Selesai Shalat Jangan Langsung Pergi Tetapi Disunnahkan. Dzikir tentu bisa dilakukan kapan saja, baik dalam hati atau lisan. Namun berdoa dan dzikir setelah sholat mesti diamalkan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Imam Nawawi mengatakan dalam kitab al-Adzkar pada Babul Adzkar ba'dash Shalâh, ulama telah bersepakat (ijma') tentang kesunnahan dzikir usai sholat yang ditopang oleh banyak hadits shahih dengan jenis bacaan yang amat beragam.
Berikut bacaan dzikir sesudah sholat, yang dikutip dari hadits riwayat Muslim, Bukhari, Abu Dawud, serta kitab Bidayatul Hidayah dan lainnya. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali:. "Astagfirullah hal'adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa'atubuubuh ilahii".
Kemudian berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat, bersyukur dan beribadah secara baik kepada Allah. "Allahuma aisyii alaa dzikrikaa wasyakri kaa wa husni ibadatika". "Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal 'aliyyul 'azhiim.".
Berdoa dan dzikir setelah sholat fardhu 5 waktu Foto: Adhi WicaksonoIlustrasi. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wayukaafii maziidahu.
Ya rabbanaa lakal hamdu kamaa yan baghhi lijalaali wajhika wa'azhiimi sulthaanika.". "Rabbana dzhalamnaa anfusanaa wa-inlamtaghfir lana watarhamnaa lanakuunanna mlnal khaasiriin.". "Rabbanaa walaa tahmil'alainaa ishran kama hamaltahul'alal ladziina min qablinaa.".
"Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idzhadaitanaa w'ahablanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaab". Al ahyaa-i-minhum wal amwaati, innaka alaa kuli syai'n qadiir".
"Allahummaghfirlanaa dzunuubanaa wakaffir annaa sayyiaatinaa watawaffanaa maalabraari". "Subhaana rabbika rabbil i'zzati ammaa yashifuuna wasalaamun 'alal mursalhna wal-hamdu lillaahi rabbil'aalamiina". Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Ya Allah Tuhan Kami, bagi-Mu segala puji dan segala apa yang patut atas keluhuran DzatMu dan Keagungan kekuasaanMu. Ampunilah dan limpahkanlah rahmat ampunan terhadap diri kami ya Allah. Suci dari segala apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir.
Semoga kesejahteraan atas para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.".
Di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah diterangkan tentang keutamaan berdzikir kepada Allah, baik yang sifatnya muqayyad (tertentu dan terikat) yaitu waktu, bilangannya dan caranya terikat sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak boleh bagi kita untuk menambah atau mengurangi bilangannya, atau menentukan waktunya tanpa dalil, atau membuat cara-cara berdzikir tersendiri tanpa disertai dalil baik dari Al-Qur`an ataupun hadits yang shahih/hasan, seperti berdzikir secara berjama’ah (lebih jelasnya lihat kitab Al-Qaulul Mufiid fii Adillatit Tauhiid, Al-Ibdaa’ fii Kamaalisy Syar’i wa Khatharul Ibtidaa’, Bid’ahnya Dzikir Berjama’ah, dan lain-lain). Atau dzikir-dzikir yang sifatnya muthlaq, yaitu dzikir di setiap keadaan baik berbaring, duduk dan berjalan sebagaimana diterangkan oleh ‘A`isyah bahwa beliau berdzikir di setiap keadaan (HR. Akan tetapi tidak boleh berdzikir/menyebut nama Allah di tempat-tempat yang kotor dan najis seperti kamar mandi atau wc. Dari ‘Abdullah bin Busrin radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam telah banyak atasku, maka kabarkan kepadaku dengan sesuatu yang aku akan mengikatkan diriku dengannya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,.
“Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah.” (HR. Diantara dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah salam dari shalat wajib.
“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.” (HR. “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”.
“Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada dua sifat (amalan) yang tidaklah seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa mengamalkannya, pent) kecuali dia akan masuk jannah, dua amalan itu (sebenarnya) mudah, akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan tersebut adalah): mensucikan Allah Ta’ala setelah selesai dari setiap shalat wajib sebanyak sepuluh kali (maksudnya membaca Subhaanallaah), memujinya (membaca Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu Akbar) sepuluh kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari semalam, pent) diucapkan oleh lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam timbangan (di akhirat). Ibnu ‘Umar berkata, “Sungguh aku telah melihat Rasulullah menekuk tangan (yaitu jarinya) ketika mengucapkan dzikir-dzikir tersebut.”. Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dikatakan bahwa kedua amalan tersebut ringan/mudah akan tetapi sedikit yang mengamalkannya?“. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian ketika hendak tidur, lalu menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan dzikir-dzikir tersebut, dan syaithan pun mendatanginya di dalam shalatnya (maksudnya setelah shalat), lalu mengingatkannya tentang kebutuhannya (lalu dia pun pergi) sebelum mengucapkannya.” (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no.5065, At-Tirmidziy no.3471, An-Nasa`iy 3/74-75, Ibnu Majah no.926 dan Ahmad 2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy 1/204). Tentunya amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud kecuali dengan pertolongan Allah.
Adapun setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua tangannya dan berkata, “Ya Mu’adz, Demi Allah, sungguh aku benar-benar mencintaimu.” Lalu beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepadamu Ya Mu’adz, janganlah sekali-kali engkau meninggalkan di setiap selesai shalat, ucapan...” (lihat di atas):. “Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR.
Dibaca sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh. At-Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227, lihat takhrijnya dalam Zaadul Ma’aad 1/300). Ibnu Majah, lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah 1/152 dan Majma’uz Zawaa`id 10/111). Semoga kita diberikan taufiq oleh Allah sehingga bisa mengamalkan dzikir-dzikir ini, aamiin.
Karena dengan berdzikir setelah shalat, dzikir tersebut akan menjadi penambal kekurang-kekurangan yang ada di dalam shalat kita. Dan dalam berdzikir setelah shalat, hendaknya mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan dengan dzikir-dzikir yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Dari Tsauban radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:. “Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika selesai shalat, beliau beristighfar 3x, lalu membaca doa:.
(Ya Allah Engkau-lah as salam, dan keselamatan hanya dari-Mu, Maha Suci Engkau wahai Dzat yang memiliki semua keagungan dan kemulian)” (HR. Membaca tahlil dan doa “Allahumma laa maani’a lima a’thayta…”.
“Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa:. /laa ilaha illallooh wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.
Alloohumma laa maani’a lima a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu/. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah.
Baca Juga: Hukum Membaca Doa Ta’awudz ketika Shalat. Membaca doa “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu…”.
كانَ ابنُ الزُّبَيْرِ يقولُ: في دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ حِينَ يُسَلِّمُ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ له، له المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهو علَى كُلِّ شيءٍ قَدِيرٌ، لا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا باللَّهِ، لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ، له النِّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ، وَلَهُ الثَّنَاءُ الحَسَنُ، لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ له الدِّينَ ولو كَرِهَ الكَافِرُونَ وَقالَ: كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يُهَلِّلُ بهِنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.
Mengenai bacaan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil setelah shalat ada 4 bentuk yang shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:. “Barangsiapa yang berdzikir setelah selesai shalat dengan dzikir berikut:. (“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar (33 x). “Dzikir-dzikir yang tidak akan merugi orang yang mengucapkannya setelah shalat wajib: yaitu 33x tasbih, 33x tahmid, 34 takbir” (HR. Orang yang ada di dalam mimpi mengatakan: jadikanlah semua itu 25x saja dan tambahkan tahlil.
Sebagaimana dalam riwayat dari Abdullah bin Amr radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:. “Ada 2 perbuatan yang jika dijaga oleh seorang hamba Muslim maka pasti ia akan masuk surga. Dan (kedua) bertakbir 34x ketika hendak tidur, bertahmid 33x, dan bertasbih 33x, maka itulah 100x dzikir di lisan namun 1000x di timbangan mizan” (HR.
