Salat Tarawih Berjamaah Dipimpin Oleh : Sholat

Salat Tarawih Berjamaah Dipimpin Oleh. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Rasulullah Muhammad ﷺ hanya pernah melakukannya secara berjemaah dalam tiga kali kesempatan. Hadis menyebutkan bahwa rasulullah ﷺ kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut salat Tarawih akan menjadi diwajibkan kepada umat muslim. Pada masa Nabi Muhammad, salat Tarawih hanya dilakukan tiga atau empat kali saja, tanpa ada satu pun keterangan yang menyebutkan jumlah rakaatnya.

Salat Tarawih berjamaah lalu dihentikan karena ada kekhawatiran bahwa hal ini akan diwajibkan. Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia menjalankan salat Tarawih pasa tiap malam-malam bulan Ramadan dengan 20 raka'at. Penetapan salat Tarawih hanya 8 rakaat merupakan pendapat ulama kontemporer, seperti Ash-Shan’ani (w.1182 H), Al-Mubarakfury (w. 1353 H) dan Al-Albani. Sehingga bila akan menunaikan Tarawih dalam 8 raka'at maka formasinya adalah salam tiap dua rakaat dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at sebagaimana yang dilakukan sebagian besar pengikut Muhammadiyah. "Artinya: Dari Jabir bin Abdullah radyillahu 'anhum, ia berkata: Rasulullah ﷺ pernah salat bersama kami di bulan Ramadhan (sebanyak) delapan raka'at dan witir (satu raka'at). "Artinya: Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada 'Aisyah radyillahu anha tentang salat rasulullah ﷺ di bulan Ramadan.

KJRI New York Gelar Salat Tarawih Berjamaah dan Berbagi Paket

JawaPos.com – Bulan suci Ramadan menjadi momen tepat untuk meningkatkan ibadah dan berbuat kebaikan. Hal yang umum dilakukan saat bulan suci Ramadan tiba adalah berbagi terhadap sesama.

Atas dasar itu, KJRI New York, AS, menggelar sejumlah kegiatan di bulan suci Ramadan 1442 H ini. “Dalam mengisi momentum bulan suci Ramadan 1442 H, KJRI New York berkerja sama dengan PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) secara khusus menyelenggarakan program Sema’an Al-Qur’an secara virtual sebagai alternatif lain dari kegiatan tadarus offline. Dan, acara ngabuburit Ramadan yang diisi dengan program belajar membaca Alquran secara virtual bagi para pemula,” ungkap Arifi. “KJRI New York dalam mengisi bulan suci Ramadan 1442 H juga akan menyelenggarakan peringatan Nuzulul Qur’an secara hybrid yang kegiatannya akan diawali dengan program dialog Ramadan bersama Imam Shamsi Ali via platform digital ‘Podcast KJRI New York’,” imbuhnya. Selain salat tarawih berjamaah yang dipimpin oleh Prof. Ismail Fajrie Alatas, staf pengajar di New York University (NYU) selaku imam, pada kesempatan tersebut, istri dari Konjen RI di New York, Kompol Endang Wahyu Kinasih juga memberikan paket bantuan sembako “KJRI New York Berbagi” kepada para mahasiswa yang hadir.

