Perempuan Shalat Di Masjid Atau Rumah. Perempuan tidak dilarang sholat ke masjid. Hadits ini menunjukkan makna perempuan lebih baik sholat di tempat yang jauh dari keramaian. (HR Bukhari dan Muslim).

Sementara menurut pendapat Imam an-Nawawi, jika tidak menimbulkan fitnah, dan perempuan tersebut tidak memakai wangi-wangian yang membangkitkan nafsu, (ia boleh ke masjid). Hadit ini dan yang sama maknanya dengannya jelas perempuan tidak dilarang ke masjid.

Benarkah Wanita Lebih Utama Sholat di Rumah?

Perempuan Shalat Di Masjid Atau Rumah. Benarkah Wanita Lebih Utama Sholat di Rumah?

Karena itu, amat bijak Rasulullah bersabda terkait tempat sholat yang paling tepat untuk wanita, yaitu di rumah masing-masing. Dalam perspektif empat mazhab, fukaha Hanafiyah berpendapat wanita lanjut usia boleh shalat berjamaah di masjid karena mereka tidak lagi mendatangkan fitnah (gangguan dan gosip). Sementara itu, fukaha Malikiyah membolehkan sholat di masjid bagi wanita lanjut usia, setengah umur, bahkan yang masih muda apabila diyakini tidak menimbulkan fitnah. Dari paparan tersebut dapat dipahami fukaha empat mazhab menjadikan fitnah sebagai 'illat (sebab) hukum dilarangnya wanita pergi ke masjid untuk sholat berjamaah.

Manakah yang Lebih Utama, Wanita Shalat di Rumah atau di Masjid

Perempuan Shalat Di Masjid Atau Rumah. Manakah yang Lebih Utama, Wanita Shalat di Rumah atau di Masjid

“Bolehkah wanita merutinkan sholat berjama’ah di masjid, dan apakah suaminya berhak melarangnya?”. “Dibolehkan bagi wanita untuk keluar menunaikan sholat di masjid, akan tetapi sholatnya di rumah lebih utama baginya, karena sholatnya di rumahnya bersifat menutupinya (tersembunyi dari pandangan) dan aman baginya dari terjerumus kedalam fitnah, baik fitnah tersebut disebabkan olehnya atau fitnah yang mengancam dirinya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : ”.

Apabila ia beradab dengan adab-adab Syar’i ini, maka diperbolehkan baginya keluar menuju ke masjid untuk menunaikan sholat. Demikian pula, ketika ia berada di masjid juga, hendaknyalah letak shofnya terpisah dengan kaum laki-laki, tidak menjadi satu dengan shof laki-laki dan tidak pula bercampur-baur dengan mereka, akan tetapi ia berada di bagian akhir (shof) masjid.

Adapun jika ia tidak beradab dengannya, maka suaminya hendaknya melarangnya dari pergi untuk menunaikan sholat ke masjid”. Demikian pula untuk masalah Lailatul Qodar – yaitu di sepuluh hari terakhir (Ramadhan), namun tidak diketahui kepastian harinya-, seseorang yang bersungguh-sungguh (beribadah) di sepuluh hari terakhir tersebut, terhitung sebagai orang yang benar-benar berusaha mendapatkannya, maka jika datang malam tersebut, ia sedang beramal sholeh.

Sedangkan jika ia mendatangi masjid di sepuluh hari terakhir atau masih dalam bulan Ramadhan atau pada seluruh bulan-bulan selainnya, maka hal itu diperbolehkan”.

Perempuan Lebih Utama Shalat di Rumah atau Masjid?

Saya ingin bertanya mengenai hukum sebenarnya tentang seorang wanita (istri) shalat di masjid? Pertama, tentang shalat berjamaah bagi wanita di masjid. Bapak Mulyadi yang baik, shalat berjamaah memang lebih utama 27 derjat dari pada shalat munfarid (sendirian).

Dalam hal ini ulama menjelaskan, laki-laki lebih utama melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid dan perempuan lebih utama melaksanakan shalat fardhu berjamaah di rumah. Untuk perempuan shalat berjamaah lebih utama dilaksanakan di rumahnya dari pada di masjid. Bapak Mulyadi yang budiman, perlu diingat bahwa paparan di atas terkait masalah lebih utama atau tidak, bukan masalah boleh atau tidaknya perempuan melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Mudah-mudahan jawaban ini memberikan pencerahan bagi Bapak dan keluarga.

Sholat Tarawih Paling Utama Bagi Perempuan, di Masjid atau

Perempuan Shalat Di Masjid Atau Rumah. Sholat Tarawih Paling Utama Bagi Perempuan, di Masjid atau

Di mana yang lebih utama dalamini?Syaikh Muhammad Sholih Al-Munajid, ulama besar di Arab Saudi mengatakan, sebaik-baiknya sholat bagi kaum perempuan adalah di rumah. Akan tetapi rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka.” (HR.

