Keutamaan Shalat Berjamaah 40 Hari Tanpa Putus. Keutamaan shalat berjamaah selama 40 hari ini ditujukan bagi orang yang tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan, “Ini barangkali karena engkau sering luput dari takbiratul ihram bersama imam.” Abu Umamah pun berkata, “Wahai Rasulullah, jadi seperti itukah akibatnya jika luput dari takbiratul ihram bersama imam?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bahkan itu lebih parah dari hilangnya unta sepenuh bumi.” (Riwayat ini disebutkan oleh Ibnul ‘Imad Al-Aqfahsi dalam Al-Qaul At-Taam fii Ahkam Al-Ma’mum wa Al-Imam, hlm.
Zhahir hadits menunjukkan syarat untuk terus-menerus selama 40 hari, tanpa diselang dengan absen dari jamaah atau terlambat. Hal tersebut didukung oleh hadits yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dari Anas bin Malik radliyallah ‘anhu:.
Menilik hadits tersebut, hanya bagi orang yang telah melaksanakan shalat berjamaah selama 40 hari dan mendapatkan takbiratul ihram imam secara terus menerus.
Hadits ini menerangkan tentang dua keutamaan besar bagi orang yang melaksanakan sholat berjama’ah selama 40 (empat puluh) hari tanpa terlambat dari takbirotul ihrom bersama imam. Yang dimaksud dengan selamat dari kemunafikan ialah sebagaiman dijelaskan oleh Al-‘Allamah al-Thiibi rahimahullah, ia berkata: ”Ia dilindungi (oleh Allah) di dunia ini dari melakukan perbuatan kemunafikan dan diberi taufiq untuk melakukan amalan orang-orang yang ikhlas. Dua keutamaan besar dari sholat berjamaah tersebut akan didapatkan oleh setiap muslim dan muslimah yang memenuhi beberapa syarat berikut ini:. Mendapatkan takbiratul ihromnya imam secara berturut-turut, tanpa tertinggal atau terlambat (masbuq) sama sekali.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dari Anas bin Malik radliyallah ‘anhu:مَنْ وَاظَبَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَةِ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً لا تَفُوْتُهُ رَكْعَةٌ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا بَرَاءَتَيْنِ، بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ”Siapa yang menekuni (menjaga dengan teratur) shalat-shalat wajib selama 40 malam, tidak pernah tertinggal satu raka’atpun maka Allah akan mencatat untuknya dua kebebasan; yaitu terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan.” (HR. Seorang muslim yang pernah terlambat dari takbirotul ihrom bersama imam karena adanya udzur (halangan) syar’i, dan bukan merupakan kebiasaannya terlambat dari sholat berjamaah, maka ia bukanlah termasuk orang munafik. Bagi siapa saja yang ingin meraih 2 keutamaan besar tersebut namun ia pernah terlambat dari takbirotul ihrom bersama imam, maka hendaknya ia memulai lagi dengan hitungan baru, dengan memenuhi syarat-syarat yang telah disebutkan di atas.
Demikian beberapa pelajaran penting dan faedah ilmiyah yang dapat dipetik dari hadits ini.
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu Subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta'ala". Orang yang senantiasa sholat berjamaah di masjid akan mendapatkan naungan pada hari kiamat.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ada tiga golongan yang akan dinaungi oleh Allah. Pertama orang yang keluar untuk berperang di jalan Allah, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalu memasukannya ke surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala dan ganimah.
Ketiga, orang yang masuk ke dalam rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia dijamin oleh Allah.". Orang yang senantiasa sholat berjamaah akan dibebaskan dari api neraka. Pada hari kiamat, semua sumber cahaya di dunia akan padam.
Diawali dengan shalat subuh di pagi hari, kemudian dzuhur, ashar, maghrib, dan isya'. Amalan wajib ini bukan hanya sebagai bentuk keimanan seorang muslim kepada Allah SWT, tapi juga memiliki beragam keutamaan.
Syekh Ali Jaber mengatakan salah satu keutamannya adalah dibebaskan dari api neraka dan kemunafikan. "Imam al-Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, ia mengatakan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:. Baca Juga: dr. Zaidul Akbar: Jeruk Nipis Dicampur Madu dan Garam Mampu Bersihkan Liver, Obati Maag hingga Remajakan Usus.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,. Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits diatas:.
1️⃣ Ada kisah disampaikan oleh Ibnul ‘Imad Al-Aqfahsi (salah seorang ulama Syafi’i) bahwa ada seorang yang mencuri 400 unta milik Abu Umamah Al-Bahili, juga 40 hamba sahayanya. Ia pun sedih lantas menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan, “Ini barangkali karena engkau sering luput dari takbiratul ihram bersama imam.” Abu Umamah pun berkata, “Wahai Rasulullah, jadi seperti itukah akibatnya jika luput dari takbiratul ihram bersama imam?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bahkan itu lebih parah dari hilangnya unta sepenuh bumi.” (Riwayat ini disebutkan oleh Ibnul ‘Imad Al-Aqfahsi dalam Al-Qaul At-Taam fii Ahkam Al-Ma’mum wa Al-Imam, hlm. 2️⃣ Hadits tersebut punya penguat diriwayatkan dari Ibnu Syahin dalam At-Targhib (1: 157), dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takbiratul pertama yang didapati bersama imam lebih baik dari memiliki 1000 unta.” Disebutkan pula oleh As-Suyuthi dalam Al-Jami’ Al-Kabir, no.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW berwasiat kepadaku, lalu Nabi SAW bersabda : "Wahai Abu Hurairah, shalatlah berjama'ah walaupun sambil duduk karena Allah ta'ala memberikan kpdmu dalam setiap shalat jama'ah pahala 25 sholatan di selain sholat tanpa jama'ah". Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa berjamaah sholat shubuh kemudian duduk seranya mengingat Allah ta'ala hingga matahari terbit maka hal tersebut merupakan perlindungan dan pembebasan dari api neraka". Nabi SAW bersabda : "Shalat seorang lelaki seranya berjamaah melebihi shalatnya sendirian sebanyak 25 derajat.
