Salah Satu Yang Dikerjakan Untuk Menutup Salat Tarawih Adalah. Cermati beberapa pernyataan tentang kisah para sahabat berikut: 1) Dia khalifah yang pertama kali mengawali usaha pembukuan al-Qur'an 2) Termasuk as S … abiqunal-Awwalun dari golongan laki-laki dewasa 3) Diangkat dan dibaiat menjadi khalifah pengganti Rasulullah yang ke-2 4) Mendapat gelar karramallahu wajhah karena sangat menjaga pandangannya 5) Masuk Islam ketika mendengar ayat-ayat al-Qur'an yang indah Pernyataan yang sesuai dengan kisah Umar bin Khatab terdapat pada nomor .... A. 1 dan 3 C. 3 dan 5 B. 2 dan 4 D. 5 dan i​.

Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat, Menutup Shalat Sunnah

Salah Satu Yang Dikerjakan Untuk Menutup Salat Tarawih Adalah. Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat, Menutup Shalat Sunnah

Liputan6.com, Jakarta Pada tiap malam bulan Ramadhan umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih. Apa itu shalat witir?

Shalat witir juga dianjurkan untuk dilakukan usai melakukan shalat sunnah malam seperti tahajud. Shalat witir adalah shalat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil yang dikerjakan untuk menutup ibadah shalat sunnah yang dikerjakan di hari itu. Jika Anda telah selesai menjalankan shalat sunnah sunnah dan tidak bermaksud mengerjakan shalat sunnah lainnya, disarankan untuk menutupnya dengan shalat witir.

Shalat witir merupakan salah satu shalat sunnah muakkad, artinya yaitu sangat dianjurkan. Disebut shalat witir karena jumlah rakaatnya ganjil.

Sebenarnya, shalat witir lazimnya dikerjakan dengan 3 rakaat. Namun jika kondisi fisik tidak memungkinkan, mengerjakan shalat witir sebanyak 1 rakaat juga tidak dilarang.

Sebelum mengetahui Tata Cara Shalat Witir 3 rakaat ada baiknya anda mengetahui keutamaan shalat witir.

Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat untuk Menutup Shalat Sunnah

Salah Satu Yang Dikerjakan Untuk Menutup Salat Tarawih Adalah. Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat untuk Menutup Shalat Sunnah

Sehingga, melaksanakan shalat witir selain di waktu yang telah disebutkan, merupakan mubah hukumnya. Sholat witir merupakan salah satu amal yaumiyah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau biasa mengerjakan sholat sunnah ini sebagaimana hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu:. “Witir bukan keharusan seperti sholat wajib kalian, akan tetapi ia adalah sunnah yang biasa dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” (HR.

Para ahli Qur’an di kalangan sahabat adalah mereka yang hafal Al Quran dan sangat komitmen untuk mengamalkan serta mendakwahkannya. Salah satu amalan yang diperintahkan Rasulullah kepada mereka adalah sholat witir, agar semakin dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena sesungghnya Allah Azza wa Jalla itu witir, mencintai yang witir.” (HR. Sholat witir sangat ditekankan oleh Rasulullah untuk dilakukan para sahabat beliau.

“Kekasihku (Muhammad) shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur”.

Witir, Bukan Sekadar Penutup Sholat Tarawih

Salah Satu Yang Dikerjakan Untuk Menutup Salat Tarawih Adalah. Witir, Bukan Sekadar Penutup Sholat Tarawih

Sifat shalatnya yang ganjil sangat disukai oleh Allah SWT, sebab keganjilan merujuk pada ke-esa-annya. Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Umumnya kaum Muslimin bermalas-malasan dan melupakan shalat witir di luar bulan Ramadhan. Hal tersebut karena madzhab Hanafi secara tekstual bersandar pada hadis yang sanadnya shahih dari Buraidah bin Al-Hashib Al-Aslami bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat witir adalah hak, barang siapa tidak lakukan witir maka ia bukan golongan kita (diucapkan tiga kali).".

