Rukun Shalat Sesuai Tuntunan Nabi. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan manusia di bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya, sehingga perlu mengetahui rukun dari setiap ibadahnya. Seorang muslim dikatakan beriman apabila ia telah menjalankan shalat fardhunya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya,.
Bilamana yang ditinggalkan adalah takbiratul ihram, shalatnya harus diulangi dari awal karena ia tak mengikuti shalat secara benar. Berikut yang termasuk dalam rukun shalat sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta penjelasan singkatnya. Dalam melakukan takbiratul ihram, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengencangkan suaranya sehingga dapat didengar oleh para makmumnya.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada orang yang tidak benar (jelek) dalam shalatnya,. Semua itu tersaji lengkap disertai dengan gambar tata cara shalat sehingga lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi buku ini. Pada pembahasan rukun shalat ini, banyak disarikan dari penjabawan Syaikh Abu Malik dalam kitab Shahih Fiqh Sunnah terbitan Al Maktabah at-Taufiqiyah.
Berikut penjelasan lengkap tentang rukun shalat, bacaan dan artinya menurut Mazhab Syafi'i. Pengajar Rumah Fiqih Indonesia (RFI) dalam Bukunya yang berjudul “Dalil Shahih Sifat Shalat Nabi Ala Mazhab Syafi'I, Ustadz Muhammad Ajib menulis seperti dikutip dari laman Umma.id bahwa Mazhab Syafi'i, terdiri atas 3 komponen, yaitu rukun shalat, sunnah ab'adh dan sunnah hai'at. Diwajibkan ketika niat dalam hati (wajib berbarengan takbiratul ihram) harus menyebutkan 3 poin. Artinya point ke 4 harus menyebutkan niat sebagai makmum (makmuman) karena hukumnya wajib. Artinya: “Aku niat salat fardhu shubuh, dua raka’at, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin.
Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. (Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du).
Dikutip dari Syekh Wahbah Az Zuhaili dalam Kitab Fiqhul Islam wa Adillathuhu juz 2, ada 11 rukun sholat yang telah disepakati para ulama mazhab Hanafi, Hambali, Maliki hingga Syafi'i. Artinya: "Ketika menderita bawasir, aku bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai sholat dan beliau bersabda, 'Sholatlah sambil berdiri. Membaca surat-surat Al Quran dalam dua rakaat pertama disepakati para ulama bahwa hukumnya wajib. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:.
Secara etimologi, rukuk artinya membungkukkan kepala dan punggung bersamaan dengan tangan memegang lutut. Rukun sholat selanjutnya adalah bangun dari ruku' dan berdiri tegak yang disebut dengan i'tidal.
Secara terminologi singkat, sujud bisa diartikan sebagai meletakkan sebagian dahi yang terbuka ke tanah atau tempat sholat. Menurut mazhab Malikiyyah dan Syafi'iyyah, hukumnya fardhu untuk mengucapkan salam yang pertama sebagai tanda keluar dari sholat ketika posisi duduk.
Liputan6.com, Jakarta Tata cara salat yang benar wajib dipahami setiap umat Islam. Tata cara salat yang benar tak boleh diabaikan begitu saja.
Tata cara salat yang benar ini meliputi niat, gerakan, hingga bacaan. Menurut syariat Islam, tata cara salat yang benar harus sesuai dengan segala petunjuk Nabi Muhammad SAW. Berikut tata cara salat yang benar dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(3/12/2019).
Berikut ini kami sajikan kumpulan artikel fikih shalat atau tata cara shalat dengan pembahasan yang terperinci pada masing-masing bahasannya. Kumpulan artikel yang ada memang belum membahas lengkap masalah shalat dari A sampai Z, terutama pada bahasan sifat shalat, namun daftar artikel ini akan terus di-update seiring bertambahnya artikel fikih shalat di Muslim.or.id. Semoga halaman ini mempermudah pembaca sekalian dalam mempelajari ilmu fikih seputar shalat. Sifat Shalat. Shalat Berjama’ah. Beberapa Kesalahan Dalam Shalat.
Kumpulan artikel fikih shalat sesuai sunnah Nabi oleh Redaksi Muslim.or.id.
[2] Salat merupakan suatu ibadah yang istimewa di dalam Islam karena perintah pelaksanaannya diterima oleh Nabi Muhammad dari Allah secara langsung. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad sebagai figur pengejawantahan perintah Allah. Sementara itu, Surah Al-'An'am ayat 162 menjelaskan bahwa salat seorang muslim hanya dipersembahkan kepada Allah yang merupakan tuhan bagi seluruh alam.
Sementara dalam Islam, setiap muslim hanya dibolehkan melaksanakan salat menghadap suatu tempat yang sama dan berlaku secara universal. Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan salat wajib, mereka akan dihukumi menjadi kafir[33] dan mereka yang meninggalkan salat maka pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-orang, seperti Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf. Syarat yang harus dimiliki di dalam diri individu meliputi beragama Islam, baligh, berakal sehat, dan mengetahui rukun salat. Kondisi terakhir yang dapat membatalkan wudu adalah menyentuh lubang anus sendiri maupun orang lain baik dalam keadaan hidup atau telah meninggal. Kata akbar ketika dipanjangkan menjadi akbâr akan berarti sejenis tanaman atau bedug yang hanya punya satu sisi pukul. Kesalahan dalam penyebutan ketiga jenis salat nawafil ini tidak membuat seorang muslim berdosa selama mereka memahami makna dari ketiganya.