Niat Sholat Witir 2 Rakaat Nu Online. Karena shalat ini memang harus dilaksanakan dalam jumlah ganjil. Tetapi sebagian ulama melihat bahwa dipisah lebih utama, yaitu dua rakaat salam lalu satu rakaat, sebagaimana keterangan hadits "Janganlah menyamakan witirmu dengan Maghrib". Dan jikalau ternyata di tengah malam kemudian mereka melaksanakan shalat malam lagi (tahajjud, hajat dll) maka hendaklah menutupnya dengan shalat witir dalam jumlah genap (2 atau 4) sehingga tetap terjaga keganjilannya.
"Aku niat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala". Sedangkan untuk satu rakaat yang terpisah adaah surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas. Sedangkan setelah shalat witir disunnahkan membaca doa sesuai hadist sahih riwayat Abu Dawud:. Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Rabu, 20 Februari 2013 pukul 08:00.
Menurut mayoritas ulama Hanafiyah, wajib hukumnya melakukan shalat witir, sehingga akan berdosa orang-orang yang tidak melakukannya. Sedangkan menurut mayoritas ulama mazhab Syafi’iyah, hokum shalat witir adalah sunnah, tidak sampai berhukum wajib. Sebab, dari berbagai jumlah yang biasa dilakukan umat Islam ketika melakukan shalat witir sangat bervariasi dan berbeda. Namun, jika dilakukan pada tanggal lima belas hari terakhir di bulan Ramadhan, para ulama sepakat perihal kesunnahan membaca doa qunut saat itu (Syekh asy-Syatiri, Syarah Yaqutun Nafis, [Bairut: Darul Minhaj, 2010], juz 1, h. 285).
Ibaratnya, shalat witir sebagai pelengkap dan penyempurna bagi ibadah wajib lainnya yang masih belum sempurna.
Artinya, “Ia dapat memilih pada selain satu rakaat terakhir di antara shalat malam, pendahuluan witir, shalat sunnah malam, dan shalat dua rakaat bagian dari witir; karena dua rakaat tersebut hanya bagian dari witir [yang secara harfiah berarti ganjil],” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain , [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 100). Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah bagian dari shalat Witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”. Adapun berikut ini adalah lafal niat shalat Witir dua rakaat sebagai makmum:.
Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā. Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah bagian dari shalat Witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”.
Sementara berikut ini adalah lafal niat shalat Witir dua rakaat sendirian:. Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah bagian dari shalat Witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”.
Setelah salam dari Shalat Witir, kita dianjurkan untuk tidak segera bangun meninggalkan lokasi. Kita dianjurkan untuk membaca doa dan wirid sejenak sebagaimana keterangan berikut ini:. Artinya, “Seseorang dianjurkan setelah shalat witir membaca tiga kali, ‘ Subhānal malikil quddūs ,’ kemudian membaca, ‘ Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika ,’” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain , [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 101). Adapun susunan bacaan setelah selesai shalat Witir adalah sebagai berikut:. Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa a‘ūdzu bika min sakhathika wan nār.
Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri,” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Artinya, “Aku berniat untuk berpuasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”.
Mereka yang hanya sanggup mengerjakan satu rakaat shalat Witir boleh melaksanakannya tanpa kemakruhan. Ini puncak keistimewaan shalat witir,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain , [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 100). Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”. Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”. Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”. Jadi, secara teknis, shalat sunah Witir satu rakaat menurut Madzhab Syafi’i adalah sebagai berikut:.
Sedangkan untuk satu rakaat terakhir, hampir di setiap tempat membaca surat al-Iklash, al-Falaq dan an-Nas. Ulama Hanabilah berargumen dengan hadits riwayat Ubay bin Ka’ab bahwa Nabi membaca di dalam shalat witir surat al-A’la, al-Kafirun dan al-Ikhlash, tanpa menyebutkan al-Mu’awwidzatain.
