Panduan Shalat Gerhana Bulan Nu. Ini adalah shalat sunah yang sangat dianjurkan,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zein, Bandung, Al-Maarif, tanpa keterangan tahun, halaman 109). Sebelum shalat ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:.

Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”. 14.Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.

Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah.

Begini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Panduan Shalat Gerhana Bulan Nu. Begini Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Masyarakat Muslim di Indonesia disunnahkan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan (khusuful qamar), kecuali yang berada di Pulau Sumatra, Banten, DKI Jakarta, maupun Jawa Barat. Sebab, saat matahari terbenam, gerhana telah lebih dahulu rampung. Namun, bagi masyarakat Muslim yang berada di luar wilayah tersebut disunnahkan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan dua rakaat. Sebab, bacaan fatihah dan ruku yang dilakukan pada shalat gerhana ini dua kali di setiap rakaatnya. Selepas ruku’ pertama, kembali berdiri untuk membaca surat Al-Fatihah dan ayat lain. “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”.

Shalat gerhana ini juga boleh diringkas yakni dengan hanya membaca Surat Al-Fatihah saja sebanyak empat kali pada dua rakaat tersebut tanpa surat panjang seperti yang dianjurkan. Setelah rangkaian shalat, dianjurkan imam menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdedakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.

Tata Cara Lengkap Shalat Gerhana Matahari

Syekh Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam salah satu masterpiece-nya mendefinisikan gerhana (kusuf) dengan arti hilangnya sinar matahari secara keseluruhan atau sebagiannya saja di waktu siang. Dalil yang menganjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah gerhana ialah firman Allah ﷻ dalam Al-Qur’an, yaitu:.

Artinya, “Matahari dan bulan merupakan setengah dari beberapa tanda kekuasaan Allah, bukan karena matinya seseorang atau bukan (pula) karena hidupnya, maka ketika kalian melihat gerhana, berdoalah dan shalatlah sampai gerhana tersebut hilang (terang)” (HR al-Bukhari). Dalam kitab Syarah Yaqutun Nafis disebutkan bahwa shalat gerhana bisa dilakukan dengan salah satu dari tiga cara, yaitu:.

Begini penjelasannya, setelah melaksanakan ruku’ (sebagaimana teknis awal), ia melakukan i’tidal dan kembali pada posisi tegak (berdiri) serta kedua tangan ditaruh kembali di bawah dada dan di atas pusar untuk berdiri yang kedua kalinya. Disunnahkan mandi sebelum melaksanakan shalat gerhana matahari, tanpa berhias, dengan niat sebagai berikut:. Jika dilakukan secara berjamaah, maka disunnahkan bagi Imam untuk berkhutbah, sebagaimana khutbah shalat Jumat. Disunnahkan untuk tidak dilakukan secara berjamaah apabila terjadi gempa, petir yang menakutkan, dan angin kencang.

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Panduan Shalat Gerhana Bulan Nu. Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Sebelum sholat ada baiknya imam atau jamaah melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:. “Saya shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah.”. Untuk teknis pelaksanaan sholat gerhana bulan sebagai berikut, seperti dilansir NU Online, Jumat (19/11):.

Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah sholat gerhana dengan tausiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdekakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marginal), dan lain-lain. Ini seperti keterangan Sheikh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin. “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai.

Namun, kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).

Berikut Tata Cara Salat Gerhana Bulan dan Doanya

Panduan Shalat Gerhana Bulan Nu. Berikut Tata Cara Salat Gerhana Bulan dan Doanya

Dikutip dari nu.or.id, bagi masyarakat Muslim yang berada di luar wilayah tersebut disunnahkan untuk melaksanakan salat gerhana bulan dua rakaat. Sebab, bacaan fatihah dan ruku yang dilakukan pada shalat gerhana ini dua kali di setiap rakaatnya. Selepas ruku’ pertama, kembali berdiri untuk membaca surat Al-Fatihah dan ayat lain.

“Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”. Setelah rangkaian shalat, dianjurkan imam menyampaikan dua khutbah shalat gerhana dengan taushiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, tobat, sedekah, memerdedakan budak (pembelaan terhadap kelompok masyarakat marjinal), dan lain sebagainya.

Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana saat Gerhana Bulan

Panduan Shalat Gerhana Bulan Nu. Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana saat Gerhana Bulan

Ilustrasi - Berikut adalah bacaan niat dan tata cara shalat gerhana saat Gerhana Bulan Sebagian yang akan terjadi pada 19 November 2021 mendatang. TRIBUNNEWS.COM - Fenomena Gerhana Bulan Sebagian akan terjadi pada Jumat, 19 November 2021. Gerhana Bulan Sebagian terjadi saat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra (bayangan utama) Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi tersebut.

Total durasi parsialitas gerhana kali ini selama 3 jam 29 menit 2 detik dan durasi penumbralitas gerhana selama 6 jam 5 menit 8 detik. Baca juga: DAFTAR Wilayah yang Dapat Menyaksikan Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021: Bali hingga Papua.

Hal tersebut dijelaskan dalam Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Syukron Maksum. Dalam buku tersebut juga dijelaskan, waktu untuk melaksanakan shalat Kusuf dimulai saat terjadi gerhana matahari sampai matahari kembali seperti semula atau sampai matahari terbenam.

Related Posts

Leave a reply