Pahala Sholat Tahajud Di Bulan Ramadhan. Liputan6.com, Jakarta Keistimewaan salat tahajud di bulan Ramadan adalah pembuka pintu surga, termasuk sedekah rahasia, diampuni segala dosa, dan masih banyak lagi. Inilah yang membuat keistimewaan salat tahajud di bulan Ramadan tak boleh terlewatkan.
Ada yang menyebut salat tahajud termasuk qiyamul lail, sebagaimana salat tarawih dan witir yang dilakukan di malam hari disertai membaca Al-Qur’an dan berzikir. Untuk bisa merasakan keistimewaan salat tahajud di bulan Ramadan, lebih mudah bila sebelum sahur tidur terlebih dahulu. Berikut Liputan6.com ulas keistimewaan salat tahajud di bulan Ramadan dari berbagai sumber, Selasa (13/4/2021).
Fimela.com, Jakarta Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan ramadan ialah mengerjakan salat malam. Salat tahajud merupakan salat sunnah yang dikerjakan di waktu malam, yakni pada malam hari setelah bangun dari tidur. Salat tahajud sering dianjurkan ketika seseorang tertimpa suatu musibah atau persoalan hidup yang berat. Pada momen inilah salat tahajud menjadi upaya maupun salah satu bentuk ikhtiar untuk mencari solusi permasalahan hidup. Ibadah ini termasuk sunnah mu'akad, yaitu sunah yang dikuatkan dengan syara'. Kamu bisa mengerjakannya paling sedikit 2 rakaat dan tidak ada batasan.
Anjuran untuk salat tahajud pada bulan ramadan juga diperkuat dengan hadits berikut:. Maka barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat sunnah di malam harinya kareka iman dan ihtisab keluarlah ia dari dosa-dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya," (HR.
Mengerjakan salat tahajud pada bulan ramadan memiliki banyak keistimewaan yang sayang apabila dilewatkan.
SRAGEN UPDATE – Keistimewaan shalat tahajud di bulan Ramadhan banyak sekali dan jarang diketahui oleh setiap muslim. Beberapa diantara keistimewaan shalat tahajud di bulan Ramadhan adalah sebagai pembuka pintu surga, termasuk sedekah rahasia, dan diampuni segala dosanya.
Berikut ini adalah keistimewaan yang didapatkan ketika mengerjakan shalat tahajud di bulan suci Ramadhan. Seperti yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW kepada Abdullah Ibnu Muslim tentang keistimewaan shalat tahajud. Dalam QS Az Zariyat ayat 15-18 disebutkan bahwa orang yang senantiasa shalat tahajud maka akan mendapatkan pahala dari Allah SWT ketika kelak di akhirat. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwasanya shalat malam merupakan kebiasaan orang-orang salih yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWT dan mencegah serta menghapus perbuatan dosa. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwasanya barang siapa yang memohon ampunan kepada Allah SWT di sepertiga malam maka akan diampuni dosanya dan dikabulkan doa-doanya.
Memperbanyak ibadah di bulan ramadhan adalah salah satu usaha umat islam untuk mendapatkan lebuh banyak pahala dan berkah dari Allah SWT. Selain itu kita juga dianjurkan untuk melakukan ibadah sunnah lainnya seperti shalat dhuha, membaca Alqur’an, dan berzikir . Hal ini tentunya merupakan harapan semua orang beriman sebagaimana firman Allah dalam surat Al Isra ayat 79 yang berbunyi. Dengan kedekatan ini, seseorang akan merasa tenang dan terlindungi dari segala hal apapun yang menimpanya. Memang di bulan ramadhan ini kita bisa melaksanakan lebih banyak pahala termasuk menambah shalat malam. Ulama berpendapat bahwa shalat tahajud tetap boleh dilaksanakan pada bulan ramadhan berdasarkan alasan beriku ini.
Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan shalat dua raka’at.” (HR. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu raka’at.
Di Bulan Ramadhan yang penuh berkah, ampunan dan rahmat ini, Muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam Ramadhan dengan banyak beribadah. Nilai ibadah wajib juga akan dilipat gandakan hingga 70 kali lipat.
Demikian Imam Ibnu Khuzaimah dalam kitabnya menuliskan hadits tersebut. Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir MA dari rumah fiqih Indonesia mengatakan, dari keterangan hadits di atas maknanya sangat memotivasi untuk terus melakukan amalan-amalan kebaikan khususnya di bulan suci Ramadhan ini. "Salah satu yang menjadi target amalan sunnah dibulan ini adalah kita semua bisa bersama melaksanakan ibadah malam, khususnya sholat malam; tarawih, tahajjud, witir, dan lainnya," katanya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seperti yang ditulis oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kitabnya menyatakan:. “Siapa yang sholat malam di bulan ramadhan dengan penuh iman dan mengharap ridho Allah maka akan diampuni dosanya yang telah lalu” (HR.
Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.". Sebaiknya salat ini dikerjakan di tengah atau akhir malam dengan sekali salam setiap dua rakaat. Tetapi, alangkah lebih baik setelah tarawih tidur terlebih dahulu kemudian bangun untuk mendirikan salat tahajud lalu berwitir.
Di bulan suci ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan dan ibadah sunah, salah satunya salat malam. Sebagaimana disebutkan dalam suatu riwayat yang berbunyi, "Dirikanlah sholat di waktu malam ketika manusia sedang tidur, dan masuklah surga dengan kedamaian," (HR.
Sebab, Dia lah yang membangunkan hamba-Nya dari tempat tidur dan bersegera melaksanakan amalan sunah di hadapanNya.
PROHABA.CO - Ustaz Khalid Basalamah jelaskan hadist para ulama mengenai bolehkah melaksanakan shalat tahajud saat bulan ramadhan. Bulan tersebut banyak amalan-amalan yang sangat baik dikerjakan oleh umat Muslim. Berikut penjelasan Ustaz Khalid Basalamah dalam video di kanal YouTube AHLI SUNNAH diunggah pada 20 Mei 2018 lalu.
Hal itu juga ditanyakan oleh jemaah dalam sebuah kesempatan tersebut padanya. "Bagaimana jika sudah melaksanakan sholat Tarawih 11 rakaat yang sudah termasuk Witir di masjid, apakah boleh menambah lagi Tahajud dirumah pada malam hari?," kata Ustaz Khalid Basalamah membacakan pertanyaan jemaah.
Menurut Ustaz Khalid Basalamah banyak pendapat dari para ulama yang berbeda-beda. Baca juga: Tak Bakal Bikin Gemuk, Inilah Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadan yang Sehat ala dr Zaidul Akbar. Hal ini terdapat pada H.R Bukhari Aisyah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah menambah sholatnya lebih dari 11 rakaat ataupun 13 rakaat, di Ramadhan dan diluar Ramadhan. Namun, ada pendapat kedua yang dikatakan ulama menurut kata Ustaz Khalid Basalamah.
Pendapat lain mengatakan, masih boleh daripada itu sesuai hadis lain yang mengatakan dua rakaat, yang tidak ada batasan dalam shalatnya," jelas Ustadz Khalid.