Masjid Istiqlal Sholat Idul Fitri 2021. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, berharap pelaksanaan sholat berjamaah di momen Idul Adha mendatang akan kembali terlaksana dengan normal. "Mudah-mudahan nanti kita berdoa bersama semoga Idul Adha yang akan datang, bisa kita laksanakan seperti yang biasanya menjadi normal di Masjid Istiqlal," ujar Nasaruddin kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Selasa (11/5/2021). Pembukaan masjid untuk sholat Idul Fitri bersama dapat meningkatkan potensi penularan COVID-19. Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.".
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala.". Dikutip dari buku Fiqih Islam Wa Adilatuhu karya Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili, ketentuan tujuh kali takbir pada rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua dalam sholat Idul Adha terdapat dalam Mahdzab Syafi'i.
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah baru akan memutuskan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri melalui sidang isbat pada Selasa 11 Mei 2021 malam nanti. Berkenaan dengan hari raya nanti, Masjid Istiqlal susah memutuskan untuk tidak menggelar Sholat Idul Fitri.
Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan, keputusan ini diambil setelah pihak pengelola melakukan rapat bersama sebagai upaya pengendalian Covid-19. Terkait penutupan ini, Nasaruddin Umar lantas menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat yang biasa menggelar sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Dirinya berharap, semoga pada kesempatan Idul Adha nanti, Pandemi Covid-19 di Jakarta sudah terkendali sehingga masjid Istiqlal bisa dibuka untuk umum.
Padahal sebelumnya Masjid Istiqlal rencana melaksanakan sholat Idul Fitri 1442 H secara terbatas. “Sesuai dengan surat edaran Menteri Agama Nomer7 tahun 2021 tentang panduan penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1442 H/2021 Masehi di saat pandemi, bahwa berdasarkan keterangan dari Satuan Tugas Covid-19 tentang peta sebaran wilayah Provinsi DKI Jakarta yang masih berada di zona orange maka penyelenggaraan shalat idul fitri tingkat kenegaraan yang semula akan dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal 1442 H, di masjid Istiqlal atas arahan Menteri Agama maka pelaksanaannya dibatalkan,” bunyi surat pemberitahuan pembatalan pelaksanaan Shalat Idul Fitri Tingkat kenegaraan 1442 H/2021 Masehi seperti dikutip RRI.co.id, Selasa (11/5/2021).
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar akan jumpa pers untuk mengumumkan hal tersebut sekitar pukul 13.30 WIB. Baca Juga: Panitia Salat Idulfitri Harus Pandu Jemaah Disiplin Protokol Kesehatan.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta pemerintah daerah mengintensifkan pengawasan penyelenggaraan kegiatan komunitas hingga ke tingkat RT/RW. Menurut Wiku, Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi penentu kebijakan operasional sektor esensial di zonasi yang lebih rendah semisal RT/RW. "Penting adanya kesatuan komando dan narasi antara pemerintah pusat dan daerah sehingga tugas pemerintah untuk menerjemahkan kebijakan di lapangan dapat berjalan sesuai dengan harapan," ucapnya. Upaya ini sangat krusial dilakukan saat ini ketika terjadi kecenderungan mobilitas masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri kendati mudik telah dilarang dan pada ujungnya risiko penularan COVID-19 semakin meningkat.
Nasaruddin menjelaskan, misalkan Masjid Istiqlal dibuka dan jemaah dibatasi sebanyak 10 persen, tetap saja jumlahnya mencapai 10 ribu orang. Itu juga pasti kita akan berjumpa di satu titik temu, misalnya di pintu tempat masuk, penitipan sandal," jelas Nasaruddin. Sebelum memutuskan batal menggelar salat Idul Fitri, pihak pengelola masjid Istiqlal pun sudah melakukan simulasi.
Hasilnya kata dia, masjid istiqlal belum bisa dibuka untuk salat Idulfitri. "Kami mohon maaf kepada segenap jemaah dan saudara, Simpatisan, pecinta Masjid Istiqlal, mudah-mudahan insyaallah Idul Adha nanti keadaan sudah lebih baik, maka kita akan buka untuk umum," tutur Nasaruddin.
