Orang Yang Shalat Belum Tentu Masuk Surga. Meskipun seseorang terlihat rajin beribadah, namun Allah bisa saja memasukkannya ke neraka. Mendengar hal ini, Rasulullah bersabda, "tiada kebaikan padanya, dan dia termasuk penghuni neraka,".
Mendengar jawaban tersebut, Amr bergegas menggunakan baju besi perangnya, memacu kudanya lalu menyusul orang-orang menuju bukit Uhud. Saat orang-orang muslim melihatnya, mereka pun berkata “Menjauhlah engkau dari kami wahai ‘Amr!”.
Kemudian Amr berjuang bersama di jalan Allah SWT bhakn hingga mengalami luka berat. Sa’ad bin Mu’adz mendatangi saudarinya itu dan berkata “Tanyakanlah kepada ‘Amr apa yang menyebabkannya datang ke medan perang?
Amr pun dicatat sebagai penghuni surga, padahal ia belum pernah melakukan salat sama sekali,".
[caption id="attachment_268190" align="alignright" width="448" caption="Awali semua ibadah dengan Basmalah"][/caption] Buat umat Islam, ibadah sholat itu adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditawar apapun alasannya. Jangankan yang masih berjasmani sehat, orang dengan kondisi sakit sekalipun tetap wajib untuk menjalankan ibadah tersebut.
Nah, sekarang apakah benar bila seseorang sudah rajin sholat lima waktu dalam sehari akan menjamin pelakunya masuk ke surga? Sekedar rajin saja rasanya semua muslim pasti bisa, termasuk penulis. Namun untuk memahami dan memaknai sholat dalam kehidupan sehari-hari, masih segelintir muslim yang sanggup melakukannya.
Banyak orang yang sholat tapi tidak paham apa yang dibacanya, banyak orang beramal tapi hanya mengharap pujian belaka. Ah, sungguh malang nasib kita jika tercipta hanya untuk masuk Neraka.
Akhir hayat manusia tak seorangpun bisa menduga, apakah nanti akan mati dalam keadaan baik atau buruk meski saat ini mengaku BERIMAN. Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Dalam sebuah teks hadis dari Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berbunyi,. Abu Hurairah berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalnya.” Para sahabat bertanya, “Begitu juga dengan engkau, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Tidak juga dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya padaku.
Bahkan Nabi sendiri mengatakan bahwa ketentuan tersebut juga mengikat pada dirinya sebagai seorang rasul. Meskipun terlihat rajin ibadah, bisa jadi Allah tetap memasukanya ke dalam neraka.
“Ya Rasulullah, ada seorang wanita yang rajin sholat malam, gemar berpuasa di siang hari, giat melakukan amal kebaikan dan banyak bersedekah. Allah menjanjikan pada hamba-Nya istana kelak di surga bagi mereka yang mau melaksanakan sholat sunah qabliah maupun bakdiah. Mungkin bila itu masih kurang cukup untuk menjadi motivasi, maka kita bisa perhatikan sabda Nabi yang lain bahwa amal ibadah wajib yang pertama kali dihisab di akhirat adalah ibadah sholat. “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah ibadah sholat.
Sederhananya, apakah benar orang Kristen pasti masuk surga dan/sehingga tidak perlu berbuat baik? Pertama, kekeliruan ada pada menganggap bahwa keseluruhan perjalanan iman seorang Kristen hanyalah “percaya Yesus”.
Pun jika seseorang sadar diri berdosa, tidak akan ada yang menyadari seberapa dalamnya dosanya tersebut. Dengan menyadari hal tersebut, dia akan sadar bahwa keselamatan itu harus berasal dari luar dirinya, yaitu pengorbanan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat satu-satunya, yang suci dan tak bercacat, yang menanggung murka Allah atas dosa-dosa kita.
Kalau tadi kita melihat bahwa ternyata tindakan “percaya Yesus” itu ternyata didahului oleh beberapa hal lain, sekarang kita lanjut ke kekeliruan selanjutnya: menganggap “percaya Yesus” hanya sebatas pengakuan kata-kata yang keluar dari mulut sebagai mantra. Kesadaran akan keberdosaan ini menuntut respon hati yang sungguh-sungguh dan tidak hanya ucapan mulut semata.
Yesus telah mati di atas kayu salib untuk menebus seluruh hutang dosa kita. Di dalam kematian-Nya itu kita melihat betapa Allah membenci dan murka terhadap dosa; di sanalah kita melihat murka Allah yang paling puncak atas dosa manusia yang ditumpahkan ke atas pribadi Yesus Kristus.
Pertanyaannya, tidakkah hati kita kagum melihat kasih yang sedemikian besar dan tidak masuk akal ini? Dari penjelasan di atas maka kita melihat bahwa orang Kristen seharusnya bukan hanya tidak boleh hidup dalam dosa lagi, melainkan lebih dari itu orang Kristen harusnya tidak bisa lagi hidup dalam dosa.
Sebuah kisah menarik itu diceritakan Drs H Syahmin Hidayat ketika acara bakti sosial pembagian sembako di desa Wage Sidoarjo, Ahad (3/6/2018). Acara ini diadakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Aisyiyah dan Lazismu Wage yang membagikan 420 bungkus sembako kepada masyarakat fakir miskin.
“Suatu malam, Abu bin Hasyim keluar rumah untuk mengambil air wudhu di belakang rumahnya. “Engkau siapa dan buku apa yang kamu bawa?” tanya Abu bin Hasyim penuh penasaran.
Abu bin Hasyim merasa bangga dan yakin namanya ada di dalam buku tersebut. Lalu Abu bin Hasyim bertanya, alasan dirinya tidak termasuk penghuni surga. Kamu tidak mau berinfak dan bersedekah untuk orang lain,” jawab malaikat. Setelah mendengarkan penjelasan malaikat, Abu bin Hasyim mulai rajin bersedekah, berinfak dan memberikan bantuan kepada orang lain. Memberi manfaat yang sangat besar kepada masyarakat selain dikenal ahli ibadah. Diakhir tausiyahnya, Syahmin Hidayat membacakan surat Al Munaafiquun ayat 10 yang artinya, dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah satu di antara kamu.
Dalam kitab sahih Bukhari, disebutkan setiap umat Nabi Muhammad SAW akan masuk surga. Mengenai perintah taat kepada rasul telah disebutkan dalam Al Quran surat Ali Imran ayat 32,.
Artinya: "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.". Dalam Islam, ada banyak ibadah yang dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan rasul. Ibadah ini bisa dilakukan dalam usaha menjadi salah satu umat Nabi Muhammad yang pasti masuk surga.
bersabda, "Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.". Rabi' Abdur Rauf Az-Zawawi dalam bukunya Al-Baqiyatus Shalihat mengatakan, dzikir merupakan salah satu amalan abadi yang tidak merugikan.