Shalat Dhuha Sesuai Sunnah Rasul. Kali ini theAsianparent akan mengulas tata cara dan doa sholat dhuha yang benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad salallahu 'alahi wa sallam. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Sholat sunnah yang satu ini dapat dikerjakan sejak matahari setinggi tombak sampai sebelum masuknya waktu dzuhur.
Jadi, misalkan matahari terbit pada 06.00 pagi, maka waktu dimulainya shalat dhuha adalah sekitar pukul 06.20. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau membaca doa berikut ini. Nah, itulah tadi tata cara dan doa sholat dhuha yang bisa Parents amalkan.
Apabila engkau tidak mendapatinya, maka lakukanlah dua raka’at shalat Dhuha yang itu bisa mencukupimu” (HR. Shalat dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat awwabin hendaknya dikerjakan ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. “Seseorang yang shalat subuh secara berjamaah, lalu ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit.
بتتبُّع ظاهر أقوال الفقهاء والمحدِّثين يتبيَّن: أنَّ صلاة الضحى وصلاة الإشراق واحدةٌ؛ إذ كلهم ذكروا وقتَها من بعد الطلوع إلى الزوال ولم يُفصِّلوا بينهما. Tidak terdapat hadits dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang shahih dan sharih (tegas), mengenai doa setelah shalat dhuha.
“Seorang lelaki dari kaum Anshar mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa: /Allaahummagh firlii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim/ 100x” (HR.
Ilustrasi - Unggahan Facebook Hawler Teaching Hospital, Kamis (12/3/2020), rumah sakit pusat penangan virus corona di Kota Erbil, Irak - Begini potret petugas medis saat rawat pasien Corona di Kota Erbil, Irak. Masih kenakan pakaian hamzat lengkap saat salat di tengah kesibukannya.
Baca juga: Sholat Dhuha 2 Rakaat, Simak Tata Cara, Waktu Terbaik Sebelum Beraktivitas Pagi? Baca juga: Sholat Dhuha Anjuran Rasulullah, Kerjakan di Pagi Hari, Ini Keutamaan dan Pahala dari Sunnah Lain. Hal ini berdasarkan dua hadits berikut ini Dari ʿAisyah Radhiyallahu Anha meriwayatkan: Rasulullah SAW biasa mengerjakan empat rakaat pada shalat pagi hari dan terkadang lebih sebagaimana Allah sukai.
Sholat Dhuha merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam. Waktu dhuha sendiri dimulai saat matahari telah naik setinggi tombak.
Dari Ali RA ia berkata, "Rasulullah SAW mengerjakan sholat dhuha dengan enam rakaat pada dua waktu. (1) ketika matahari terbit kira-kira lima belas menit, Nabi SAW sholat dua rakaat (disebut juga sholat isyraq), (2) ketika matahari bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat langit dan masih berada pada sisi Timur, Nabi SAW sholat empat rakaat.".
Dikutip dari buku 'The Ultimate Power of Shalat Dhuha' karya Ust Zezen Zainal Alim, setelah selesai sholat Dhuha dianjurkan untuk membaca doa yang bersumber dari Al Quran dan sunnah. Umat Islam juga diperkenankan membaca doa sesuai kebutuhan dann situasi yang tengah dihadapi. Adapun, doa setelah sholat dhuha sesuai sunnah diriwayatkan An Nasa'i dari Aisyah RA, ia berkata "Rasulullah SAW telah sholat dhuha, kemudian beliau bersabda (dengan doa), 'Ya Allah, ampunilah aku dan maafkan lah aku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Pengampun'. Sahabat Hikmah, jangan lupa amalkan doa setelah sholat Dhuha ini ya!
Sholat dhuha adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Baca juga: Unsyiah Masuk dalam 30 Daftar Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2021, Berikut Data Lengkapnya. Baca juga: Aparatur Desa di Aceh Utara Serbu Kantor DPRK, Tuntut Jangan Potong Gaji 50 Persen Pada Tahun 2021.