Akan gelar takbir virtualNasaruddin Umar mengatakan, Masjid Istiqlal akan melaksanakan takbir Idul Fitri secara virtual. Pihak masjid akan mengundang negara-negara lain melalui aplikasi zoom. "Takbiran kita lakukan, tapi dengan cara virtual zoom.
Kita akan mengundang negara sahabat, KBRI di luar negeri juga ikut," kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2021). Dia menjelaskan, takbir dengan cara virtual tidak akan menimbulkan kerumunan.
Menurut Abu ada tiga alasan mengapa Shalat Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah di batalkan yakni karena Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Selain itu juga ada arahan dari Gubernur DKI Jakarta yang meminta pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah di Istiqlal dibatalkan. Adapun Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1442 Hijriah yang merupakan penanda Idul Fitri pada Selasa (11/5/2021) sore. "Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadhan 1442 Hijriah secara daring dan luring," kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Kamaruddin mengatakan, karena Indonesia masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sidang isbat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Adapun sidang hanya akan dihadiri Menag dan Wakil Menag Zainut Tauhid Sa'adi, pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI), pihak Komisi VIII DPR, serta sejumlah Duta Besar (Dubes) negara sahabat dan perwakilan ormas.
Kamaruddin melanjutkan, panitia juga menyiapkan aplikasi pertemuan dalam jaringan daring untuk peserta sidang maupun media. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masjid Istiqlal Batalkan Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriah".
Petugas saat melakuan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruangan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (16/4/2021). Kegiatan kali ini untuk meningkatkan protokol kesehatan sekaligus mengantisipasi penyebaran COVID-19 di tempat ibadah saat Ramadhan 1442 Hijriah setelah dibukanya kembali Masjid Istiqlal untuk umum pada awal ramadhan kemarin. TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dikabarkan batal menunaikan Salat Idulfitri 2021 di Masjid Istiqlal. "Kami mohon maaf kepada segenap jemaah, simpatisan, dan pecinta Masjid Istiqlal," lanjutnya. Dia menuturkan keputusan ini telah melalui pertimbangan di internal pihak Masjid Istiqlal bersama Kementerian dan Pemerintah Daerah. Baca juga: Gubernur Anies Imbau Warga Jakarta Salat Idul Fitri di Rumah Bersama Keluarga.
"Memang kami diberikan kesempatan untuk membuka sepuluh persen jemaah terakhir waktu itu, ya. Tetapi sepuluh persen dari 250 ribu orang itu masih banyak," lanjutnya.
Masjid Istiqlal batal gelar salat Idul Fitri berjamaah tahun ini. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Istiqlal, Nasaruddin Umar menyampaikan pembatalan ini lantaran kasus pandemi Covid-19 belum usai. “Setelah kami menganalisis perkembangan internal dan eksternal Istiqlal, kami memutuskan tidak menyelenggarakan salat Idul Fitri 1442 H,” kata Nasaruddin saat konferensi pers secara virtual seperti dilansir Anadolu Agency.
Lanjut dia, keputusan ini diambil atas pertimbangan. Baca Selengkapnya di ihram.co.id.
JAKARTA - Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) mengumumkan secara resmi untuk tidak melaksanakan kegiatan Shalat Idul Fitri 1442 Hijriyah. Dalam konferensi pers pada Selasa (11/05/2021), Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan hal ini sudah dipertimbangkan oleh berbagai pihak seperti Kemenag, Kemenko PMK dan Gubernur DKI Jakarta. "Kami memutuskan Istiqlal di tutup untuk tidak menyelenggarakan idul Fitri pertimbangannya Satu tentu saja perkembangan covid-19 yang belum menunjukkan tanda lebih baik.
Pertimbangan kami diatas segalanya untuk mencegah bahaya daripada mengejar manfaat, segala hal yang menimbulkan bencana. Baik Menko PMK, Menag mendukung kebijakan masjid Istiqlal dan Gubernur DKI Jakarta mengapresiasi terhadap langkah kami,"kata Nasaruddin.