وقال الشافعي: يقرأ في الثالثة {قل هو الله أحد} [الإخلاص: 1] ، والمعوذتين. Sedangkan untuk rakaat genap, Imam Malik berkata, tidak ada hadits yang diketahui menerangkan hal tersebut.”.
Yang demikian ini berdasarkan hadits Nabi, bahwa Rasulullah membaca di rakaat pertama surat sabbihis dan qul ya ayyuhal kafirun, di rakaat ketiga surat Qul Huwa Allahu Ahad dan al-Muawwidzatain. “Dan menunjukan kepada pendapat kami, hadits riwayat Ubay bin Ka’ab beliau berkata; Rasulullah melakukan witir dengan membaca Sabbihisma rabbikal a’la , Qul ya ayyuhal kafirun dan Qul huwa Allahu ahad .
وحديث عائشة في هذا لا يثبت؛ فإنه يرويه يحيى بن أيوب، وهو ضعيف. Imam Ahmad dan Yahya bin Muin mengingkari penambahan surat al-Muawwidzatain,” (Syekh Ibnu Quddamah, al-Mughni , juz 2, hal.
Ustadz M. Mubasysyarum Bih , Dewan Pembina Pesantren Raudlatul Qur’an, Geyongan Arjawinangun Cirebon Jawa Barat.
Artinya, “Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir,” (HR Bukhari dan Muslim). Dalam hal ini patut dipahami bahwa satu rakaat adalah jumlah minimal pelaksanaan shalat witir. Hal ini memunculkan pertanyaan tersendiri, sebenarnya bolehkah menyambung tiga rakaat sekaligus dalam shalat witir? Pelaksanaan shalat witir tiga rakaat sekaligus adalah hal yang diperbolehkan dalam madzhab syafi’i.
والوصل خلاف الاولى، فيما عدا الثلاث، وفيها مكروه للنهي عنه في خبر: ولا تشبهوا الوتر بصلاة المغرب. Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah shalat Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”. Kita dapat menyimpulkan bahwa menggabung tiga rakaat shalat witir dalam satu kali salam adalah hal yang diperbolehkan, namun cara demikian dianggap makruh.
Salah satu perdebatan yang muncul tiap bulan Ramadhan adalah polemik jumlah rakaat shalat Tarawih. Mulanya pemahaman akan adanya shalat tarawih di bulan Ramadhan ini adalah bentuk riil dari hadits Nabi:. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, disebutkan Nabi shalat di masjid Nabawi pada suatu malam Ramadhan. Beberapa mazhab fiqih pada dasarnya tidak banyak berbeda tentang pendapat seputar jumlah rakaat tarawih. Sebagaimana disebutkan Ibnu Rusyd dalam Bidâyatul Mujtahid , beda jumlah ini adalah soal afdhaliyah saja. Imam Ibnu Qudamah mencatat dalam al-Mughni bahwa sebab perbedaan ini adalah dasar hadits dan riwayat sahabat yang digunakan.
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah: “Bagaimana shalat Nabi Muhammad di bulan Ramadhan?”. Bila Anda hendak memilih delapan, dua puluh, atau lebih banyak dari itu, ketahuilah bahwa tidak ada keterangan eksplisit dalam hadits Nabi seputar jumlah rakaat tarawih.
Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā. Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”. Artinya, “Shalat Tarawih tidak sah dikerjakan empat rakaat dengan satu salam, tetapi ia harus ada salam setiap dua rakaat karena hadits menyatakan demikian,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 112).
Jadi, secara teknis, shalat sunah Tarawih sendiri menurut Madzhab Syafi’i adalah sebagai berikut:. 10.Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua. Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai shalat Tarawih.
Shalat Tarawih sendiri dapat dikerjakan secara ringkas dengan membaca surat-surat pendek setelah Surat Al-Fatihah. Tetapi Shalat Tarawih sendiri juga dapat dikerjakan secara lama dengan memilih surat-surat panjang dalam Al-Quran.