Shalat Istikharah Vs Sholat Hajat. Sholat Istikharah dianjurkan dikerjakan saat kita tengah dihadapkan pada dua pilihan. Shalat Istikharah merupakan cara yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan pilihan terbaik. Simak tata cara sholat Istikharah, doa dan waktu terbaik menjalankannya berikut ini:.
Waktu Shalat Istikharah. Berdasarkan sebuah Hadits Shahih dari Abu Said Al Khudri RA, bahwa ia mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya : "Tidak ada Sholat Sesudah Sholat Subuh sampai Matahari Meninggi, dan tidak ada Sholat Sesudah Sholat Ashar sampai Matahari Tenggelam.". Dan Allah SWT berkata, 'Adakah hambaku yang meminta sehingga pasti akan Aku berikan apa yang ia pinta.
Sholat Istikharah sama seperti shalat sunnah lainnya, yakni dengan jumlah dua rakaat. artinya: "Aku berniat shalat istikharah dua raka'at karena Allah Ta'ala".
Sholat istikharah bertujuan untuk meminta petunjuk kebaikan pada Allah SWT di antara beberapa pilihan. Tak heran jika sholat istikharah adalah ibadah yang biasa dilakukan muslim saat berada dalam kondisi bingung dan bimbang. Rangkaian doa dan cara menunaikan sholat istikharah terdapat dalam hadits Nabi SAW.
Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (Orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.".
Artinya: "Jika engkau ingin melakukan sesuatu maka mohonkanlah pilihan kepada Tuhanmu tujuh kali, kemudian lihatlah mana yang condong oleh hatimu karena sesungguhnya kebaikan ada di dalamnya," (HR Ibnu As Siny). Hanya sata niatnya yang ebrbeda dan tanpa diakhiri dengan doa qunut. Simak Video "Doa Keluar Rumah dan Naik Kendaraan Agar dalam Lindungan Allah".
Untuk menentukan mana pilihan yang terbaik, seorang manusia sejatinya meminta kepada pencipta yaitu Allah SWT. Salat Istikharah hukumnya sunnah dan dilakukan sebanyak dua rakaat.
Saya ingin bertanya tentang sholat Hajat. Sebelumnya, di masa lalu saya memiliki masalah yang mengharuskan saya memilih di antara dua pilihan, antara keputusan A dan B. Jawaban yang saya dapat, saya cenderung mengambil keputusan A. Waktu itu, saya berdoa, Ya Allah jika keputusan A yang saya ambil, maka saya mohon lancarkanlah usaha saya setelah mengambil keputusan ini. Yang ingin saya tanyakan, apakah dengan saya melakukan sholat Hajat ini, ini berarti saya memaksa Tuhan untuk mengabulkan doa saya?
Segala puji bagi Allah dan semoga shlawat dan salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan kepada semua pengikutnya sampai akhir zaman. Tentang shalat yang anti tanyakan, maka jawabannya adalah demikian :.
Dan ada sebagian ulama yang menganjurkan kita –disamping berdo’a- juga melaksanakan shalat yang dikenal dengan shalat hajat. Jadi shalat untuk memilih dua hal yang rumit adalah shalat istikharah dan untuk meminta keberhasilan dalam usaha adalah shalat hajat.
Dia berkata kepada kami : “Jika salah seorang kalian gundah dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at, selain shalat fardlu, dan hendaklah dia berkata (sesedahnya) : “Ya Allah, aku meminta petunjuk untuk memilih yang terbaik dengan ilmu-Mu dan aku meminta kekuatan dengan kekuasaan-Mu dan aku meminta kepada-Mu dengan karunia-Mu yang agung. Riwayat dari Imam bukhari terhadap hadits ini cukuplah untuk dijadikan pedoman bahwa hadits inibenar-benar shahih.