Nabi shollallohu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa berjamaah sholat subuh dan 'asar maka dia akan masuk surga tanpa hisab". Nabi SAW bersabda : "Shalat jama`ah itu rahmat dan lebih baik daripada dunia seisinya.
Insya Allah orang yang rutin shalat berjamaah di masjid tepat waktu akan mudah mendapatkan keutamaan ini. Ini juga menyalahi sunnah agar datang ke masjid dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, adapun yang tertinggal bisa di sempurnakan setelahnya.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا سَمِعْتُمُ الإِقَامَةَ، فَامْشُوا إِلَى الصَّلاَةِ وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ وَالوَقَارِ، وَلاَ تُسْرِعُوا، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا “Jika kalian mendengar iqamat, berjalanlah untuk shalat dengan tenang dan wibawa, jangan terburu-buru, shalatlah bersama imam sedapatnya, dan sempurnakan sendiri bagian yang tertinggal.”3 Ketika tertinggal takbiratul ihram shalat Arba’in atau ketiduran maka jamaah akan merasa sangat sedih sekali. Akan tetapi tidak masalah juga shalat di masjid nabawi dengan keutamaannya, lebih-lebih kesempatan ini sangat jarang bagi jamaah Indonesia. Dari Ummu Humaid –istri Abu Humaid as-Sa’idi-bahwa ia telah datang kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- dan berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh saya senang shalat bersamamu.” Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- berkata, “Aku sudah tahu itu, dan shalatmu di bagian dalam rumahmu lebih baik bagimu dari shalat di kamar depan.
.”Beruntunglah jika seorang muslim senantiasa menjalankan shalat secara berjamaah di masjid. Meski berada di tengah kesibukan, ia tetap meluangkan waktu untuk shalat berjemaah. Sesibuk apapun urusan duniawi, shalat merupakan sebuah kewajiban yang tetap harus diutamakan.
Dan tidak ada hal yang paling penting di dunia ini, selain shalat.Sayangnya, di zaman akhir ini kita sering melihat sebagian kaum muslimin yang meninggalkan shalat berjemaah karena menganggapnya kurang penting. Bahkan ada yang mengerjakan shalat berjamaah hanya ketika saalat Jumat dan saalat hari raya Ied.Orang-orang saleh pada era kejayaan Islam, senantiasa memerhatikan dan menekankan pentingnya salat berjamaah di masjid. Mereka tak pernah ketinggalan melaksanakan shalat berjamaah di masjid selama bertahun-tahun.Muhammad bin Samaah At Tamimi, seorang ahli ibadah yang tak pernah tertinggal takbiratul ihramnya imam selama 40 tahun.
Ia hanya sekali meninggalkan hal tersebut, yaitu ketika ibunya meninggal dunia.Said bin Musayyib, seorang tabi'in tidak pernah ketinggalan takbir pertama dalam salat berjamaah selama 50 tahun. “Aku tidak pernah melihat punggung para jamaah karena aku berada di barisan terdepan selama 50 tahun,” katanya.Salah satu keutamaan shalat berjamaah adalah siapa saja yang melakukannya secara istiqamah selama 40 hari dan tidak ketinggalan takbir pertama, Allah akan memberinya dua pembebasan: yaitu bebas (selamat) dari neraka dan bebas dari kemunafikkan.Diriwayatkan dari sahabat mulia Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa shalat secara berjamaah karena Allah selama 40 hari dengan mendapatkan takbiratul pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat munafik.” (HR.Tirmidzi)Hadis di atas menunjukkan bahwa syarat untuk mendapatkan keutamaan tersebut adalah dengan melaksanakan shalat berjamaah selama 40 hari berturut-turut tanpa tertinggal satu takbir pun.Wallahu A'lam.
Namun, mereka prihatin menyaksikan jamaah shalat Subuh yang sangat sedikit dan lebih didominasi para lansia. Me reka sadar apa yang dilakukan sekarang tidak langsung memberi pengaruh bagi kehidupan umat Islam di Indonesia.
“Setidaknya ini menjadi bukti akan pertanggungjawaban kita kepada Allah SWT nanti di akhirat,” katanya menambahkan. Mereka ini adalah para peserta yang berhasil menjalankan shalat Subuh berjamaah selama 40 hari dan menjadikannya kebiasaan. Belum lama ini, lanjut Vita, GPS juga sempat mengunjungi TK dan SMK untuk memperkenalkan manfaat shalat Subuh.
Vita mengatakan, saat ini GPS telah memiliki 150 anggota aktif yang tersebar di sejumlah kota, seperti Bandung, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Makassar, dan Surabaya. GPS juga membentuk komunitas dunia maya melalui Twitter @PejuangSubuh dengan jumlah followers mencapai ratusan ribu orang.
Me nurutnya, menjalankan shalat Subuh tepat waktu bukan hanya persoalan anak muda, melainkan juga orang tua. Bahkan, Vita mengatakan, banyak ibu rumah tangga anggota GPS yang telah berusia di atas 45 tahun.