Mahasiswa Indonesia, KJRI di New York shalat tarawih berjamaah

KJRI New York berkerja sama dengan PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) secara khusus menyelenggarakan program Semaan Al Quran secara virtual. Jakarta (ANTARA) - Para mahasiswa Indonesia dan staf Konsulat Jenderal RI di New York pada bulan suci Ramadhan 1442 H, berkumpul di Wisma Konjen RI untuk mengadakan kegiatan shalat tarawih berjamaah.Acara shalat tarawih berjamaah yang dilanjutkan dengan semaan Al-Quran itu diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan pemerintah setempat, menurut keterangan tertulis KJRI New York yang diterima di Jakarta, Senin. "Dalam mengisi momentum bulan suci Ramadhan 1442 H, KJRI New York berkerja sama dengan PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) secara khusus menyelenggarakan program Semaan Al Quran secara virtual sebagai alternatif lain dari kegiatan tadarus luring, dan acara Ngabuburit Ramadan yang diisi dengan program belajar membaca Al Quran secara virtual bagi para pemula," kata Konsul Jenderal RI di New York Arifi Saiman.Arifi menambahkan, untuk mengisi bulan suci Ramadhan tahun ini, KJRI New York juga akan menyelenggarakan peringatan Nuzulul Quran secara langsung dan daring yang kegiatannya akan diawali dengan program dialog Ramadhan bersama Imam Shamsi Ali via platform digital ‘Podcast KJRI New York’.Shalat tarawih berjamaah itu dipimpin oleh Ismail Fajrie Alatas, yakni staf pengajar di New York University (NYU), selaku Imam.Pada kesempatan itu, Konjen RI di New York juga memberikan paket bantuan sembako kepada para mahasiswa yang hadir dalam kegiatan "KJRI New York Berbagi".Acara shalat tarawih berjamaah masyarakat Indonesia di New York itu ditutup dengan kegiatan foto bersama. Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga.

Editor: Mulyo Sunyoto.

Virus corona dan ramadan: Mengapa salat berjemaah di masjid

Praktik seperti ini jelas melanggar Peraturan Gubernur DKI Jakarta tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang diperpanjang hingga 22 Mei nanti. Sebaliknya, lanjutnya, warga sekitar justru mempertanyakan apabila ada masjid yang membuka aktivitas ibadahnya seperti pada situasi normal.

"Kalau ada masjid yang bandel, warga malah nggak suka, kok mereka melanggar aturan PSBB," kata Suparmo. Berbeda dengan ramadan sebelumnya, hampir semua kegiatan ritual ibadah di masjid itu, yang sudah diprogramkan, kini harus dihilangkan.

Di pintu gerbang yang tertutup, pengelola masjid menempelkan pengumuman berisi penghentian sementara kegiatan ibadah salat Jumat dan fardhu selama wabah Covid-19. Walaupun demikian, Yazid mengikuti imbauan pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar melakukan ibadah salat di rumah selama wabah belum teratasi.

Bagaimanapun, dua ormas Islam terbesar, Nahdhlatul Ulama dan Muhammadiyah, mendukung kebijakan pemerintah dalam melakukan pembatasan sosial berskala besar, termasuk agar salat di rumah utamanya selama Ramadan. Dalam keterangannya, mereka antara lain menggunakan argumen agama, seperti yang dicontohkan Sekretaris Umum Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, tentang salat tarawih.

Mendasarkan pada hadis atau kesaksian para ulama, Abdul Somad mengungkapkan bahwa wabah Covid-19 seperti sekarang pernah terjadi di masa lalu.

Suasana Tarawih Pertama di Masjid Nabawi dan 4 Fakta Lainnya

Ramadhan 2020 mengingatkan seluruh umat Islam di dunia pentingnya berserah diri pada Allah SWT, meski dilakukan dari rumah. Sebelum virus corona menyebar ke seluruh dunia, Masjid Nabawi selalu kebanjiran jamaah selama bulan Ramadhan.

Jamaah seperti terhanyut dengan bacaan imam sehingga tanpa sadar menyelesaikan 20 rakaat sholat tarawih di Masjid Nabawi. Ketika virus corona belum menjadi wabah, buka puasa dilakukan bersama sekitar ribuan jamaah dan pengunjung Masjid Nabawi.

Dikutip dari Arab News, para petugas bekerja keras menyiapkan makanan dan mengatur area untuk buka puasa bersama. Hidangan dibawa masuk lewat pintu tertentu usai sholat ashar yang diawasi langsung petugas dari General Presidency for the Prophet's Mosque Affair.