Hadits ini menunjukkan tentang :. Sebelum menulis satu hadits, maka beliau bersuci terlebih dahulu dan kemudian shalat istikharah dua raka’at dan berdo’a seperti hadits yang beliau sendiri riwayatkan itu. Hadits ini adalah dla’if, tetapi karena hadits ini berbicara tentang fadlilah ibadah dan ibadah yang dijelaskan fadlilahnya jelas legalitasnya, maka hadits seperti dapat diterima.
Jika kemudian ada sesuatu yang mengecewakan, maka hendaklah interospeksi diri dan mencari tahu pada diri sendiri apa sebabnya atau boleh jadi jika dia memilih sesuatu yang lain, maka penyesalannya justru lebih besa. Ini tentang shalat istikharah. Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa bahwa dia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang mempunyai suatu kebutuhan terhadap Allah atau terhadap seseorang manusia, maka hendaklah dia berwudlu, dan memperbaik wudlunya, kemudian hendaklah dia melakukan shalat dua raka’at, kemudian memuji Allah dan mengucapkan shalat kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, kemudian hendaklah dia berkata : “Tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Santun lagi Maha Mulia. Ibnu Majah menambahkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam setelah itu : Kemudian hendaklah dia meminta segala urusan dunia dan akhirat apapun yang dia kehendaki, karena sesungguhnya ia akan ditakdirkan untuknya”. Hadits ini sekaligus membentulkan redaksi hadits yang anti sebutkan di dalam pertanyaan di atas. Dalam mengomentari hadits ini Syekh Nashiruddin Al Al Bani mengatakan bahwa hadits riwayat Ibnu Majah itu adalah lemah sekali.
Sedangkan Imam Turmudzi memberikan komentar terhadap hadits yang beliau sendiri riwayatkan bahwa hadits itu adalah Gharib. Al Hafidz Al ‘Iraqi mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Abu Manshur Ad Dailami di dalam Kitab Musnadul Firdaus dengan dua buah sanad dan masing-masing sanadnya adalah dla’if sekali.
Solusinya adalah jika memiliki suatu hajat yang besar yang cukup merepotkan kita, maka bangunlah pada malam hari di sepertga terakhir, kemudian lakukanlah shalat tahajut seperti biasa dua raka’at dua raka’at salam. Bukankah do’a itu adalah otak dan inti dari ibadah. jika kita merasa endapatkan tantangan yang berat dalam melaksanakan seuatu yang kita pilih, setelah kita melaksanakan shalat istikharah, maka mungkin saja jika kita memilih sesutau yang lain, maka tantangannya justru lebih berat. Saya tidak merekomendasikan melaksanakan shalat hajat ini.
Sholat hajat ini merupakan satu bentuk ikhtiar agar keinginan kita dikabulkan oleh Allah SWT. Niat dan tata cara sholat hajat tentu harus dipahami terlebih dahulu agar keinginan bisa terkabul.
Yakni di malam hari, dan dikerjakan seperti sholat biasa yang dilakukan dengan sempurna. Kemudian berdoa dengan doa Istikharah, dan memilih dalam hati mana yang cenderung di antara dua hal itu.
Dikutip dari laman Konsultasi Syariah, ada beberapa dalil yang membuat Sholat Istikharah dianjurkan untuk dikerjakan oleh seorang Muslim saat hendak mengambil sebuah keputusan besar. Satu di antara dalil itu yakni hadist Rasulullah SAW, dari Jabir bin Abdillah radhiallahu'anhu, Beliau berkata:.
Beliau mendengar, menghafal, kemudian membacakan lantas ditulis oleh para penulis wahyu. Lalu dicek kembali oleh nabi dengan menyuruh salah seorang penulis wahyu itu untuk membacanya.
Kemudian nabi menyatakan tempatkan ayat ini pada surat anu, dan seterusnya. Hadis Qudsi juga firman Allah, tapi tidak disampaikan melalui bacaan, Disebut Al Wahyu Ghoirul Mathuwwu, isinya dari Allah dan redaksional disusun oleh nabi.