi no.
“Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” [HR. Semoga kita termasuk hamba Allah yang shalih dan dipermudah untuk shalat malam.
Rasulullah SAW tak pernah melewatkan waktu malamnya untuk bermunajat sebagai ungkapan rasa syukur atas keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepadanya. Ia merupakan sarana mendekatkan diri kepada Tuhan, pelebur kejelekan, pencegah dosa, dan pengusir penyakit.''. Lalu, ia berkata, ''Wahai Muhammad, kemuliaan orang yang beriman terletak pada sholat malam. Namun, untuk bisa melaksanakannya dibutuhkan kemauan kuat dan niat tulus supaya tak menjadi beban saat menunaikannya. Betapa pun beratnya, hendaklah kita mengikuti jejak orang-orang saleh yang selalu men-dawam-kan sholat malam.
Keutamaan sholat tahajud bisa kita dapatkan jika mengerjakan dengan rutin dan sungguh-sungguh. Mengenai sholat tahajud, Allah SWT berfirman dalam surat Al-Muzzammil ayat 6:.
Artinya: "Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Rasulullah SAW juga bersabda: "Kerjakanlah sholat malam, karena sholat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindari penyakit dari badan.". Tahajud juga dapat membuat seseorang lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Sholat tahajud dengan penuh keikhlasan akan menghapus dosa-dosa yang telah kita perbuat. Waktu mustajab untuk berdoa salah satunya adalah ketika sedang sujud dalam sholat.
"Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-Nya ialah ketika ia sedang bersujud.
Allah SWT berfirman (yang artinya): Pada sebagian malam, bertahajudlah engkau (Muhammad) sebagai ibadah tambahan bagimu. Selama Ramadhan, di antara amal ibadah yang paling menonjol adalah shalat malam.
Karena itu banyak di antara mereka yang amat berduka saat ketinggalan menunaikan shalat malam. Seorang ulama 'salafush-shalih' bernama `Atha` al-Khurasani berkata, "Sungguh orang yang biasa bangun malam akan mendapat kegembiraan dalam hatinya saat bisa menunaikan shalat tahajud.
Mereka sangat bersedih dan merasa patah hati hanya kehilangan kesempatan menunaikan ibadah sunnah. Ibnu Abid Dunya dalam kitab, At-Tahajjud wa Qiyam al-Lail, juga mengemukakan fenomena yang sama. Imam Hasan al-Basri memberikan jawaban, "Sungguh seseorang itu ketika banyak berbuat dosa akan susah melakukan shalat malam.".
Beberapa ayat dari surat tersebut berisi semacam panduan spiritual agar beliau tetap tangguh, istikamah, dan mantap menjalankan tugas. Ada dua janji yang Allah berikan setelah beliau melakukan sholat malam dan mentartil (membaca Alquran dengan tertib).
Sahabat Ibnu Abbas dalam tafsirnya menyatakan, setelah turunnya Surat Al-Muzzamil, Nabi Muhammad terus memelihara shalat malam sampai saat-saat menjelang beliau wafat. Sahabat Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasul setelah ia melihat kaki beliau memar, bengkak, lecet-lecet parah. Pada awal pembangunan masyarakat Madinah, Nabi Muhammad menyampaikan empat pesan moral kepada umat Islam.
Sholat malam merupakan sarana penghapus dosa, penenang hati, pembersih jiwa, dan takarub yang paling efektif. Shalat ini juga menjadi obat segala macam kegundahan, kegelisahan, kesedihan, kemarahan, keterasingan, keputusasaan, dan problem-problem rohaniah lainnya.
Namun, yang kami sayangkan, sebagian orang lebih memilih tidur diselimuti selimut daripada bangun mengambil air wudhu dan bermunajat kepada Allah dengan penuh rasa harap-takut pada-Nya. Orang yang melakukan shalat malam dijamin masuk surga dan selamat dari adzab neraka. Sebarkanlah salam, jalinlah tali silturahmi (dengan kerabat), berilah makan (kepada istri dan kepada orang miskin), shalatlah di waktu malam sedangkan manusia yang lain sedang tidur, tentu kalian akan masuk ke dalam surga dengan penuh keselamatan.” (HR.
“Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Bahkan mungkin kita perhatikan mereka akan lebih senang mengisi waktu paginya dengan tidur daripada melakukan amal sholeh.
Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata padaku, Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si A. Dulu dia rajin mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi. Akhi, mengaku mengikuti Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat (baca : salafush sholeh) bukanlah hanya kleim semata, namun haruslah dengan bukti.
Dari sahabat Bilal r.hu dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,"Kerjakanlah Qiyamul Lail sebab ia merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu pada zaman dahulu. Ia juga merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah ta’aala, sebagai penebus amal keburukan-keburukanmu, pencegah dosa dan penangkal penyakit pada badan.”(Hr.Tirmidzi).
Sebuah penelitian ilmiah telah membukikan bahwa shalat tahajud dapat membebaskan orang dari berbagai penyakit. Ia melontarkan pernyataan itu dalam disertasinya yang berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Response Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi. Jadi shalat tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi.
Zat ini memengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak) bisa diketahui apakah seseorang mengalami stres atau tidak. Semoga kita dijadikan oleh Allah swt seorang hamba yang Istiqomah dan mudawwamah dalam menjalankan Qiyamul lail atau shalat tahajjud.
Rasulullah ﷺ mendorong kita semua untuk menjalankan ibadah shalat malam dalam sabdanya:. Kedua, keutamaan shalat malam jika dibanding dengan shalat siang itu seperti keutamaan sedekah yang dilakukan secara sirr (rahasia) dibanding sedekah yang dilaksanakan secara terang-terangan di depan publik.
Berbeda dari shalat malam, bisa dikatakan hanya dilakukan oleh orang yang benar-benar shalih. Keempat, Allah membanggakan hambanya yang melakukan shalat tahajud kepada para malaikat.
Artinya: “Sesungguhnya Allah membanggakan hambanya kepada para malaikat ketika hamba tersebut berdiri meninggalkan tempat tidurnya dan keluarganya menuju shalat dan Allah menerima hamba tersebut.” (Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, Risalatul Mu’awanah wal-Mudzaharah wal-Muazarah, [Darul Hawi: 1994], hlm. Syekh Ismail bin Ibrahim al-Jabruti menyatakan, “Semua kebaikan dikumpulkan pada malam hari.
Saya tidak pernah mengangkat seseorang menjadi wali kecuali saat malam hari.”. Habib Abdullah bin Abu Bakar al-Idrus mengatakan “Barangsiapa yang ingin mendapatkan kebeningan rabbani, hendaknya ia mau memecah keheningan malam.”.