Niat Mandi Sholat Jumat Nu. Allah SWT memuliakan hari Jumat untuk umat nabi Muhammad SAW yang tidak didapatkan dari umat-umat sebelumnya. Terdapat beberapa aktivitas ibadah yang secara khusus dianjurkan oleh syariat pada hari Jumat. Oleh karena itu, amaliyah ini bukan saja hanya berlaku bagi laki-laki, akan tetapi berlaku pula bagi anak kecil, perempuan, dan musafir yang hendak melaksanakan shalat Jumat, walaupun Jumat tidak diwajibkan baginya. Pertama, saat masuk ke kamar mandi basuhlah tangan terlebih dahulu hingga tiga kali.
Kedua, bersihkan badan dari segala kotoran dan najis yang masih menempel. “Nawaitul Ghusla Lihudhuuri Sholaatil Jum’ati Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa”.
Artinya: Saya niat mandi untuk menghadiri salat Jumat sunnah karena Allah Ta’ala). Jangan lupa menggosok-gosok tubuh bagian depan maupun belakang sebanyak tiga kali; juga menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).
Adapun mengenai kapan pelaksanaan mandi Jumat yang utama sebagaimana pendapat Syekh M Nawawi adalah dari terbit fajar shadiq atau masuknya waktu subuh sampai khatib naik mimbar. Akan tetapi, waktu yang paling baik adalah Ketika kita hendak pergi berangkat ke masjid untuk shalat Jumat.
Siapa yang ingin melaksanakan shalat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak),” (HR Ibnu Majah). و(سن لمريدها) أي لمن أراد حضور الجمعة (الغسل) وإن لم تجب عليه. Artinya, “Orang yang akan shalat Jumat disunnahkan mandi meskipun itu tidak wajib untuknya.”. Tetapi, waktu yang paling baik untuk mandi adalah ketika kita mau ke masjid. Misalkan, jam 11.30 kita mau ke masjid, maka seketika itu kita disunnahkan mandi sebelum berangkat karena salah satu tujuan dari mandi Jumat adalah untuk menghilangkan bau tidak enak.
Banyak ibadah yang disarankan kepada umat Islam saat berada di hari Jumat. Hal tersebut menjadi bukti bahwa Jumat tidak sama dengan hari lain. Dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat banyak amalan utama dan kesunahan.
Siapa yang ingin melaksanakan shalat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak). و(سن لمريدها) أي لمن أراد حضور الجمعة (الغسل) وإن لم تجب عليه.
Artinya: Orang yang akan shalat Jumat disunahkan mandi meskipun itu tidak wajib untuknya. Tetapi, waktu yang paling baik untuk mandi adalah ketika kita mau ke masjid.
Misalkan, jam 11.30 kita mau ke masjid, maka seketika itu kita disunahkan mandi sebelum berangkat karena salah satu tujuan dari mandi Jumat adalah untuk menghilangkan bau tidak enak.
Mandi Jumat juga bisa diqadla’ pelaksanaannya bila terlewat dari waktunya. Mimpi basah atau melakukan hubungan suami istri menyebabkan seseorang wajib mandi janabah. Ulama di kalangan mazhab Syafi’i berbeda pendapat dalam masalah ini. Sebagian ulama berpendapat, hukumnya tidak sah, baik janabah atau mandi Jumatnya. ولو نوى بغسله غسل الجنابة والجمعة حصلا جميعا هذا هو الصحيح وبه قطع المصنف في باب هيئة الجمعة والجمهور وحكي الخراسانيون وجها انه لا يحصل واحد منهما: قال امام الحرمين هذا الوجه حكاه أبو علي وهو بعيد قال ولم أره لغيره وحكاه المتولي عن اختيار ابي سهل الصعلوكي. Dan ulama Khurasan menceritakan satu pendapat bahwa tidak hasil keduanya.
ـ ( فرع ) لو اغتسل لجنابة ونحو جمعة بنيتهما حصلا وإن كان الأفضل إفراد كل بغسل. Syekh Abu Bakr bin Syatha memberi komentar referensi di atas dalam keterangannya sebagai berikut:.
ـ (قوله حصلا) أي حصل غسلهما كما لو نوى الفرض وتحية المسجد ( قوله وإن كان الأفضل إلخ ) غاية للحصول وقوله إفراد كل بغسل قال ع ش قال في البحر والأكمل أن يغتسل للجنابة ثم للجمعة ذكره أصحابنا اه عميرة اه.