Sebagaimana sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Shalat seorang wanita di ruang tidurnya lebih baik dibandingkan sholatnya di ruang tengah. Dan sholatnya di ruang kecil di rumahnya, lebih baik dibandingkan sholatnya di ruang tidurnya.” (HR.

Sebagaimana hadis Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma, dia berkata, saya mendengar Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Janganlah kalian melarang para wanita pergi ke masjid jika mereka mereka minta izin kepada kalian.".

Wanita Lebih Utama Salat di Rumah atau di Masjid? Ini Hukumnya

Perempuan Shalat Di Masjid Atau Rumah. Wanita Lebih Utama Salat di Rumah atau di Masjid? Ini Hukumnya

Disertai kondisi alam dan lingkungan yang belum memungkinkan href="https://www.ayobandung.com/tag/-wanita"> wanita keluar rumah secara bebas dan aman, rumah-rumah saat itu masih jarang, tidak ada penerangan listrik, apalagi lampu. Prof KH Ahmad Zahro dalam Fiqih Kontemporer mengatakan, apabila kepergian href="https://www.ayobandung.com/tag/-wanita"> wanita ke masjid aman dari fitnah karena banyak temannya, dekat dengan masjid, atau lampu penerangan jalan memadai, maka diperbolehkan ke masjid.

Bahkan, para ulama al-Azhar pada 1985 mengeluarkan fatwa href="https://www.ayobandung.com/tag/-wanita"> wanita dan remaja putri dianjurkan ikut href="https://www.ayobandung.com/tag/salat">salat berjamaah di masjid; sebab kalau tidak, mereka tetap keluar rumah dan berkeliaran di tempat hiburan.

Manakah yang Lebih Utama, Wanita Shalat di Rumah atau di Masjid

Perempuan Shalat Di Masjid Atau Rumah. Manakah yang Lebih Utama, Wanita Shalat di Rumah atau di Masjid

Baca pembahasan sebelumnya Manakah yang Lebih Utama, Wanita Shalat di Rumah atau di Masjid? Syaikh Muhammad Sholeh Al-Utsaimin rahimahullah pernah menjelaskan tentang hukum seorang wanita yang pergi ke masjid untuk menunaikan sholat, ia pergi berdua bersama dengan sopir laki-laki, beliau menjelaskan :.

“Pertama, saya ingatkan bahwa sholat seorang wanita di dalam rumahnya lebih utama dan lebih banyak pahalanya daripada sholatnya di masjid. di rumahnya, karena banyaknya anak yang menyibukkan (perhatian)nya, maka sholat di masjid terkadang lebih utama, jika ditinjau dari sisi ini, dengan syarat ada orang yang membantu mengurus anak-anaknya (di rumahnya, pent.).

Dan (yang perlu diingat) jika memang keadaannya lebih utama sholat di masjid, maka ia tidak boleh pergi berdua bersama seorang sopir (pria), karena ini termasuk berdua-duaan (kholwah) yang dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan ini termasuk bentuk berdua-duan yang paling berbahaya, sebagaimana kami telah mendengar tentang beberapa fakta yang terjadi jika seorang sopir berdua-duaan dengan seorang wanita. “Sholat seorang wanita di rumahnya lebih utama”. Jadi intinya adalah sholat yang paling utama bagi wanita adalah di rumahnya. “Sholat seorang wanita di rumahnya lebih utama”, hal ini menunjukkan pahala yang didapatkan oleh seorang pria (yang sholat) di masjid juga bisa didapatkan oleh wanita pula (ketika ia sholat di rumahnya) atau bahkan bisa lebih besar, karena keta’atan wanita tersebut kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kedekatannya dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, maka iapun di atas kebaikan yang besar. Jadi, apabila ia mena’ati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ia menunaikan sholat di dalam rumahnya, maka ia diharapkan mendapatkan pahala seperti pahala yang didapatkan oleh pria yang sholat di masjid atau (bahkan) lebih besar lagi!”.

Wanita Sebaiknya Sholat di Rumah atau Berjamaah di Masjid? Ini

Perempuan Shalat Di Masjid Atau Rumah. Wanita Sebaiknya Sholat di Rumah atau Berjamaah di Masjid? Ini

Tidak hanya itu, sholat juga bisa dilakukan di rumah dan masjid. “Ciri istri yang sholehah itu utamanya ada dua yaitu taat kepada Allah SWT dengan cara taat kepada suaminya yang baik-baik,” dilansir PORTAL JEMBER dari kanal Youtube Kajian Islam Official dari video tanggal 24 Juli 2020.

Related Posts

Leave a reply