Keutamaan Shalat Berjamaah Dengan Istri. Hal ini juga diperlihatkan apabila seorang suami dan istri menjalankan ibadah bersama-sama, misalnya saja seperti mengerjakan sholat secara berjamaan atau ibadah-ibadah lainnya. Keutamaan menjalankan sholat berjamaan bersama istri di rumah selain untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT juga mendapatkan kelimpahan pahala yang lebih banyak.

Hal ini jika dibangun secara rutin, maka membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan waromah pun akan terlaksana dengan baik. Saat rumah tangga telah anda bangun tentu keinginan untuk memiliki keluarga yang sakinah, mawadah, dan waromah pun menjadi idaman bagi setiap pasangan.

Bertindak semena-mena ataupun seolah merendahkan kedudukan suami di mata istri seakan bisa dihindari dengan selalu menjalankan apa yang diperintahkan Allah SWT secara bersama-sama. Namun sebagai seorang muslim menghindari pertengkaran yang bisa berujung pada sebuah kehancuran di dalam rumah tangga akan lebih baik dan hal tersebut sangat dicintai oleh Allah SWT.

Shalat Jama'ah: Seperti Ini Posisi Imam dan Makmum Yang

Keutamaan Shalat Berjamaah Dengan Istri. Shalat Jama'ah: Seperti Ini Posisi Imam dan Makmum Yang

Pada artikel kali ini akan dibahas bagaimana posisi berdirinya imam dan makmum dalam shalat berjama’ah. Juga sebagaimana hadits dari Abu Umamah Al Bahili, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika ada seorang yang memasuki masjid untuk shalat:. وإن أمَّ بأجنبية ، وخلا بها : حرم ذلك عليه وعليها , للأحاديث الصحيحة التي سأذكرها إن شاء الله تعالى . “Para ulama madzhab kami berkata, jika seorang lelaki mengimami istrinya atau mahramnya, dan hanya berdua, hukumnya boleh tanpa kemakruhan.

Adapun posisi wanita jika bermakmum pada lelaki, baik wanitanya hanya seorang diri ataupun banyak, maka posisinya adalah di belakang imam. “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menyukai mendahulukan kanan dalam setiap urusannya, misalnya ketika memakai sandal, bersisir dan bersuci” (HR.

Ini hanya menunjukkan ijtihad para sahabat dan semangat mereka agar ketika Rasulullah selesai shalat merekalah yang dilihat pertama kali.

Seusai Sholat Fardhu di Masjid Lalu Sholat Berjamaah di Rumah

Keutamaan Shalat Berjamaah Dengan Istri. Seusai Sholat Fardhu di Masjid Lalu Sholat Berjamaah di Rumah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian suami mungkin ada yang sempat bertanya-tanya mengenai apakah boleh menunaikan sholat fardhu berjamaah di rumah bersama sang istri setelah dia melaksanakan sholat fardhu di masjid. Inilah yang akan dijelaskan oleh Anggota Fatwa Darul Ifta Mesir Syekh Ahmad Wissam. Syekh Wissam mengatakan, seorang suami boleh melaksanakan sholat berjamaah bersama istrinya di rumah baik itu sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat fardhu atau sesudah melaksanakan sholat fardhu di masjid. Hal ini supaya istri bisa menunaikan sholat sunnah qobliyah," kata dia seperti dikutip dari laman Elbalad, Kamis (20/1). Seorang suami yang melaksanakan sholat fardhu berjamaah bersama sang istri, perlu memperhatikan tata caranya. Dalam sholat tersebut, kaki, tumit, dan betis wanita tidak boleh sejajar dengan bagian tubuh apapun dari suami.

Istri harus berada di belakang suami atau ada penghalang antara mereka berdua.

Perempuan Lebih Utama Shalat di Rumah atau Masjid?

Saya ingin bertanya mengenai hukum sebenarnya tentang seorang wanita (istri) shalat di masjid? Dalam pertanyaan yang disampaikan di atas ada dua poin pembahasan.

Dalam kesempatan ini, kami akan menjawab poin pertama terlebih dahulu yaitu shalat berjamaah bagi wanita di masjid. Dalam masalah keutamaan ini tidak ada perbedaan antara yang didapatkan laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini ulama menjelaskan, laki-laki lebih utama melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid dan perempuan lebih utama melaksanakan shalat fardhu berjamaah di rumah.

Penjelasan ini dapat kita lihat dalam kitab I’anatut Tholibin karya Syaikh Abu Bakr bin Muhammad Ad-Dimyathi juz 2 hal. Kemudian, terkait shalat berjamaah untuk suami istri, dalam kitab Hasyiyah Al-Bajuri Ala Syarhi ibn Qosim karangan syaikh Ibrahim Al-Baijuri juz 1 hal. Artinya: Seorang laki-laki juga mendapatkan keutamaan shalat berjamaah dengan melaksanakannya bersama istri atau keluarga yang lain, bahkan pelaksanaan shalat berjamaah bersama keluarga di rumahnya lebih utama.

Bapak Mulyadi yang budiman, perlu diingat bahwa paparan di atas terkait masalah lebih utama atau tidak, bukan masalah boleh atau tidaknya perempuan melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Semoga kita selalu mendapat taufiq dan hidayah dari Allah Ta’ala untuk melaksanakan ibadah dengan sempurna.

Shalat Malam Bersama Keluarga

Keutamaan Shalat Berjamaah Dengan Istri. Shalat Malam Bersama Keluarga

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah merahmati seorang lelaki yang bangun pada malam hari, lalu ia shalat dan membangunkan istrinya. Allah merahmati seorang perempuan yang bangun pada malam hari, lalu ia shalat dan membangunkan suaminya. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa hadits ini hasan].

Hadits ini jadi dalil agar kita saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa, dan mendahulukan wahyu ilahi dibandingkan hawa nafsu. Jika amar makruf nahi mungkar malah berdampak buruk, maka bisa dipertimbangkan untuk dilanjutkan.

Suami Istri Jadi Hamba yang Rajin Berdzikir karena Shalat Malam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dan Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seorang lelaki membangunkan istrinya pada waktu malam, lalu mereka berdua shalat atau shalat dua rakaat Bersama, akan dituliskan keduanya ke dalam golongan laki-laki dan perempuan ahli dzikir.” (HR.

Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly berkata bahwa sanad hadits ini sahih, perawinya tsiqqah]. Disunnahkan mendorong istri dan anak untuk rajin shalat malam. Hendaklah seorang kepala keluarga mendidik (mentarbiyah) keluarganya supaya taat kepada Allah.

Related Posts

Leave a reply