Shalat Gerhana Bulan Sendiri Di Rumah. وقالت الحنفية صلاة الخسوف ركعتان بركوع واحد كبقية النوافل وتصلى فرادى، لأنه خسف القمر مرارا في عهد الرسول ولم ينقل أنه جمع الناس لها فيتضرع كل وحده، وقالت المالكية: ندب لخسوف القمر ركعتان جهرا بقيام وركوع واحد كالنوافل فرادى في المنازل وتكرر الصلاة حتى ينجلي القمر أو يغيب أو يطلع الفجر وكره إيقاعها في المساجد جماعة وفرادى. Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang menjadi tanda kebesaran Allah SWT.
Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki menyebutkan tata cara shalat gerhana bulan menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki dalamsebagai berikut:Artinya, “Kalangan Hanafi mengatakan, shalat gerhana bulan itu berjumlah dua rakaat dengan satu rukuk pada setiap rakaatnya sebagai shalat sunah lain pada lazimnya, dan dikerjakan secara sendiri-sendiri. Kalangan Maliki menganjurkan shalat sunah dua rakaat karena fenomena gerhana bulan dengan bacaan jahar (lantang) dengan sekali rukuk pada setiap kali rakaat seperti shalat sunah pada lazimnya, dikerjakan sendiri-sendiri di rumah.
Shalat itu dilakukan secara berulang-ulang sampai gerhana bulan selesai, lenyap, atau terbit fajar. Kalangan Maliki menyatakan makruh shalat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki,, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman 114).Sebelum shalat ada baiknya seseorang melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”Adapun secara teknis, shalat sunah gerhana bulan sendirian menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki adalah sebagai berikut:1.
Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi,, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).Selagi gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat sunah gerhana bulan tetap berlaku.
TEBET, AYOJAKARTA – Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon diprediksi terjadi pada hari ini, Rabu 26 Mei 2021. Badan Meteorolig, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenoma alam itu malam hari nanti bisa disaksikan di wilayah Indonesia.
Nah, lantas muncul persoalan, apakah shalat sunah gerhana bulan secara sendirian (tidak berjamaah) dapat dilakukan seorang diri tanpa berjemaah? Menurut Imam Syihabuddin al-Nafrawi al Azhari al Maliki, dalam kitab al-Fawakih al-Dawani mengatakan bahwa shalat sunah gerhana bulan tidak dikerjakan secara berjamaah— dilaksanakan secara sendirian (munfarid)—dan lebih istimewa dikerjakan di rumah. Artinya: Tidak dianjurkan shalat gerhana bulan itu dilaksanakan secara berjamaah.
Shalat gerhana bulan secara munfarid/ sendiri hukumya sunah, menurut pendapat yang muktamad .
× Translate Page. Disclaimer: You are using Google Translate.
The UAE mGovernment is not responsible for the accuracy of information in the translated language. Powered by Google. Disclaimer: Anda menggunakan Google Translate.
Kementerian Kominfo tidak bertanggung jawab atas keakuratan informasi dalam bahasa diterjemahkan.
Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian, Jadi Imam atau Makmum. Nah, berikut ini niat salat gerhana saat sendirian, jadi imam atau makmum.
Berdasarkan catatan LAPAN, Gerhana Bulan Penumbra ini akan terjadi secara Parsial atau sebagian selama 4 jam 25 menit 52 detik. Jika menjadi makmum, maka lafadz niat shalat gerhana bulan adalah sebagai berikut:.
Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”.
"Namun, pada saat tertentu, bulan memasuki bayangan bumi ketika matahari-bumi-bulan dalam posisi segaris. Dari al-Mughirah Ibn Syu'bah Ra, ia berkata, "Terjadi gerhana matahari pada hari meninggalnya Ibrahim.
Maka, Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Majelis Tarjih Muhammadiyah menulis, kedua istilah ini dalam hadis dapat dipertukarkan penggunaannya. Imam Abu Dawud dan beberapa ulama lain setuju pada pendapat ini.
Silang pendapat ini bersumber dari perbedaan pemahaman dalam memahami sabda Nabi SAW.
Bisnis.com, JAKARTA - Salat sunnah gerhana matahari dapat dikerjakan sendiri di rumah masing-masing. Salat sendirian ini menjadi alternatif bagi mereka yang tidak sempat menghadiri shalat sunnah gerhana secara berjamaah. Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki menyebutkan tata cara shalat gerhana matahari menurut kedua mazhab tersebut.
Adapun secara teknis, shalat sunnah gerhana matahari sendirian adalah sebagai berikut:. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
Setelah itu baca salah satu surat pendek Al-Quran dengan sir (perlahan).
Melansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag), sholat gerhana dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sholat sunnah saat terjadinya gerhana bulan total atau Khusuful Qamar merupakan tuntunan dari Nabi Muhammad SAW. Berikut ini tata cara dan pedoman pelaksanaan sholat gerhana dari Kemenag yang bisa Anda cermati. Dalam hal shalat gerhana bulan dilaksanakan di masjid atau lapangan, harus memperhatikan standar protokol kesehatan secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut:. Shalat gerhana bulan dilaksanakan sesuai tuntunan syariat, juga khutbah diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir. Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermo gun) dalam rangka memastikan kondisi jemaah sehat dan menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer di setiap pintu masuk.
KEJAKSAN, AYOCIREBON.COM -- Bagaimana jika muslim melaksanakan Shalat Gerhana Bulan sendiri atau tak berjamaah dengan orang-orang misalnya di masjid. Melansir Bincang Syariah, Gerhana Bulan Total (GBT) Super Blood Moon, akan terjadi pada tanggal 26 Mei 2021. Nah, lantas muncul persoalan, shalat sunah gerhana bulan secara sendirian (tidak berjamaah), apakah shalatnya sah?
Sementara itu, Imam Alauddin Abu Bakar bin Mas‟ud Al-Kasani al-Hanafi, mengatakan bahwa dalam mazhab Hanafi, shalat sunah gerhana bulan, tidak dikerjakan dengan cara Jamaah— tetapi dikerjakan secara sendiri-sendiri—, sedangkan yang menyebutkan hukum shalat sunah gerhana bulan Jamaah itu , dari kalangan mazhab Syafi’i. Artinya: Telah sepakat Imam as-Syafii dan para pengikutnya atas kesunnahan dua khutbah setelah shalat gerhana. Dua khutbah itu hukumnya hanyalah sunnah, dan bukan menjadi syarat sahnya shalat gerhana.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menyampaikan, bahwa Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.
Dari al-Mughirah Ibn Syu'bah Ra, ia berkata, "Terjadi gerhana matahari pada hari meninggalnya Ibrahim. AYO BACA : Bimas Islam Imbau Warga Gelar Salat Sunah Gerhana Rabu Petang. AYO BACA : Gerhana Bulan Total Akan Terjadi di Indonesia, Berikut Prediksi Waktu dan Durasinya.