Niat Shalat Sunnah Qobliyah Subuh. Umat Islam dapat membaca niat sholat sunnah qobliyah Subuh terlebih dahulu untuk menunaikannya. Keistimewaan sholat sunnah dua rakaat sebelum Subuh ini disebutkan dalam hadits yang berasal dari Aisyah RA. Artinya: "Dua rakaat fajar (sholat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.".
Artinya: "Dari Aisyah RA, ia menyatakan: Tidak ada shalat yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sangat perhatikan selain dua rakaat qobliyah Subuh.". Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah.". Ali Musthafa Siregar mengatakan dalam Fikih Salat Sunah, umat Islam dapat membaca surah Al Kafirun pada rakaat pertama dan surah Al Ikhlas pada rakaat kedua sholat sunnah qobliyah subuh.
Allah SWT tidak memberi jalan kepada orang jahat untuk menyakiti seseorang tadi dan ini adalah benar lagi sudah teruji tanpa syarat keraguan," kata Imam Ghazali seperti dikutip oleh penulis kitab tersebut, Syekh Ali.
Liputan6.com, Bogor - Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dengan mengerjakan ibadah kepada Allah baik yang wajib maupun sunah. Untuk menambah pahala, kita dapat melaksanakan sholat sunah qobliyah subuh.
Sholat qobliyah subuh merupakan sholat sunah yang dikerjakan saat fajar tiba sebelum sholat subuh. Meski ibadah ini cukup berat bagi sebagian orang, tapi sholat qobliyah subuh memiliki banyak keutamaan bagi yang mengamalkannya.
Keutamaan ini disebutkan dalam beberapa hadis Rasulullah SAW. Pertama, melaksanakan sholat qobliyah subuh sebanyak dua rakaat lebih baik dari dunia dan isinya.
Keutamaan ini diriwayatkan oleh Aisyah RA dari Rasulullah SAW dalam HR Muslim dan Tirmidzi. “Aisyah RA meriwayatkan dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda, dua rakaat (sebelum) fajar (sholat subuh) lebih baik (nilainya) dari dunia dan seisinya.”.
Nama lain dari qobliyah subuh adalah sholat sunah barad, sebab dilakukan ketika cuaca masih dalam keadaan dingin. Artinya: Katakanlah, “Wahai ahli kitab, mari berpegang pada suatu kalimat (ketetapan) yang tak ada perselisihan di antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah serta tidak kita persekutukan Dia dengan suatu apapun dan tidak pula sebagian dari kita menjadikan sebagian yang lainnya sebagai Tuhan selain Allah.” Apabila mereka berpaling, maka katakanlah pada merek, “saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah di pada Allah.”.
Ketiga surat pendek ini, dianggap menjadi suatu amalan yang mustajab dan sangat dianjurkan oleh Rasul bagi umat muslim. Artinya, orang yang selalu melaksanakan ibadah secara berkelanjutan dan konsisten, maka ia akan disukai oleh Allah. Abu Hurairah RA pernah berkata, bahwa Rasul SAW bersabda mengenai keutamaan yang luar biasa dari sholat subuh. Keutamaan lain dari sholat qobliyah subuh adalah mendapatkan rumah di surga sebagai balasan karena telah taat dan beribadah pada Allah.
Keutamaan ini, dijelaskan pula dalam sebuah hadist shahih yang disampaikan oleh Ummu Habibah ra, Istri Rasul SAW, berkata:. Selain mendapatkan rumah atau istana di surga kelak, seseorang yang rajin melaksanakan sholat sunnah qobliyah subuh juga akan berada dalam lindungan Allah. Siapa saja akan selalu berada dalam lindungan Allah, apabila ia melaksanakan sholat tepat waktu dan diiringi pula dengan amalan-amalan baik lainnya. Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan sholat subuh, maka ia akan berada dalam jaminan Allah.
Liputan6.com, Jakarta - Bagi umat Muslim di seluruh dunia, salat merupakan amalan yang wajib dilakukan bagi orang yang sudah baligh. Salat 5 waktu memang wajib dilaksanakan tanpa halangan apapun. Namun, bagi kita umat muslim dianjurkan pula untuk menjalankan ibadah salat sunnah. Dengan menjalankan salat sunnah, kita akan mendapatkan lebih banyak pahala dari Allah SWT.
Lantas apakah Anda mengetahui mengenai sholat qobliyah Subuh? Salat qobilyah subuh juga memiliki berbagai keutamaan, seperti yaitu menutup kekurangan diri saat menjalankan slat wajib, dan mendapat balasan serupa rumah di surga. Berikut Liputan6 rangkum dari Merdeka, Selasa (11/3/2022), mengenai sholat qobliyah Subuh. Berikut niat sholat qobliyah Subuh yang perlu dilafalkan sebelum mengerjakan. "Aku menyengaja sembah yang sunah Subuh dua rakaat karena Allah SWT.".
Nabi Muhammad SAW bersabda “ Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ‘Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya.
Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah melakukan salat sebelum terbit matahari dan salat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah .” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Ummu Habibah radiyallahu ‘anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang keutamaan shalat sunnah rawatib, dia berkata: saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga“. Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada shalat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan shalat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387).
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan shalat jum’at, maka shalatlah sesudahnya empat rakaat“. Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ shalat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya.
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum shalat subuh, maka shalatlah setelah matahari terbit“. Adapun pada Abu Dawud dengan lafadz: “Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam (terhadap yang dilakukan Qois)”. As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang shalat subuh, maka shalatlah bersama mereka.
Akan tetapi lebih utama untuk tidak melakukannya terus-menerus dalam hal itu (mengangkat tangan), karena tidaklah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan demikian, seandainya beliau melakukannya setiap selesai shalat rawatib pasti akan ada riwayat yang dinisbahkan kepada beliau. Maka sudah seharusnyalah bagi seorang hamba untuk senantiasa menegakkan terus-menerus tuntunan ini selamanya hingga menjumpai ajal (maut).