Keutamaan Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid. Berarti pula masjid menjadi semakin dihidupkan karenanya. Kedudukan salat tahiyyatul masjid juga sama dengan mengucap salam saat bertemu saudara. Imam Nawawi rahimahullaah yang mengatakan, “Sebagian mereka (ulama) mengungkapkannya dengan Tahiyyah Rabbil Masjid (menghormati Rabb -Tuhan yang disembah dalam- masjid), karena maksud dari salat tersebut sebagai kegiatan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, bukan kepada masjidnya, karena orang yang memasuki rumah raja, ia akan menghormat kepada raja bukan kepada rumahnya.” (Hasyiyah Ibnu Qasim: 2/252). Salat merupakan amalan pertama yang akan dihisab. Tidak semua salat wajib juga sudah sempurna dilakukan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah salat.

Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada salat hamba-Ku. Apakah salatnya sempurna ataukah tidak? Namun jika dalam salatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad).

Dihapuskan Dosa dan Ditinggikan Derajat, Ini 6 Keutamaan Shalat

Keutamaan Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid. Dihapuskan Dosa dan Ditinggikan Derajat, Ini 6 Keutamaan Shalat

Terdapat banyak shalat sunnah yang dapat kita amalkan untuk mendapat berbagai keutamaan dan manfaatnya. “Apabila salah seorang di antara kamu memasuki masjid, maka janganlah duduk sebelum mengerjakan shalat dua rakaat.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Playoff MPL ID Season 8: Alter Ego Tantang RRQ Hoshi, Pulangkan Bigetron Alpha. Imam Nawawi mengatakan sholat sunnah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Sesungguhnya amalan yang pertama kali sihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah sholat.

Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Dengan mengerjakan shalat sunnah ini, maka dapat dikatakan pula sebagai wujud dari kesungguhan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat tahiyatul masjid juga merupakan bentuk rasa syukur seorang umat terhadap Allah SWT atas segala nikmat yang diperoleh.

Shalat Tahiyatul Masjid: Pengertian, Hukum dan Hikmahnya

Keutamaan Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid. Shalat Tahiyatul Masjid: Pengertian, Hukum dan Hikmahnya

Maka beliau langsung bertanya padanya, “Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua raka’at, kerjakanlah dengan ringan.” Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang dari kalian datang pada hari Jum’at, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka hendaklah dia shalat dua raka’at, dan hendaknya dia mengerjakannya dengan ringan.” (HR. Para ulama sepakat tentang disyariatkannya shalat 2 rakaat bagi siapa saja yang masuk masjid & mau duduk di dalamnya. حديث أبي داود والنسائي: أن رجلاً تخطى رقاب الناس والنبي صلى الله عليه وسلم يخطب فقال له: أجلس فقد آذيت.

Artinya,“Sesungguhnya ada seorang laki-laki yang melangkahi pundak-pundak manusia sedangkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkhutbah, maka beliau berkata, “Duduklah, sungguh engkau telah menyakiti mereka.” (Shahih, HR Abu Dawud (1118), di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani). Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,‘Islam adalah shalat lima waktu siang dan malam.‘ Dia bertanya lagi, ‘Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya?

Hal ini sebagaimana dalam hadits Nabi, “Maka janganlah ia duduk kecuali telah mengerjakan dua raka’at” (HR Bukhari (1163) dan Muslim (714)). Sehingga orang yang masuk masjidil haram tetap dianjurkan baginya untuk melakukan tahiyatul masjid jika dia ingin duduk.

Hal itu sebagaimana keumuman dalil, “Jika salah seorang dari kalian masuk ke Masjid, maka janganlah duduk sehingga ia shalat dua raka’at terlebih dahulu.” (HR Bukhari (444), Muslim (764)). Hanya saja para ulama mengecualikan darinya khatib Jum’at, dimana tak ada satupun dalil yang menunjukkan bahwa Nabi –shallallahu Alaihi wassalam- shalat tahiyatul masjid sebelum beliau khutbah.

Keutamaan Shalat Tahiyatul Masjid yang Layak Diketahui

Keutamaan Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid. Keutamaan Shalat Tahiyatul Masjid yang Layak Diketahui

suaramerdeka.com - Shalat tahiyatul masjid ialah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan ketika seseorang memasuki masjid dan hendak berdiam diri di dalamnya. Rasululah SAW bersabda: Apabila salah seorang di antara kamu memasuki masjid, maka janganlah duduk sebelum mengerjakan shalat dua rakaat.". Shalat tahiyatul masjid merupakan kesunnahan bagi orang-orang yang memasuki masjid, namun tidak dianjurkan bagi yang sudah duduk sebelum melaksanakannya. Baca Juga: Menderita Rambut Rontok, Ini Doa dan Penjelasan dari Ustad Dhanu. Berkut bebearap keutamaan shalat tahiyatul masjid bagi yang melaksanakannya. Imam Nawawi mengatakan shalat sunnah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sebagian mereka (ulama) mengungkapkannya dengan Tahiyyah Rabbil Masjid (menghormati Rabb-Tuhan yang disembah dalam- masjid), karena maksud dari shalat tersebut sebagai kegiatan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, bukan kepada masjidnya, karena orang yang memasuki rumah raja, ia akan menghormat kepada raja bukan kepada rumahnya.

