Shalat Idul Adha Di Rumah Nu Online. Pada 2020 M ini, kita melaksanakan ibadah shalat Idul Adha di tengah musibah pandemi Covid-19. Kita juga dapat melaksanakan shalat Idul Adha secara berjamaah di rumah. Shalat Id disyariatkan khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 106). Ushalli sunnatan li Idil Adhā rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman/ma’mūman lillāhi ta‘ālā. Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Adha dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”. Adapun berikut ini adalah zikir yang dibaca saat jeda antara takbir:.
Duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua. Adapun berikut ini adalah zikir yang dibaca saat jeda antara takbir:.
Setelah shalat dua rakaat, makmum dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib Idul Adha.
Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Mukti Ali Qusyairi menuturkan, prosesi Lebaran Idul Adha tidak boleh hanya dipandang sebagai dimensi ritual tahunan semata. Karena hukum shalat Idul Adha sendiri adalah sunnah muakkadah, itu menurut pendapat Imam Syafi'i.
Jadi, pelaksanaannya boleh dilakukan secara munfarid (sendiri), yakni tidak berjamaah,” kata Kiai Mukti Ali saat dihubungi NU Online lewat sambungan telepon, Jumat (16/7). Bahkan, kata dia, sebagaimana tertuang dalam kitab Hasyiyah Ibrahim al-Bajuri ala Fathil Qarib bahwa tidak ada kewajiban melakukan shalat Idul Adha secara berjamaah di masjid.
Maka, sudah jelas imbauan yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI bertujuan untuk mencegah terjadinya kemudaratan. “Kalau berkumpul kemudian saling menularkan berarti kan membahayakan orang lain dan itu hukumnya haram,” terang kiai muda lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini.
Terlepas dari itu semua, perasaan dilematis tentu akan menyelimuti hati umat muslim mengingat sebelumnya terdapat pula aturan peniadaan shalat Idul Fitri di rumah saja. Namun, menurut kiai Mukti, momentum ini tanpa disadari justru dapat menambah ganjaran pahala bagi yang menaatinya. Kemudian dia juga mendapat pahala karena berusaha untuk tidak membahayakan orang lain dan dirinya sendiri,” tutur Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta ini. Secara khusus, Kiai Mukti mengingatkan kembali esensi sebenarnya dari Lebaran adalah memohon ampunan dalam rangka menambah ketaatan kepada Allah SWT.
Namun, bila terlambat datang atau mengalami halangan lain, boleh dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di rumah ketimbang tidak sama sekali. Berikut tata cara shalat id secara tertib sebagai mana disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus.
Pertama, shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini” kalau dilaksanakan sendirian. Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.
Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Kelima, setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah idul adha terlebih dahulu hingga rampung.
Hal tersebut tentu saja juga berimbas kepada sendi kehidupan, termasuk pelaksanaan ibadah dengan jamaah yang besar seperti Idul Adha. Tentu saja tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan shalat Idul Adha pada situasi normal.
Syekh M Nawawi Banten dari mazhab Syafi’ ini menjelaskan kedudukan shalat Idhul Adha dan Idul Fitri pada kitab Nihayatuz Zain sebagai berikut:. Artinya: Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Adha dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam/makmum karena Allah SWT.
Duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua. Baca Juga: Senyampang PPKM Darurat, Sempatkan Puasa 9 Hari di Awal Dzulhijjah. Pelaksanaan shalat Idul Adha di tengah pandemi harus dilakukan dengan mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
Setelah shalat dua rakaat, makmum dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib Idul Adha.
واختلفوا فيمن تفوته صلاة العيد مع الإمام فقال قوم: يصلي أربعا وبه قال أحمد والثوري وهو مروي عن ابن مسعود. وقال قوم: بل يقضيها على صفة صلاة الإمام ركعتين يكبر فيهما نحو تكبيره ويجهر كجهره وبه قال الشافعي وأبو ثور. وحكى ابن المنذر عنه مثل قول الشافعي فمن قال أربعا شبهها بصلاة الجمعة وهو تشبيه ضعيف ومن قال ركعتين كما صلاهما الإمام فمصير إلى أن الأصل هو أن القضاء يجب أن يكون على صفة الأداء ومن منع القضاء فلأنه رأى أنها صلاة من شرطها الجماعة والإمام كالجمعة فلم يجب قضاؤها ركعتين ولا أربعا إذ ليست هي بدلا من شيء وهذان القولان هما اللذان يتردد فيهما النظر: أعني قول الشافعي وقول مالك.
Shalat id dikerjakan secara berjamaah dengan sejumlah takbir sunah dan bacaan lantang () surat Al-Quran.Artinya, “Seseorang bertakbir sebanyak tujuh kali pada rekaat pertama selain takbiratul ihram, dan lima kali pada rekaat kedua selain takbir berdiri dari sujud. Dengan demikian ia akan mendapatn keutamaan yang banyak,” (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani,, [Tanpa keterangan tempat, Darul Kutub Al-Islamiyyah: tanpa catata tahun], juz II, halaman 128).Sebenarnya para ulama berbeda pendapat perihal qadha shalat Id itu sendiri dan perihal cara mengqadhanya. Pendapat ini dipegang oleh Imam Ahmad dan Ats-Tsauri berdasarkan riwayat dari sahabat Ibnu Mas‘ud RA.
Pendapat ini dipegang oleh Imam Malik dan pengikutnya,” (Lihat Ibnu Rusyd,, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2013 M/1434 H], cetakan kelima, halaman 204).Selain itu, Ibnu Rusyd juga mencoba mengangkat argumentasi yang dibangun oleh para ulama yang berbeda pendapat perihal shalat Id sendirian dan perihal caranya. Semoga Allah memberikan jalan menuju kebenaran,” (Lihat Ibnu Rusyd,, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2013 M/1434 H], cetakan kelima, halaman 204).Kami menyarankan orang yang luput shalat id berjamaah untuk melakukan shalat id dua rekaat sendirian tanpa perlu jahar dan tentu tanpa khotbah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Jakarta: Sholat Iduladha merupakan ibadah salat sunnah dua rakaat yang dilakukan pada pagi hari di Hari Raya Idul Adha.
