Shalat Bagi Orang Yang Sedang Sakit. Salat Bagi Orang Sakit. Dalam kondisi sakit terkadang membuat seseorang menjadi susah untuk berdiri hingga tidak mampu melakukan gerakan salat. Ajaran agama Islam berusaha memudahkan umatnya untuk dapat beribadah dengan tenang, tulus ikhlas, dan merasa dekat dengan Allah.
Tata cara salat bagi orang sakit, berbeda dengan gerakan salat biasanya. Sesuai yang tercantum dalam kitab suci Al-Quran, surah al-Baqarah ayat 185, Allah berfirman : Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Sehingga menunaikan salat bagi orang sakit tetap wajib hukumnya, selama masih berakal dan sudah baligh.
Seperti yang telah Rasulullah sabdakan,. Catatan amal diangkat dari tiga jenis orang: orang yang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia baligh, dan orang gila hingga ia berakal (HR. 7307, Abu Daud no. 143, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al-Jami no.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sholat adalah ibadah wajib yang sangat penting bagi umat Islam. Lalu bagaimana dengan orang yang sedang sakit, apakah tetap wajib melaksanakan sholat? Dia menjelaskan bahwa pada prinsipnya orang sakit tidak dicabut kewajiban sholatnya.
Tetap saja sholat itu menjadi hutang yang harus dibayarkan di kemudian hari. Caranya dengan melakukan gerakan dan posisi-posisi sholat semampu yang bisa dilakukan, meskipun tidak sampai sempurna.
Prinsipnya, apa yang tidak bisa didapat secara keseluruhannya, bukan berarti harus ditinggalkan semuanya.
Letakan tangan pada bagian tubuh yang sakit, kemudian bacakan. Doa Orang Yang Sakit Parah Dan Tipis Harapan Untuk Sembuh. “Ya Allah, hidupkanlah aku jika hidup itu lebih baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku”. Doa oleh orang lain, ketika menjenguk saudara yang sedang sakit.
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, InsyaAllah”(HR. ●Sama seperti orang sehat, jika ada luka yang bisa memperberat, cukup membasahi telapak tangan dan mengusap anggota wudhu yang terluka, termasuk jika menggunakan gips atau diperban. ●Jika tak mampu berwudhu karena takut membahayakan jiwa, boleh tayamum.
●Menepukkan kedua tangan ke tanah, dinding dan sejenisnya yang mengandung debu dengan sekali tepukan. ●Rukuk, sujud dan duduk seperti biasa jika mampu, jika tidak boleh duduk di atas kursi dan membungkukkan badan saat sujud. ●Jika tak mampu,kedua tangan diletakkan di atas lutut, kemudian membungkukkan tubuh untuk mengisyaratkan sujud, dan posisi tubuh lebih rendah dari posisi rukuk.
“Dahulu wanita yang sedang nifas di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam duduk (tidak shalat) selama 40 hari” (HR. “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika sakit beliau bersabda: perintahkan Abu Bakar untuk shalat (mengimami) orang-orang” (HR.
Cara rukuknya dengan membungkukkan badan sedikit, ini merupakan bentuk imaa` sebagaimana dalam hadits Jabir. Cara rukuknya dengan menundukkan kepala sedikit, ini merupakan bentuk imaa` sebagaimana dalam hadits Jabir.
Yang utama, kepala diangkat sedikit dengan ganjalan seperti bantal atau semisalnya sehingga wajah menghadap kiblat. Jika tidak mampu menggerakan anggota tubuhnya sama sekali namun masih sadar, maka shalatnya dengan hatinya.
05:Nov. Wisuda Sarjana XXXV UNIGORO | The Suyitno Hall Of The Second Floor Kampus Unigoro.