Salat Tarawih Sebagaimana Hadis Yang Diriwayatkan Oleh Aisyah Adalah. 5.Diriwayatkan dari Aisyah RA ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah SAW pada Ramadhan, Aisyah menjawab, "Nabi SAW tidak pernah melakukan shalat sunah pada Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. 6.Adapun jumlah bilangan dari sholat witir adalah ganjil, paling sedikit 1 rakaat. Umat Islam Indonesia biasanya pada umumnya melaksanakan sholat witir sebanyak tiga rakaat.

7.Salah satu ibadah sunah yang bisa dikerjakan umat Islam adalah salat witir. Hal ini lantaran salat witir memang dianjurkan untuk dikerjakan dalam rakaat yang ganjil dan dengan niat untuk mencari ridha Allah SWT.

Salat Tarawih Berapa Rakaat? Ini Dalil dan Tata Caranya

Salat Tarawih Sebagaimana Hadis Yang Diriwayatkan Oleh Aisyah Adalah. Salat Tarawih Berapa Rakaat? Ini Dalil dan Tata Caranya

BANDUNG, AYOPURWAKARTA.COM -- Awal Ramadan Insya Allah bertepatan di hari Selasa 13 April 2021. Dengan demikian, salat tarawih akan dimulai Senin malam, 12 April 2021.

Lalu muncul pertanyaan, sebenarnya salat tarawih berapa rakaat? Perlu diketahui, salat tarawih dilakukan di malam hari, yakni sesudah shalat Isya hingga menjelang subuh.

HR Bukhari menyebutkan barang siapa beribadah di malam bulan Ramadan karena Iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau. Shalat tarawih delapan rakaat didasarkan atas hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah. Dari Aisyah, istri Nabi Muhammad Saw, (diriwayatkan bahwa) ia berkata, "Pernah Rasulullah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan atamah hingga subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat.".

Terdapat pula riwayat lain dari Ab Salamah Ibn Abd ar-Raman, bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai salat Rasulullah di bulan Ramadan.

Dalil Mengerjakan Salat Tarawih 8 Rakaat, Hadisnya Sahih

Salat Tarawih Sebagaimana Hadis Yang Diriwayatkan Oleh Aisyah Adalah. Dalil Mengerjakan Salat Tarawih 8 Rakaat, Hadisnya Sahih

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan merupakan bulan ibadah, di dalamnya terdapat segudang amalan sunah yang bisa dikerjakan umat Islam. Di antara amalan sunah yang paling identik dengan Ramadan adalah salat Tarawih. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beribadah di malam Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau” (HR. Ada dua pendapat mengenai jumlah rakaat dalam salat Tarawih.

Pendapat pertama mengatakan jumlah rakaatnya 20, ditambah dengan 3 rakaat salat Witir, maka menjadi 23. Pendapat kedua ini paling mudah dikerjakan, umumnya pengikut Muhammadiyah mengerjakan 8 rakaat salat Tarawih. Lantas, apa landasan hukum bagi yang mengerjakan salat Tarawih sebanyak 8 rakaat ini. Berikut adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah RA sebagai landasan hukumnya. Dari A’isyah, istri Nabi Muhammad SAW, ia berkata, "Rasulullah pernah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat.” (HR.

Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

Salat Tarawih Sebagaimana Hadis Yang Diriwayatkan Oleh Aisyah Adalah. Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

Bahkan ada yang secara gegabah mengatakan shalat empat rakaat dengan satu salam adalah ngawur. Artinya: Dari Abu Salamah Ibn ‘Abd ar-Rahman (diriwayatkan) bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai bagaimana shalat Rasulullah saw di bulan Ramadhan. Mungkin timbul pertanyaan: dari mana kita memperoleh pengertian sesudah shalat empat rakaat lalu salam? Imam Imam Nawawi dalam Syarah Muslim mengatakan bahwa shalat malam dengan empat rakaat boleh sekali salam (تسليمة واحدة) dengan ungkapan beliau وهذا ليبان الجواز (salam sesudah empat rakaat menerangkan hukum boleh (jawaz)).

Sebagaimana diketahui hadits Aisyah itu yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim sangat kuat (rajih) dibanding dengan hadits-hadits lainnya tentang qiyam Ramadhan. Aisyah orang yang lebih mengerti tentang shalat malam Nabi saw, sedangkan Ibn ‘Abbās hanya menyaksikannya ketika bermalam di rumah bibinya (Maimunnah r.a.) [Zadul Ma’ad, 1: 244].

