Manfaat Sholat Tahajud Bagi Wanita Hamil. Sejumlah penelitian telah menyatakan bahwa gerakan sholat seperti berdiri, ruku’, sujud, dan duduk dapat termasuk ke dalam jenis ‘olahraga’. Namun bagian tersebut dapat teraliri darah bila kita melakukan gerakan khusus seperti sujud yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Dengan begitu darah akan masuk ke otak dan Prefrontal Cortex bisa berfungsi optimal dalam mengambil keputusan. Ibu hamil sangat rentan terkena berbagai penyakit karena daya tahan tubuhnya yang menurun selama kehamilan. Namun dengan melakukan sujud minimal 34 kali dalam sholat setiap harinya, maka akan terhindar dari penyakit. Melipat tangan saat berdiri dalam sholat juga mampu melancarkan peredaran darah dari atas pergelangan ke bawah.
Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak saat seorang wanita hamil berada dalam posisi sujud. Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai juga dapat menghindarkan ibu hamil dari gangguan wasir.
Ketika terjadi kontraksi pada rongga dada, maka kelenjar ASI pun akan berfungsi dengan baik. Selain itu, menurut penelitian Prof. H.A Saboe, sujud juga bermanfaat untuk membentuk dan memperbanyak kelenjar susu pada payudara ibu hamil.
Kedua surat ini apabila dibaca dengan khusyuk, tawakal, dan dilakukan setelah salat Tahajud, dikatakan bisa membuat doa Bunda terwujud. Selain membaca dua surat tersebut, Bunda hamil juga dianjurkan melakukan amalan-amalan lain.
Beberapa amalan yang termasuk ringan ini "wajib' dilakukan oleh Bunda jika anak-anaknya ingin seperti Nabi Yusuf atau pun Siti Maryam. Adapun amalan tersebut seperti dijelaskan dalam buku Agar Momonganmu Cantik dan Tampan: Lapis-lapis Keberkahan Surat Yusuf dan Maryam bagi Ibu Hamil karya Ana Syarafatin adalah sebagai berikut:.
Pertama, bersyukur dengan lisan berupa ucapan 'Alhamdulillah' dan memuji Allah SWT serta keagungan-Nya. Berdoalah untuk si jabang bayi karena walaupun belum lahir, ia bisa merasakan doa Ayah dan Bunda. Inti doa adalah permohonan apa yang sedang Bunda hajatkan, cita-citakan, impikan. Untuk menghasilkan anak saleh dan salehah disarankan agar Bunda menahan emosi.
Emosi yang terkendali diketahui bisa membantu perkembangan kecerdasan emosional dan spiritual janin.
Perlu anda ketahui bahwa tubuh memproduksi hormon melatonin dalam keadaan tanpa cahaya (gelap), yaitu mulai pukul 21.00 (jam 9 malam). Menghindarkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung Pada siang hari manusia lebih dipengaruhi saraf simpatis yang bersifat aktif.
Meningkatkan daya tahan tubuh Malam hari hingga menjelang subuh adalah waktu yang tepat untuk memproduksi hormon melatonin. Disarankan pada waktu-waktu ini, manusia sebaiknya berada dalam suasana yang tenang dan tidak bekerja agar proses detoksifikasi tersebut lebih optimal.
Mengoptimalkan kemampuan otak Di dalam tubuh kita ada dua hormon yang mempengaruhi konsentrasi yaitu noradrenalin dan serotonin. Orang yang cukup tidur bisa berpikir dan bekerja dengan giat sehingga hasil pekerjaan pun menjadi lebih optimal.
Sebaliknya kurang tidur yang akan membuat anda malas, menjadi tidak aktif dan kreatif, serta menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Karena alasan inilah orang yang kurang tidur malam cenderung lebih banyak makan sehingga mengalami peningkatan berat badan.
SRAGEN UPDATE - Kehamilan adalah fase berat yang harus dilalui seorang wanita. Namun, makan makanan seimbang dengan banyak buah-buahan dapat membuat kehamilan menjadi sehat dan juga meredakan gejala lain seperti mual di pagi hari. Untuk itu, konsumsi semangka selama kehamilan mulai diminati. Baca Juga: Jaksa Pinangki Tersangka Kasus Suap Djoko Candra Bebas, Netizen Ramai Soroti Hukuman yang Disunat 2 Tahun. Buah lezat ini dapat dimasukkan dalam makanan ibu hamil karena aman dan kaya nutrisi. Edema, atau pembengkakan ringan pada kaki dan tangan, sangat umum terjadi selama kehamilan.
Persalinan atau melahirkan adalah salah satu momen penting dalam hidup seorang perempuan sebagai fase untuk mengantarkan sebuah kehidupan baru ke dunia ini. Oleh karena itu, selayaknya masa menjelang persalinan mendapatkan perhatian khusus bukan hanya tentang kesiapan fisik, mental, dan finansial, namun juga terkait upaya untuk terus menaati syari’at.
Ia boleh duduk, tiduran miring, terlentang, lalu pada urutan terakhir memberi isyarat jika memang ada alasan (penderitaan) yang memperbolehkannya berdasarkan ketetapan madzhab Syafi’i. Najis yang keluar terus-menerus dan tidak mungkin untuk menyucikannya adalah problem utama keabsahan shalat pada kondisi ini.
Dua pendapat ini disandarkan pada Imam Syafi'i RA (Al-Ghazali, Al-Wasith fil Mazhab, [Beirut, Darul Kutub Ilmiyah: 2014 M], juz I, halaman 131-132).