Salat Idul Adha kedudukannya sama dengan salat Idul Fitri yang dianjurkan dikerjakan secara berjamaah Melansir laman NU Online, Syekh M Nawawi Banten dari mazhab Syafi’i ini menjelaskan kedudukan shalat Iduladha dan Idulfitri pada Kitab Nihayatuz Zain sebagai berikut:“Jenis kedua dari shalat sunnah yang ditentukan waktunya adalah shalat yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah adalah (shalat dua Id, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha). Shalat Id disyariatkan khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW," seperti dikutip Medcom.id, Senin, 14 Juni 2021.Di tengah situasi pandemi covid-19 ini, salat Iduladha dapat dilakukan secara berjamaah di rumah. Ini mengacu pada ketentuan Kementerian Agama pada 2020 lalu.Selain sama-sama dianjurkan berjamaah, tata cara salat Idul Adha juga sama dengan salat Idul Fitri.
Perbedaannya hanya pada bacaan niat.Berikut tata cara sholat Iduladha yang dikutip Medcom.id dari NU Online:Ushalli sunnata li 'idil adha rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta'alaArtinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri.
Khatib yang disyaratkan berdiri (bila mampu) saat berkhutbah disunnahkan menyela kedua khutbah dengan duduk sebentar. السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس.
Keberadaan khutbah yang mengiringi pelaksanaan shalat bisa dianggap penanda bahwa shalat tersebut ada pada momen yang penting, seperti khutbah Jumat yang digelar pada hari berjuluk sayyidul ayyâm (rajanya hari) dan khutbah istisqa’ kala umat Islam dilanda kekeringan.Idul Fitri dan Idul Adha adalah waktu istimewa. Perempuan haid juga bisa turut melakukan hal yang sama, meski terpisah dari tempat shalat (lihat hadits riwayat Imam Bukhari Nomor 928). Mereka berhak mendengarkan khutbah, melantunkan takbir, doa, atau dzikir lainnya.Dalam kitab al-Fiqh al-Manhajî ‘ala Madzhabil Imâm asy-Syâfi‘î karya Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan 'Ali asy-Asyarbaji diterangkan bahwa berbeda dari shalat Jumat, khutbah pada shalat id dilaksanakan setelah shalat dua rakaat usai, bukan sebaliknya.
Hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim menjelaskan bahwa Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar juga menunaikan dua shalat id sebelum khutbah.Hukum khutbah dalam shalat id memang sunnah.
Biasanya sholat ini dilakukan di tanah terbuka, mengingat banyak sekali jemaah yang hadir pada saat pelaksanaan salat Idul Adha. Dilansir dari NU Online, jika dalam kondisi darurat seperti kasus penyebaran Covid-19 sekarang ini, pelaksanaan salat Idul Adha bisa dilaksanakan di rumah dan melibatkan sedikit jemaah.
Adapun waktu pelaksanaan salat Idul Adha juga dilaksanakan setelah matahari terbit. Baca juga : Ini yang Harus Diperhatikan saat Memilih Hewan Kurban. "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.". Lalu, membaca kalimat tasbih seperti Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar. Apabila Anda menjadi seorang makmum, cukup menyimak surat lainnya pada imam membacakan suratannya. Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, umat muslim disunahkan untuk mendengarkan khutbah.
Ibadah sunnah tahunan ini mempunyai ciri khas masing-masing, hari raya Idul Fitri misalnya ditengarai dengan saling bermaaf-maafan, berkunjung ke sanak famili dan para kerabat. Karena pada malam tersebut kita dianjurkan untuk mengagungkan , memuliakan dan menghidupkannnya, anjuran ini sebagaimana terdapat dalam kitab Raudlatut Thalibin.
Sabda Nabi SAW berikut memberi penjelasan tentang memakai pakaian yang paling baik, riwayat dari Sahabat Ibnu Abbas RA,. Selain itu dianjurkan juga berangkat lebih awal supaya mendapatkan shaf atau barisan depan, sembari menunggu shalat Id dilaksanakan ia bisa bertakbir secara bersama-sama di masjid dengan para jama’ah yang telah hadir.
Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil.
PR Metro Lampung News-- Takbir berkumandang tiba saatnya melaksanakan hari Raya kurban tahun 2021. Ini kami infokan tata cara sholat Idul Adha di rumah sendiri sesuai sunnah dari NU Online serta niat dan waktu kapan dilaksanakan.
Waktu pelaksanaan sholat Idul Adha adalah setiap jatuh tanggal 10 Dzulhijjah yah. Pada tahun 2021 ini, kapan shalat Idul Adha dilaksanakan, yakni hari Selasa, 21 Juli 2021. Adapun informasi resmi yang beredar terkait pelaksanaan atau teknis sholat Idul Adha sudah disampaikan oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Khususnya buat daerah atau wilayah yang melaksanakan PPKM darurat. Nah tentunya membutuhkan info bagaimana tata cara sholat Idul Adha di rumah yah, misalnya agar tahu berapa jumlah takbir sholat idul adha dan kapan shalat idul adha dilaksanakan seharusnya. Kendali hukum shalat Idul Adha merupakan sunnah, namun tak ingin melewatkan ibadah yang hanya datang setahun sekali ini. Inilah berikut tata cara sholat Idul Adha lengkap dengan niat sholat idul adha dilansir dari laman NU Online.