10 Keutamaan Shalat Tahiyatul Masjid dan Dalilnya

Jabir bin Abdilah–radhiyallahu ‘anhu juga berkata, “ulaik Al-Ghathafani datang pada hari Jum’at, sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berkhutbah, dia pun duduk. Maka beliau langsung bertanya padanya, “Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua raka’at, kerjakanlah dengan ringan.” Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang dari kalian datang pada hari Jum’at, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka hendaklah dia shalat dua raka’at, dan hendaknya dia mengerjakannya dengan ringan.” (HR.

Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Sampai ketiga kalinya, Tsauban berkata, ‘Aku pernah menanyakan hal yang ditanyakan tadi pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Salah satu shalat sunnah ini adalah salah satu wujud dari kesungguhan serta tekad yang berasal dari seorang hamba yang dilakukan hingga rela menghabiskan waktu, tenaga bahkan mungkin hartanya hanya untuk mengerjakan shalat sehingga lebih mendekatkan diri pada Allah. Oleh karena itu, akan sangat wajar jika seorang hamba yang melakukan shalat tahiyatul masjid merupakan cerminan dari ketaatan serta ketakwaan pada Allah.

semata, yang dimulai dari sejak awalk hari paling sedikit empat rakaat, maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya. Kemudian Nabi menjawab dan berkata: Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang banyak bersyukur (kepada Allah)?” (HR.

Dengan rajin menunaikan shalat sunah seperti tahiyatul masjid ini, maka seseorang akan dijadikan wali Allah yang sangat istimewa.

Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid: Niat, Waktu, dan Ketentuannya

Lebih dari itu, shalat sunnah ini adalah ajang peningkatan spiritualitas dan manifestasi pengakuan seorang hamba kepada Tuhan-Nya akan ketidakberdayaan dirinya di hadapan-Nya. Artinya, “Seorang laki-laki pada hari Jumat masuk (masjid) ketika Nabi Muhammad ﷺ sedang melakukan khutbah. Dalam kitab Tanbihul Ghafilin juga disebutkan bahwa shalat yang dilakukan ketika memasuki masjid adalah murni sebagai penghormatan kepadanya.

Artinya, “Setiap sesuatu memiliki penghormatan, dan menghormati masjid dengan melakukan (shalat sunnah) dua rakaat” (Syekh as-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, [Bairut: Dar Ibnu Katsir, Damaskus, 2000], juz 1, h. 304). Ia bisa dilaksanakan setiap saat, baik siang dan malam, tentu dilakukan ketika seseorang masuk ke dalam masjid, dan sebelum duduk yang disengaja, atau tidak disengaja namun dengan batas waktu yang dianggap lama.

(Kemakruhan tersebut) disebabkan adanya hadits yang diriwayatkan Abi Qatadah tentang larangan tersebut, baik seseorang itu masuk (masjid) di waktu yang dilarang mengerjakan shalat (sunnah) atau di selain waktu tersebut.” (Imam Nawawi, Majmu’ Syarhil Muhadzdzab, [Bairut: Darul Kutub al-Ilmiah, 1995], juz IV, halaman 52). Jika berpedoman pada pendapat Imam Nawawi di atas, maka tidak ada waktu khusus bagi kesunnahan shalat Tahiyatul Masjid.

Setidaknya, ada tiga faktor yang bisa mengubah hukum asalnya (menjadi tidak dianjurkan), yaitu:. (Syekh Waliyuddin Abu Zara’ah al-Qahiri asy-Syafi’i, Tahrirul Fatawa, [Bairut: Darul Ihya’, Mamlakah Arabiah, 2004], juz 1, h. 316).

Hikmah Shalat Tahiyatul Masjid

Berikut ini adalah hikmah melaksanakan ibadah shalat sunnah tersebut:. Melaksanakan shalat dua rakaat sebelum sholat fardhu adalah bentuk pemuliaan terhadap rumah Allah, yaitu masjid.

Hal ini dikarenakan semakin banyak Anda bersujud maka akan meningkatkan derajat disisi Allah SWT. Shalat tahiyatul masjid dapat mencerminkan ketakwaan seorang hamba kepada Tuhan. Bahkan, orang yang melaksanakan shalat sunnah tersebut akan diberi pahala dan kemuliaan. Dengan banyak menjalanka shalat sunnah, maka dapat menjadi sarana untuk menyelesaikan berbagai masalah. Hal inilah yang juga dicontohkan oleh Rasulullah saat beliau menghadapi masalah. Saat Anda menjalankan ibadah wajib dan terdapat kekurangan, yaitu lupa jumlah rakaat atau kelalaian lainnya, maka shalat sunnah dapat menyempurnakan ibadah shalat fardhu.

Menjalankan shalat sunnah menjadi salah satu bentuk perwujudan rasa syukur Anda kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Nikmat tersebut dapat berupa rezeki, kesehatan, bernafas bebas dan lainnya.

Related Posts

Leave a reply