Sehingga saat terjadi pergantian jaga antara malaikat malam ke siang dan sore ke malam, mereka dapat menemui kita dalam keadaan bersujud kepada Allah SWT. Walaupun diperbolehkan shalat witir satu rakaat, namun sebagian ulama memakruhkannya. Adapun jumlah terbesar shalat witir sebelas rakaat tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya antara berbagai madzhab.

Tata Cara Salat Witir Setelah Tahajud, Ketahui Keutamaannya

Salah Satu Yang Dikerjakan Untuk Menutup Salat Tarawih Adalah. Tata Cara Salat Witir Setelah Tahajud, Ketahui Keutamaannya

Liputan6.com, Jakarta Tata cara salat witir setelah tahajud bisa dilakukan sebagai penyempurna ibadah. Maka dari itu penting untuk mengetahui tata cara salat witir setelah tahajud.

Tata cara salat witir setelah tahajud sesuai sunah meliputi waktu, niat, bacaan, serta doa yang dilantunkan. Tata cara salat witir setelah tahajud ini akan menuntun Anda mendapat berkah yang lebih banyak lagi.

Memahami tata cara salat witir setelah tahajud ini juga akan menghindarkan kesalahan yang mungkin dilakukan. Berikut tata cara salat witir setelah tahajud dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(5/12/2019).

Berzikir tiap Selesai Dua Rakaat Tarawih – Fakultas Syariah IAIN

Salah Satu Yang Dikerjakan Untuk Menutup Salat Tarawih Adalah. Berzikir tiap Selesai Dua Rakaat Tarawih – Fakultas Syariah IAIN

Untuk memulai shalat tarawih, bilal mengucapkan kalimat “shallu> sunnat al-tara>wih}i rak’atayn ja>mi’atan rah}imakumulla>h”. Dalam kitab Asna> al-mat}a>lib fi> sharh} rawd} al-t}a>lib fas}l s}ala>t al-witr, disebutkan, bahwa kalimat itu digunakan untuk menggambarkan, bahwa shalat witir termasuk macam shalat sunnah yang dimaksudkan untuk menyempurnakan kekurangan shalat-shalat fardlu atas anugerah dan nikmat dari Allah (fad}lan min Alla>h wa ni’mah). Setelah selesai salam dari dua rakaat shalat witir yang dilakukan, maka bilal mengucapkan kalimat “s}allu> sunnatan rak’at al-witri ja>mi’atan rah}imakumulla>h”, atau ditambah dengan kalimat “ma’ al-qunuti ja>mi’atan rah}imakumulla>h” jika telah memasuki hari ke-16 puasa ramadlan. Uraian kami di atas setidaknya memberikan jawaban, bahwa rangkaian kegiatan shalat tarawih dan shalat witir di kalangan masyarakat Nahdlatul Ulama’ masih bersinggungan dengan perintah hadis, meskipun tidak selalu langsung dilakukan Nabi saw., tetapi paling tidak beliau memerintahkan perbuatan-perbuatan itu.

Di lingkungan kita, menurut penulis, wajar jika digunakan jeda berupa bacaan dzikir dan doa, termasuk bacaan shalawat dan tarad}d}i (lantunan doa rad}iya Alla>h ‘anh: semoga Allah memberi ridla) menjadi momentum istirahat sejenak selepas salam, sebelum melanjutkan rakaat-rakaat berikutnya. Syekh Ibn Hajar al-Haytami dalam kitab Tuh}fat al-Muh}ta>j menjelaskan, “wa summiyat tara>wi>h}, li annahum li t}u>l qiya>mihim ka>nu> yastarih}u>n ba’d kull taslimatayn : disebut shalat tarawit, karena para jamaah melakukan istirahat setelah setiap dua rakaat dari rangkaian shalat tarawih yang panjang”.

juga menjelaskan, bahwa membaca dzikir dengan suara keras setelah sahalat fardlu telah dilakukan para sahabat pada masa Nabi saw., walaupun juga terdapat hadis yang menganjurkan membaca dzikir dengan pelan sebagaimana riwayat Imam Bukhari dari Abu Musa al-Ash’ari sebagaimana pada ba>b ma> yukrah min raf’ al-s}awt fi> al-takbi>r.

Related Posts

Leave a reply