Umat Islam berlomba-lomba mengisinya dengan meningkatkan amal ibadah, seperti bersedekah, membaca al-Quran, tahlil, istighfar, tahmid, shalawat, dzikir, tahajjud. Menurut sebagian riwayat kata Jum’at diambil dari kata jama’a yang artinya berkumpul, hari perjumpaan Nabi Adam dan Siti Hawa di Jabal Rahmah. Kata Jum’at juga bisa diartikan sebagai waktu berkumpulnya umat muslim untuk melaksanakan kebaikan. Selain itu, membersihkan tubuh, mandi, cukur rambut, memotong kuku, memakai wewangian, mengenakan baju bersih termasuk kesunnahan hari Jumat.
Nah, khusus mandi, apakah kalangan perempuan dan anak-anak juga disunnahkan mandi Jumat, padahal mereka tidak diwajibkan menghadiri Jumat?. Artinya: Siapapun dari kalangan laki-laki dan perempuan yang menghadiri Jumat, maka mandilah.
Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi berpendapat:. Artinya: Dari pemahaman hadits ini, bisa diambil sebuah dalil bahwa mandi tidak dianjurkan bagi mereka yang tidak menghadiri Jumat.
Penjelasan ini terdapat dalam Riwayat Utsman bin Waqid dari Nafi’ menurut Abi Awanah, Ibn Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya yang menggunakan redaksi: Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghadiri Jumat, maka mandilah. Tentu mandi Jumat bukan sekedar memiliki kesunnahan belaka, akan tetapi juga mencerminkan kebersihan dan bentuk kegembiraan umat Islam atas hari Jumat itu sendiri.
Sebagaimana kita ketahui, wudhu adalah salah satu syarat sah shalat dan ibadah lainnya. Adapun dasar hukum bagi kemudahan tersebut dapat kita lihat dalam ayat Al-Quran, yang artinya, “ Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu ,” (Q.S.
Lebih lanjut mengenai sebab-sebab bertayamum telah dijelaskan para ulama fiqih, di antaranya oleh Syekh Mushthafa al-Khin dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzahib al-Imam al-Syafi‘i (Terbitan Darul Qalam, Cetakan IV, 1992, Jilid 1, hal. Artinya, jika dimungkinkan ada air tetapi di atas jarak tersebut, maka diperbolehkan bertayamum mengingat beratnya perjalanan, terlebih ditempuh dengan berjalan kaki. Hal ini berdasarkan riwayat seorang sahabat yang meninggal setelah mandi, sedangkan kepalanya terluka. Artinya, jika menggunakan air, kita akan kedinginan karena tidak ada sesuatu yang dapat mengembalikan kehangatan tubuh. Hal itu lalu disampaikan kepada Rasulullah saw., dan beliau pun mengakui serta menetapkannya, sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud. Namun, dalam keadaan terakhir ini, terlebih jika ada air, seseorang diharuskan mengqadha shalatnya.
Mengerti.id - Dalam tradisi NU, sebelum pembacaan khutbah diawali dengan pembacaan Muroqi atau yang disebut juga dengan Bilal sholat Jumat. Muroqi atau Bilal sholat Jumat adalah seruan untuk mendengarkan khutbah Jumat dengan menyampaikan sebuah hadits tentang keharusan mendengarkan khutbah. Namun dalam tradisi NU, Bilal Jumat berfungsi untuk mengingatkan jamaah agar mendengarkan khutbah secara seksama.
Hal itu disebabkan karena tidak ada panduan khusus mengenai bacaan Bilal sholat Jumat yang diatur oleh ulama. Baca Juga: Hukum Sholat Jumat Bagi Perempuan Menurut Madzhab Syafi'i. Bacaan Bilal sholat Jumat hanyalah inisiatif dari ulama salaf ketika melihat banyaknya jamaah yang tidak memahami hukum mendengarkan khutbah.
Dengan adanya Bilal Jumat setidaknya orang-orang bisa menyadari pentingnya mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh khatib. Lalu seperti apa bacaan Bilal sholat Jumat versi NU?
Berikut bacaanya lengkap dengan panduannya yang dikutip Mengerti.id dari Buku Diklat Ubudiyah. Baca Juga: 3 Keutamaan Mendengarkan Khutbah Jumat yang Jarang Diketahui.