Namun, mereka berbeda pendapat tentang berapakah jumlah rakaat maksimal Sholat Dhuha. Pendapat ini dipilih oleh Madzhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali.
Anjuran untuk melakukan ibadah salat dhuha terdapat dalam hadist yang diungkapkan oleh Abu Hurairah, seperti dikutip dari Portalsatu -- jaringan Suara.com, Jumat (24/4/2020). Berikut ini niat, tata cara dan doa setelah salat dhuha yang dirangkum Suara.com dari berbagai sumber. Sekira cuacanya berhalangan adalah lebih mudah dengan merujuk kepada takwim waktu salat.
Baca Juga: Habis Bersetubuh Menjelang Imsak, Mandi Wajib atau Makan Sahur Dulu? Waktu paling afdal melakukan salat sunnah dhuha adalah saat matahari naik, tinggi 7 hasta atau 3 meter.
Seperti tertulis dalam hadis dari Zaid bin Arqam r.a. berkata: "Nabi saw keluar menuju tempat Ahli Quba, di kala itu mereka sedang mengerjakan salat Dhuha".
Namun sebenarnya berapa rakaat Shalat Dhuha yang baiknya dikerjakan seorang Muslim? Hukum shalat Dhuha adalah sunnah (dianjurkan) berdasarkan dalil dari Abu Hurairah,. “Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) menasehatkan padaku tiga hal: puasa tiga hari setiap bulannya, shalat Dhuha dua raka’at, berwitir sebelum tidur.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dalam riwayat Ahmad dan Muslim terdapat lafadz, “Dua raka’at shalat Dhuha setiap harinya.”. Dalilnya adalah dari Ummu Hani, ia berkata, “Ketika tahun Fath al-Makkah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari Makkah.
Bahkan dalam pandangan ulama madzhab Maliki dan Syafi’i, nilai kesunnahannya sangat kuat sehingga hukumnya adalah sunnah muakkadah. karya Muhammad Saiyid Mahadhir, sering yang dimaksud memang tidak tiap hari, sesekali Rasulullah saw meninggalkan sholat dhuha. Itu semua dimaksudkan agar sholat dhuha tidak dianggap sebagai sebuah kewajiban bagi umat Islam. “Kekasihku (Rasulullah SAW) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar tidak aku tinggalkan hingga mati: puasa tiga hari setiap bulan, sholat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah melakukan sholat witir," (HR.
Rasulullah SAW saat melaksanakan sholat dhuha, melakukannya sebanyak empat rakaat bahkan lebih. Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa yang menjaga sholat dhuha maka akan diampuni dosanya walaupun sebanyak buih dilautan,” (HR. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu dhuha.".
Bukan hanya itu, mereka yang rajin melakukan sholat dhuha juga akan dicukupkan rezekinya. Namun, jika sholatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan sholat sunnah?
Dalam hadits lain dijelaskan bahwa mengerjakan sholat dhuha dapat mencukupi kewajiban sedekah bagi setiap muslim. Artinya: "Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua raka'at.".
Dijelaskan dalam Kitab Ihya' Ulumudin, waktu dhuha dimulai ketika matahari naik setinggi tombak. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, disebutkan bahwa sholat dhuha itu dikerjakan ketika matahari sudah menyengat.
Selain itu, waktu sholat dhuha juga dapat dikerjakan ketika matahari bersinar penuh menghiasi sekitar seperempat langit. Pada pukul ini matahari mulai naik kira-kira sepenggalah sampai agak tinggi dan menyengat.
Dalam sebuah hadits yang berasal dari Ali, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan sholat dhuha enam rakaat pada dua waktu:. 2) ketika matahari bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat langit dan masih berada pada sisi timur, Nabi SAW sholat empat rakaat.". Pendapat ini merujuk pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari 'Uqbah bin 'Amir, ia mengatakan: "Rasulullah pernah memerintahkan kepada kami mengerjakan sholat dhuha dengan membaca surat Asy-Syams dan surat Ad-Dhuha.".