Khutbah Jumat Jagalah Sholat Agar Selamat Dunia Akhirat. Padahal dalam agama Islam, shalat memiliki kedudukan yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah lainnya. Setelah beliau sampai di Sidratul Muntaha, Allah Ta’ala berbicara langsung kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Shalat merupakan ibadah yang pertama kali diwajibkan setelah ikhlas dan tauhid, sebagaimana Firman Allah Ta’ala,.
Shalat juga merupakan amal pertama kali yang akan dihisab di Hari Kiamat kelak, seperti tersebut dalam hadits dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari amal seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalat.
Di samping itu, shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, sebagaimana telah diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha bahwasanya ia berkata,. Adapun di dalam as-Sunnah disebutkan bahwa orang yang meninggalkan shalat diancam akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.
Seluruh ulama umat Islam sepakat bahwa orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya adalah kafir. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa ia telah kafir dan keluar dari Islam. Akan tetapi Jamaah sekalian, terlepas dari perbedaan penda-pat para ulama tentang hukum dan hukuman bagi orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, hendaknya seorang Muslim merasa takut apabila keislamannya diperdebatkan oleh para ulama dengan sebab meninggalkan shalat.
Mariah kita sekalian terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak nikmat sehingga dengan nikmat tersebut kita bisa menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba Allah, nikmat-nikmat yang begitu banyak, diantaranya adalah penglihatan, pendengaran, dan juga nikmat berbicara adalah anugerah yang tak terhinggga. Namun demikian, diantara sekian nikmat tersebut haruslah juga dibarengi dengan penggunaan untuk menuju keridhaan Allah SWT, jangan sampai nikmat yang telah diberikan justeru membawa kita kepada kubangan dosa dan kemurkaan Allah SWT. Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. Padahal menjadi seorang panutan terlebih bergelar ulama dan ustadz merupakan gelar yang sangat berat. Teringat apa yang dikatakan oleh Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dalam sebuah pertemuan beliau mengatakan “godaan dan syetan paling banyak bagi seorang pendakwah atau ulama adalah ketika sedang memegang mic, ketika sedang berpidato diatas mimbar, tanpa terasa seringkali menjelekkan orang lain, maka berhati-hatilah ketika sedang diatas mimbar, baca doa dan sholawat agar terhindar dari takabur”.
oleh karena itulah menjadi seorang hamba yang telah dikaruniai berbgai nikmat termasuk lisan, terlebih telah menjadi panutan ditengah masyarakat, haruslah menjaga perkataannya karena dengan demikian akan terjaga dari dosa, sebagaimana firman Allah SWT. Barangsiapa mentaati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenengan yang besar” [Al-Ahzab : 70-71]. Semoga kita semua dapat belajar dari berbagai perpecahan dibelahan negara lainya yang diakibatkan oleh buruknya lisan dan semoga kita juga dapat selalu belajar, mencontoh perkataan bijak para alim ulama yang selalu mendermakan ilmu dan hidupnya untuk kemaslahatan umat.
Dalam setiap doa yang dipanjatkan oleh umat Islam pasti tidak pernah lupa akan permohonan untuk selamat dunia dan akhirat. Dilansir oleh JatimNetwork.com dari Ngaji.id berikut ini adalah khutbah jumat yang disampaikan Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., BA. Dan agar bisa berbuat baik terhadap ketiga hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyampaikannya dalam sebuah hadits,. Baca Juga: Resep Siomay Dos Goreng : Ala Chef Devina Hermawan Tanpa Isian Namun Kenyal dan Gurih. Baca Juga: 10 Link Twibbon Menyambut Ramadhan 2022, Cocok Jadi Foto Profil Sosmed WA dan Facebook. Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Teater Sedunia 27 Maret 2022, Desain Menarik dan Keren Cocok untuk Posting WA, FB, IG.
Baca Juga: 10 Link Twibbon Menyambut Ramadhan 2022, Cocok Jadi Foto Profil Sosmed WA dan Facebook. Berbuat baik kepada sesama manusia tidak boleh berlaku mutlak kelak sampai harus melanggar aturan syariat.
“Rasulullah memberikan banyak sekali wasiat kepada umatnya agar hidup selamat dan bahagia dunia dan akhirat,” kata Ustadz Muhajir Affandi saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/8/2016). Muhajir menambahkan, salah satu hadits Rasulullah SAW menyebutkan tiga wasiat agar hidup selamat dunia akhirat. “Pertama, bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, kapan pun dan dalam keadaan bagaimanapun,” ujjar Muhajir yang juga wakil dekan III FKIP Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Jawa Barat. “Setiap kita pasti pernah melakukan perbuatan buruk. Untuk itu, Rasulullah mengajarkan kepada kita, ikutilah perbuatan buruk tersebut dengan melakukan berbagai perbuatan baik,” papar Muhajir. Dan kalau ketiga wasiat Rasulullah SAW ini kita laksanakan, insya Allah hidup kita selamat di dunia dan di akhirat,” tutur Ustadz Muhajir Affandi.
