Mengapa Salat Tarawih Termasuk Qiyamul Lail. 1. Karna bisa kerjakan pada malam hari. 2. Kalau tarawih dikerjakan pada bulan ramadhan, kalau tahajud bisa kapan saja.

3. Setelah sholat isya pada bulan ramadhan.

Smoga mmbntu. Maaf kalau salah.

Termasuk Qiyamul Lail, Hukum Salat Tahajud Setelah Salat Tarawih

Mengapa Salat Tarawih Termasuk Qiyamul Lail. Termasuk Qiyamul Lail, Hukum Salat Tahajud Setelah Salat Tarawih

Qiyamul lail sendiri adalah menggunakan waktu malam atau sebagiannya meskipun sebentar untuk shalat, membaca Alquran atau berzikir kepada Allah Swt. Saat Ramadan, kemudian tak sedikit yang bertanya, bagaimana hukum Salat Tahajud setelah melaksanakan Salat Tarawih? Merujuk buku karangan Saiyid Mahadir, Bekal Ramadhan dan Idul Fithri 3: Tarawih dan Witir, disebutkan bahwa tahajud merupakan salat yang dikerjakan setelah bangun di tengah malam.

Meski salat Tahajud dan Tarawih masuk kategori qiyamul lail, hanya saja salat sunnah Tarawih hanya disunahkan ketika Ramadhan. Tidak di hari yang lain. AYO BACA : Merasa Takut Saat Sholat Tahajud? 4 Persiapan Batin Ini Bisa Membantu. "Umumnya para ulama membolehkan melaksanakan salat Tahajud setelah Tarawih, karena akhir malam adalah waktu paling baik beribadah pada Allah Swt dan berdoa," tulis Saiyid. Lebih lanjut dia menyebut, Salat Tahajud dan Salat Tarawih yang sunah itu boleh umat Islam lakukan, baik secara sendiri maupun berjamaah.

Namun sebagian ulama Salat Tarawih dan Witir yang diselesaikan bersama sudah seperti melaksanakan salat malam sepanjang malam.

Mengenal Salat Qiyamul Lail Beserta Tata Cara dan Dalilnya

Mengapa Salat Tarawih Termasuk Qiyamul Lail. Mengenal Salat Qiyamul Lail Beserta Tata Cara dan Dalilnya

Inilah yang menegaskan perbedaan qiyamul lail dan tahajud. Salat qiyamul lail boleh dilaksanakan sebelum dan sesudah tidur. Salat malam yang termasuk qiyamul lail adalah tahajud, tarawih, dan witir. Maka benar bila salat tarawih dan witir tak bisa gantikan kedudukan salat tahajud meski pahala yang diperoleh serupa.

Berikut Liputan6.com ulas salat qiyamul lail, tata cara, dan dalilnya dari berbagai sumber, Rabu (14/4/2021).

Perbedaan Antara Sholat Tarawih, Tahajud, dan Qiyamul Lail

Mengapa Salat Tarawih Termasuk Qiyamul Lail. Perbedaan Antara Sholat Tarawih, Tahajud, dan Qiyamul Lail

Sholat tarawih, tahajud, dan qiyamul lail ada istilah yang berbeda-beda. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Banyak dari kita keliru dalam menjelaskan perbedaan antara sholat tarawih, tahajud, dan qiyamul lail.

Qiyamul lail yaitu menghabiskan sepanjang atau sebagian malam untuk mengerjakan amal saleh, misalnya seperti sholat, berzikir, membaca Alquran dan ibadah serupa lainnya. Qiyamul lail artinya ibadah secara suka rela mulai dari setelah sholat Isya sampai terbitnya fajar. Sebagian fuqaha berpendapat tahajud bagian sholat mutlak di malam hari, baik sebelum tidur atau setelahnya. Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya).". وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al Isra 79).

Perbedaan Sholat Qiyamul Lail dan Tarawih

Mengapa Salat Tarawih Termasuk Qiyamul Lail. Perbedaan Sholat Qiyamul Lail dan Tarawih

Ketika kita ingin meminta pertolongan, terjadi komunikasi antara hamba dan sang pencipta,” kata Ustazah Herlini Amran dalam acara Madrasatunnisa pada Ahad, (14/03/2021). Disebut qiyamul lail walau hanya sebentar mengerjakannya, yaitu dengan membaca alquran, mendengarkan hadist, berdzikir, bershalawat pada Nabi Shallahu Alaihi Wa Sallam termasuk menunaikan semua jenis shalat baik tarawih, tahajud, atau witir.

“Barangsiapa shalat malam pada bulan Ramadan dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lampau.”( Muttafaq ‘alaihi: [Shahiih Muslim (I/523 no. Sementara itu, Ustazah Herlini juga mengatakan beberapa tabiin meriwayatkan pengerjaan salat tarawih dengan jumlah 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.

Sedangkan Yahya bin Said al-Qathan menyatakan, “Umar memerintahkan seseorang menjadi imam sholat Tarawih dengan umat Islam sebanyak 20 rakaat” (Riwayat Ibnu Abi Syaibah, al-Mushannaf, 2/163).

Related Posts

Leave a reply