Sedangkan Imam Muhammad Ibn Nashr menyatakan sama saja afdlalnya antara menceraikan (الفصل) dan menyambung (الوصل), mengingat ada hadits shahih bahwa Nabi saw berwitir lima rakaat, beliau tidak duduk kecuali pada rakaat yang kelima, serta hadits-hadits lainnya yang menunjukkan kepada bersambung (الوصل) [Nailul-Authaar: 2: 38-39]. Mereka itu sangat terpengaruh dengan pendapat sebahagian ulama Syafi’i yang fanatik dalam hal tersebut seperti disebutkan oleh Muḥammad Naṣīruddīn al-Albānī.

PEMAKNAAN HADIS TARAWIH VERSI AISYAH

Salat Tarawih Sebagaimana Hadis Yang Diriwayatkan Oleh Aisyah Adalah. PEMAKNAAN HADIS TARAWIH VERSI AISYAH

Informasi tentang kaifiyat shalat Tarawih 4 rakaat diperoleh dari Ummul Mukminin Aisyah saat menjawab pertanyaan salah seorang muridnya yang popular dengan sebutan Abu Salamah bin Abdurahman:. Di dalam jawaban Aisyah ini terdapat keterangan tambahan, selebih dari masalah yang ditanyakan, yaitu Abu Salamah bertanya tentang salat malam Nabi saw. ’Dia (laut) itu suci akirnya dan halal bangkainya.’ Sebagai jawaban atas pertanyaan tentang orang yang berlayar di lautan dengan membawa air tawar sedikit. Demi memelihara objektifitas tersebut, di sini akan kami sajikan penjelasan dari para ulama itu secara lengkap beserta teks aslinya, antara lain:. Jika anda mengatakan, ‘Sungguh terbukti Nabi witir dengan satu rakaat dan terbukti pula sabda beliau: ‘Siapa yang mau berwitirlah dengan satu rakaat.’ Saya katakan, ‘Kami menerima itu, namun sungguh satu rakaat itu mewitirkan rakaat genap yang mendahuluinya, dan dalil atas hal itu riwayat al-Bukhari, (ia berkata) ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami.’ Ia berkata, ‘Malik telah mengabarkan kepada kami.’ Dari Nafi dan Abdullah bin Dinar, dari Ibnu Umar bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi tentang salat malam. Bila redaksi perkataan di atas kita cermati secara jernih, tentu kita dapat memahami bahwa “Isu sentral” yang dibicarakan oleh Imam Ash-Shan’âniy bukan praktik 4 rakaat itu apakah dengan 1 kali salam atau 2 kali salam, melainkan pemaknaan kalimat Yushalli arba’an (Beliau shalat empat rakaat) antara washal (bersambung) ataukah fashal (dipisah), karena kata arba’an (empat) dipandang bermakna ganda.

Sholat Tarawih: Tata Cara, Jumlah Rakaat dan Bacaan Niatnya

Salat Tarawih Sebagaimana Hadis Yang Diriwayatkan Oleh Aisyah Adalah. Sholat Tarawih: Tata Cara, Jumlah Rakaat dan Bacaan Niatnya

"Siapa saja yang menjalankan sholat qiyam pada bulan Ramadhan dengan landasan iman dan mengharapkan pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.". Di dalam buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu karya Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhali jilid 2, sejumlah ulama berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat sholat tarawih.

Sang Ummul Mukminin itu berkata, "Rasulullah SAW tidak pernah menambah sholat qiyam lebih dari 13 baik saat bulan Ramadhan mau pun di bulan-bulan lainnya. Ibnu Abbas dalam hadits yang diriwayatkan Imam al Bukhari mengatakan pernah bersama Rasulullah mengerjakan sholat malam.

Namun karena darurat Covid-19 atau virus Corona yang saat ini masih melanda dunia, umat Islam disarankan sholat tarawih di rumah.

Shahihkah Dalil Sholat Tarawih dengan Urutan 4-4-3 ? ~ BEM FKI

Salat Tarawih Sebagaimana Hadis Yang Diriwayatkan Oleh Aisyah Adalah. Shahihkah Dalil Sholat Tarawih dengan Urutan 4-4-3 ? ~ BEM FKI

Hadis no. 1, menunjukkan bahwa Nabi saw pernah melakukan shalat malam dengan kaifiyah dua raka’at lima kali salam dan witir satu raka’at. Hadis no. 2, menunjukkan bahwa Nabi saw shalat delapan raka’at, tetapi tidak diterangkan berapa kali salam. Adapun hadis no. 3, menunjukkan bahwa Nabi saw shalat malam di bulan Ramadhan delapan raka’at dengan dua kali salam, artinya tiap empat raka’at sekali salam, kemudian dilanjutkan shalat witir tiga raka’at dan salam.

Related Posts

Leave a reply