Shalat Gerhana Sendiri Di Rumah. Berikut ini niat salat gerhana saat sendirian, jadi imam atau makmum. Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian, Jadi Imam atau Makmum. Bagi umat Islam, setiap terjadi gerhana dianjurkan untuk melakukan salat.
Nah, berikut ini niat salat gerhana saat sendirian, jadi imam atau makmum. Berdasarkan catatan LAPAN, Gerhana Bulan Penumbra ini akan terjadi secara Parsial atau sebagian selama 4 jam 25 menit 52 detik.
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah di dalam hati. Jika menjadi makmum, maka lafadz niat shalat gerhana bulan adalah sebagai berikut:.
Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”. Sedangkan bacaan niat shalat gerhana bulan saat menjadi imam adalah sebagai berikut:.
Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala”. Namun jika sendirian, maka bacaan niat shalat gerhana bulan sebagai berikut:. Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan, sebelum shalat gerhana dimulai, sebaiknya muadzin mengumandangkan lafadz “ash shalaatu jaami’ah.”. Di bawah ini adalah tata cara shalat gerhana bulan yang perlu dipahami:.
TEBET, AYOJAKARTA – Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon diprediksi terjadi pada hari ini, Rabu 26 Mei 2021. Badan Meteorolig, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenoma alam itu malam hari nanti bisa disaksikan di wilayah Indonesia.
Nah, lantas muncul persoalan, apakah shalat sunah gerhana bulan secara sendirian (tidak berjamaah) dapat dilakukan seorang diri tanpa berjemaah? Terkait khutbah shalat gerhana bulan yang dikerjakan secara sendiri-sendiri, Syekh Taqiyuddin Abu Bakar al-Hishni as-Syafi’i dalam kitab Kifayatu al Akhyar menjeskan bahwa barang siapa yang mengerjakan shalat gerhana secara sendirian/munfarid, maka tidak pakai khutbah. Artinya: Telah sepakat Imam as-Syafii dan para pengikutnya atas kesunnahan dua khutbah setelah shalat gerhana. Dua khutbah itu hukumnya hanyalah sunnah, dan bukan menjadi syarat sahnya shalat gerhana.
Demikian penjelasan terkait shalat sunah Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon sendirian, sahkah shalatnya?
Sementara cara shalat gerhana bulan dapat dilakukan dengan kaifiat shalat gerhana ala Madzhab Syafi'i atau ala Madzhab Hanafi dan MAdzhab Maliki.Shalat sunah gerhana bulan cukup dikerjakan sendiri di rumah masing-masing. Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki menyebutkan tata cara shalat gerhana bulan menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki dalamsebagai berikut:Artinya, “Kalangan Hanafi mengatakan, shalat gerhana bulan itu berjumlah dua rakaat dengan satu rukuk pada setiap rakaatnya sebagai shalat sunah lain pada lazimnya, dan dikerjakan secara sendiri-sendiri. Kalangan Maliki menganjurkan shalat sunah dua rakaat karena fenomena gerhana bulan dengan bacaan jahar (lantang) dengan sekali rukuk pada setiap kali rakaat seperti shalat sunah pada lazimnya, dikerjakan sendiri-sendiri di rumah.
Kalangan Maliki menyatakan makruh shalat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki,, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman 114).Sebelum shalat ada baiknya seseorang melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”Adapun secara teknis, shalat sunah gerhana bulan sendirian menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki adalah sebagai berikut:1. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi,, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).Selagi gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat sunah gerhana bulan tetap berlaku.
Hanya saja shalat sunah gerhana bulan ini dikerjakan per dua rakaat. Tetapi shalat gerhana bulan sendiri dapat dilakukan dengan kafiat ala Madzhab Syafi'i, yaitu dengan membaca dua Al-Fatihah, dua rukuk, dan dua kali i'tidal.. (.
Seperti fenomena gerhana bulan total atau super blood moon yang akan terjadi pada hari ini, Rabu (26/5/2021). Lantas pertanyaan pun muncul, bolehkah salat gerhana bulan sendirian atau tak berjamaah di masjid?
Salat gerhana bulan juga bisa dilaksanakan secara munfarid atau sendiri, dan hukumnya tetap sunah. Sementara itu, Imam Alauddin Abu Bakar bin Masud Al-Kasani al-Hanafi, mengatakan bahwa dalam mazhab Hanafi, salat sunah gerhana bulan, tidak dikerjakan dengan cara berjamaah.
Sedangkan yang menyebutkan hukum salat sunah gerhana bulan berjamaah itu dari kalangan mazhab Syafi’i. Imam Nawawi secara tegas menyebutkan bahwa bagi yang salat gerhana bulan sendirian tak perlu pakai khutbah.
Saat itulah terjadinya gerhana yang bisa kita amati," tutur Djamaluddin. Apabila kamu melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah dan kerjakan shalat sampai matahari itu terang (selesai gerhana). Istilah gerhana dalam beberapa hadis disebut dengan kusuf atau khusuf. Dua istilah ini juga sering disebut dengan istilah kusufain. Tidak seperti gerhana matahari, para ulama berbeda pendapat tentang shalat gerhana bulan apakah harus dilakukan berjamaah atau sendirian. Imam Syafii memahami perintah ini dalam konteks gerhana matahari dan bulan.
Karena itu, Imam Syafii berpendapat, shalat gerhana bulan harus dengan berjamaah. Karena itu, shalat gerhana bulan tidak dilakukan berjamaah.
Rasulullah melakukan shalat gerhana matahari dengan berjamaah.
JAKARTA, AYOSURABAYA.COM -- Gerhana bulan akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia pada Rabu. Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menyampaikan, bahwa Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.
Dari al-Mughirah Ibn Syu'bah Ra, ia berkata, "Terjadi gerhana matahari pada hari meninggalnya Ibrahim. Maka, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Majelis Tarjih Muhammadiyah menulis, kedua istilah ini dalam hadis dapat dipertukarkan penggunaannya. AYO BACA : Bimas Islam Imbau Warga Gelar Salat Sunah Gerhana Rabu Petang. "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. AYO BACA : Gerhana Bulan Total Akan Terjadi di Indonesia, Berikut Prediksi Waktu dan Durasinya.