Sebagaimana hadits dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:. “Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian” (HR. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkanku untuk membaca al mu’awwidzar (an naas, al falaq, al ikhlas) di penghujung setiap shalat” (HR.
762, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah). Membaca doa “Rabbighfirli wa tub ‘alayya…”. “Berkata seorang dari kaum Anshar, bahwa ia mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam shalat beliau berdoa:.
Membaca doa “Allahumma a’inni ‘ala dzikrika…”. /Alloohumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika/. Bersambung ke artikel Dzikir-Dzikir Yang Shahih Setelah Shalat (Bag.2).
Dzikir setelah sholat fardhu memiliki beberapa keutamaan. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdzikir kepada Allah swt, ketika pagi, sore atau setelah selesai sholat fardhu. Al-Baqarah: 152).Bacaan dzikir setelah sholat wajib yang dicontohkan Rasulullah setiap selesai sholat adalah membaca istighfar (أَسْتَغْفِرُ اللهَ) tiga kali dan mengucapkan:.
Allah swt menjamin akan memberi ketenangan hati dan akan selalu mengingat orang-orang yang berdzikir kepada-Nya, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an:.
Salah satu amalan ibadah terbaik adalah melaksanakan dzikir setelah sholat. Setelah melaksanakan salat fardu, sebaiknya jangan langsung beranjak pergi. Luangkanlah waktu untuk membaca zikir sebagai bentuk penyerahan diri seorang muslim kepada Allah Swt., karena kepada-Nya adalah sebaik-baiknya pertolongan dan ampunan.
Bercermin pada sosok Rasulullah Saw, ia tak pernah langsung beranjak selepas menunaikan salat fardu, tapi dilanjutkan dengan salat rawatib dan membaca doa serta zikir. Zikir ini memiliki keutamaan sebagai penambah rasa khusyuk dalam beribadah, pengampunan dosa-dosa, memberikan ketenangan hati, dan merupakan amalan terbaik di sisi Allah.
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Barang siapa membiasakan diri untuk senantiasa beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar di setiap kesulitan, kebahagian dari setiap kesusahan, dan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.” (HR. Maha suci Engkau, wahai tuhan pemilik keagungan dan kemuliaan.”.
Surah Al-Fatihah juga merupakan bacaan dzikir setelah sholat yang memberikan banyak keutamaan. Menurut Imam Al Ghazali, amalan ini dilakukan sebanyak 100 kali setiap harinya. Artinya, kamu bisa membagi masing-masing 20 kali membaca surah Al-Fatihah selepas setiap salat fardu. Allohu Akbar Kabiiron Wal’hamdulillahi Katsiiron Wasub’hanallohi Bukrotan Wa Ashiilan, LaaIlaha Illallohu Wa’hdahula Syariikalah Lahulmulku Walahul’hamdu Yu’hyii Wayumiitu Wahuwa ‘Ala Kulli Syai Inqodiir.
Ketiga surat ini merupakan amalan mustajab yang dianjurkan langsung oleh Rasulullah Saw bagi umat muslim. Bacalah ketiga surat ini masing-masing tiga kali setelah salat fardu, niscaya kamu akan dicukupkan dalam segala sesuatu.
Surat An-Naas dapat melindungi keburukan yang datang dari dalam diri.
Baca Juga: Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 3 SD Halaman 32, 33, Ayo Berlatih Pelajaran 3. Keduanya sama-sama alim, fasih dalam membaca al-Qur’an dan sama-sama hafal al-Qur’an. Saat jamaah shalat Maghrib, Isya, dan Subuh, pada rakaat pertama dan kedua imam membaca surat al-Fatihah dengan suara yang ....
Baca Juga: Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 3 SD Halaman 36, 37, 38, Ayo Berlatih Pelajaran 3. Baca Juga: Kunci Jawaban PAS UAS Matematika Kelas 4 SD Semester 1 2021.