Posisi Imam Wanita Saat Shalat Berjamaah. Setelah diteliti, ditemukan riwayat lain dari Ibnu Abbas, Asma’ binti ‘Umais dan Ummu Waraqah, hingga ternilai sebagai hadits populer (masyhur). Dalam periwayatan Al-Baihaqi, seorang rawi bernama Abu Abdillah al-Hafidz dinilai oleh Al-Hakim sebagai Syi’ah Rafidhah (kelompok Syiah yang dinilai keluar dari Islam) dan dikenal banyak memalsukan hadits sehingga riwayatnya tidak dapat dijadikan hujjah dan tidak dapat terangkat derajatnya oleh hadits lain, bahkan harus ditinggalkan (Fatchur Rahman, t.t: h. 175). Pemaparan beberapa hadits jalur Aisyah sebelumnya, dapat diketahui bahwa hadits-hadits tentang posisi imam wanita berada di tengah shaf adalah mauquf lagi dha’if dengan kelemahan yang beragam.

Ketiga riwayat di atas dinilai dha’if karena terjadi keterputusan sanad Ammar – Hujairah – Ummu Salamah dengan sebab belum ditemukannya hubungan guru-murid. Dapat disimpulkan dari pemaparan sebelumnya bahwa hadits-hadits yang secara eksplisit menyebutkan posisi imam wanita berada di tengah, bernilai dha’if dalam kategori ringan maupun berat.

Posisi Imam dan Makmum dalam Shalat Jama'ah

Posisi Imam Wanita Saat Shalat Berjamaah. Posisi Imam dan Makmum dalam Shalat Jama'ah

Juga sebagaimana hadits dari Abu Umamah Al Bahili, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika ada seorang yang memasuki masjid untuk shalat:. “Para ulama madzhab kami berkata, jika seorang lelaki mengimami istrinya atau mahramnya, dan hanya berdua, hukumnya boleh tanpa kemakruhan. Adapun posisi wanita jika bermakmum pada lelaki, baik wanitanya hanya seorang diri ataupun banyak, maka posisinya adalah di belakang imam.

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menyukai mendahulukan kanan dalam setiap urusannya, misalnya ketika memakai sandal, bersisir dan bersuci” (HR. Ini hanya menunjukkan ijtihad para sahabat dan semangat mereka agar ketika Rasulullah selesai shalat merekalah yang dilihat pertama kali.

Posisi Imam Dalam Shalat Berjamaah Kalau Imam Juga Wanita – MTT

Posisi Imam Wanita Saat Shalat Berjamaah. Posisi Imam Dalam Shalat Berjamaah Kalau Imam Juga Wanita – MTT

Posisi Imam Dalam Shalat Berjamaah Kalau Imam Juga Wanita. Seorang peserta pengajian di Ranting Muhammdiyah Sapen Yogyakarta. Di manakah posisi imam wanita bagi shalat berjamaah khusus wanita, apa di tengah-tengah barisan (shaf) yang paling depan ataukah di tengah-tengah dan di sebelah muka shaf yang paling depansebagaimana shalat jamaah pria? Imam bagi shalat berjamaah khusus bagi wanita adalah di tengah-tengah shaf yang pertama, lurus dengan barisan (shaf) itu, berbeda pdengan posisi imam bagi shalat berjamaah pria. Hal ini memahami beberapa Hadits dari berbagai riwayat, seperti tersebut di bawah ini. “bahwasanya ‘Aisyah mengimami para wanita dalam sembahyang magrib, maka beliau berdiri di tengah-tengah jamaah dan menjaharkan qiraah.”.

….رواه ابن حزم:امحاى). “bahwasanya Ummu Salamah mengimami para wanita di sembahyang maghrib dan berdiri beserta mereka di dalam shaf, dan menyaringkan bacaan.”.

….رواه ابن حزم: المحاى). orang perempuan mengimami jamaah-jamaah perempuan dan si imamnya berdiri di tengah-tengah mereka (dalam barisan pertama).

Related Posts

Leave a reply