Para mustami‘ (penyimak khutbah) diharapkan dapat menghayati pentingnya sifat-sifat baik saat berhubungan dengan orang lain, seperti empati, bersikap egaliter, lembut, gemar menolong, dan sejenisnya. Menurut Syekh Abdul Aziz dalam kitabnya Mawaridu Dham’an li Durusiz Zaman juz 2, karena sombong menjauhkan seseorang dari akhlak seorang mukmin. Ia juga sulit menerima nasihat kebaikan, tidak dapat menahan diri dari amarah, mudah mengumpat, dan meremehkan orang lain.
Selain itu, Gus Baha’ juga memiliki cara agar tidak sombong, yaitu membelanjakan uang pemberian orang fakir, berapa pun jumlahnya, untuk membeli kebutuhan pokok. Menurut Imam At-Thabari dalam kitabnya Tafsir At-Thabari juz 6, beliau menyampaikan bahwa sifat lemah lembut dan kasih sayang merupakan rahmat dari Allah ﷻ untuk umat manusia. Ia ringan memberikan sebagian hartanya untuk membantu saudaranya yang membutuhkan, apalagi di masa banyak terjadi musibah saat ini. Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin juz 2 menjelaskan bahwa memberikan hadiah kepada saudaranya sangat dianjurkan oleh agama dengan tujuan untuk merekatkan persaudaraan dan kasih sayang. Dari sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah agar kita tidak masuk neraka adalah selalu menjadi manusia yang rendah hati, lemah lembut, memberikan kemudahan, dan akrab dengan orang lain.
Menebarkan perdamaian bisa diawali dengan member ucapan salam kepada saudara kita, yaitu Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Kata salam juga menjadi kunci yang ampuh untuk menghilangkan permusuhan, kebencian, dan kerenggangan di antara sesama. Imam Al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh kitab Faidlul Qadir karya Muhammad al-Munawi, juz 4 halaman 138 menjelaskan, bahwa sikap dermawan merupakan buah dari cinta akhirat, dan tidak berlebihan dalam mencintai dunia fana.
Seorang dermawan yakin bahwa orang berbuat baik dengan mensedekahkan sebagian hartanya, Allah pasti akan menggantinya sepuluh kali lipat kebaikan. Mengenai pentingnya silaturrahim, terdapat sebuah cerita dari Imam Ashbihani yang termaktub dalam kitab Irsyadul Ibad halaman 94, suatu ketika sahabat duduk di sisi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , Kemudian Nabi bersabda: tidak boleh duduk dengan kami orang yang memutuskan silaturrahim, kemudian seorang pemuda keluar dari halaqoh, pemuda tersebut mendatangi bibinya untuk menyelesaikan sesuatu masalah di antara keduanya, kemudian bibinya meminta maaf terhadap pemuda tersebut. Shalat malam juga menjadi indikasi seseorang jauh dari riya’ dan pamer dalam beribadah, karena di waktu ini banyak orang beristirahat.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu yang lebih duluan memberikan salam, sekalipun kepada anak-anak dan para sahaya.
Selain menjalankan sholat fardhu, umat muslim juga disarankan untuk senantiasa selalu berdoa kepada Allah SWT. Setiap menjalankan aktivitas tentu kita tak akan tahu bahaya apa yang dapat terjadi. Namun, hal ini bisa dihindari ketika kita memohon untuk selalu diberikan keselamatan oleh Allah SWT.
Dirangkum oleh detikcom, berikut ini beberapa doa keselamatan dunia akhirat yang bisa setiap hari diamalkan dan dibaca setelah sholat fardhu:1. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat.
Yakni dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dalam kondisi apapun, saat sehat, sakit, kaya, miskin, bahagia, ataupun derita. Semoga shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad bin Abdullah Saw, sang revolusioner sejati. Akses informasi yang begitu pesat dengan mudah mereka konsumsi tanpa ada arahan.
Maka kemajuan zaman bagi jiwa yang lemah agamanya adalah awal kehancuran, di mana dampak negatif lebih mendominasi dari positifnya. Dari Abi Dzar; Jundub bin Junadah, dan Abi Abdirrohman; Muadz bin Jabal Radliyallahu ‘anhuma dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan maka akan menghapusnya, dan perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik. Dari Hadits di atas dapat kita pahami bahwa ada tiga pesan penting:. Menyadari bahwa kekayaan sebanyak apapun yang kita miliki jika pada akhirnya tidak mendapatkan ridho Allah SWT adalah sebuah kerugian. Menyadari bahwa ridho Allah Swt adalah tujuan utama dari setiap langkah hidupnya. Maka seseorang yang bertakwa dalam kehidupanya selalu merasa terawasi oleh Allah, karena takut mendapatkan murka dan azab-Nya.
Alhasil jika ingin hidupnya bahagia dan damai maka mari kita memperhatikan tiga pesan di atas.