Kenapa Sholat Isya Harus Diakhirkan. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengajar Ma'had Daarussunnah Bekasi, Muhammad Azizan Lc memberi penjelasan tentang beberapa sholat yang pengerjaannya bisa diakhirkan, tetapi dengan catatan. Ustaz Azizan menjelaskan, mengakhirkan sholat dzuhur didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah dan Ibnu Umar. Pendapat kedua, yaitu sholat dzuhur tidak dianjurkan untuk diakhirkan kecuali kondisi panasnya memang sangat terik atau menyengat khususnya di negara-negara yang memiliki musim panas. Dalam hadits ini disebutkan, suatu hari, di penghujung sepertiga malam yang pertama, Nabi Muhammad SAW ke luar rumah menuju Masjid Nabawi untuk sholat Isya secara berjamaah bersama para Sahabat. Nabi SAW menyampaikan, penghujung sepertiga malam pertama merupakan waktu terbaik untuk menunaikan sholat Isya berjamaah jika tidak memberatkan umatnya. Sehingga, Ustadz Azizan mengatakan, tidak masalah jika ada masjid yang mengerjakan sholat Isya berjamaah dengan mengakhirkan pelaksanaannya.
"Karena ingin mengambil waktu yang lebih utama, dia mengakhirkan sholat Isya, tetapi karena tidak terbiasa, sholat Isya-nya malah kebablasan, maka jangan bermain api juga ibaratnya," terang Ustaz Azizan, yang saat ini menempuh pendidikan magister di Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika demikian yang terjadi maka keliru karena Nabi SAW pergi menuju Masjid Nabawi untuk sholat Isya tidak sampai pertengahan malam.
Sholat Isya adalah salah satu sholat dari lima waktu yang diwajibkan bagi umat Islam. Sholat ini terdiri dari 4 rakaat yang waktu pengerjannya setelah awan merah di ufuk barat menghilang sampai menjelang terbitnya matahari.Keutamaan sholat Isya berjamaah diterangkan dalam hadis berikut.
Dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu 'anhu, "Aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:"Barang siapa yang sholat Isya berjamaah maka seolah dia sholat setengah malam, dan barang siapa yang sholat Subuh berjamaah maka seolah dia sholat sepanjang malam.". (HR Muslim)Muncul pertanyaan, benarkah waktu terbaik mengerjakan sholat Isya pada akhir malam?
Berikut penjelasan Ustaz Farid Nu'man Hasan. Sholat Isya memang disunnahkan dita'khir (diakhirkan).
Tetapi zaman ini jika diakhirkan kita akan kehilangan sunnah berjamaah bersama kaum muslimin. Jika sudah lewat waktunya, maka segeralah sholat ketika mengingatnya.Anjuran mengakhirkan sholat Isya hingga hampir setengah malam ini dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, namun beliau tidak selalu mengerjakannya karena khawatir memberatkan umatnya.Dari Anas bin Malik, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan sholat Isya sampai tengah malam, lalu beliau shalat, kemudian bersabda: "Manusia telah sholat dan tertidur, ada pun sesungguhnya kalian tetap dinilai dalam keadaan sholat selama kalian masih menunggu waktunya.".
(HR Al-Bukhari)Dalam hadits lain: Dari Sayyidah 'Aisyah, berkata: Pada suatu malam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya sampai hilang sebagian besar malam, dan sampai para jamaah yang di masjid tertidur, lalu Beliau keluar lalu sholat, lalu bersabda: "Sesungguhnya inilah waktu sholat Isya, seandainya tidak memberatkan umatku.".
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Waktu shalat Isya` hingga tengah malam.” (HR Muslim dan Nasai). Jika hanya sekadar ingin bisa bangun malam, tekniknya bukan dengan cara demikian. Tapi dengan tidur lebih cepat, kondisi badan cukup istirahat, serta bangunnya tidak terlalu malam. Mungkin setengah jam sebelum datangnya waktu shubuh sudah lumayan untuk bisa melakukan tahajjud.
Setengah jam atau 15 menit itu bisa disiasati dengan bangun lebih awal sebelum shubuh. Dan secara biologis, tubuh sudah cukup istirahat bila bangun jam 04:00 atau 04:15 dini hari.
JAKARTA, iNews.id - Batas waktu sholat isya dimulai dari hilangnya mega merah hingga sepertiga malam atau sebelum munculnya fajar kedua. Namun ada waktu utama melaksanakan sholat isya menurut para ulama yakni di pertengahan malam.
Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, dan lain-lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud adalah sholat Isya. Bacaan Doa Wirid setelah Sholat Fardhu Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya. Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat mengatakan, waktu isya secara fiqih dimulai sejak berakhirnya waktu Maghrib sepanjang malam hingga dini hari tatkala fajar shadiq terbit.
Tuntunan Sholat Lengkap yang Wajib Diketahui Muslim dari Niat hingga Salam. bahwa Rasulullah SAW menunda sholat Isya` hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat".
Kemudian keluar dan beliau bersabda,”Inilah waktunya (isya‘), bila tidak memberatkan ummatku.” (HR.
Wb.Ustadz yang dirahmati Allah SWT, ada beberapa hadits shahih yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW lebih mengutamakan pelaksanaan Shalat Isya di akhir waktu (1/3 malam terakhir) bahkan beliau ingin sekali menyarankan ummatnya untuk melaksanakannya, jika beliau tidak khawatir disalah-artikan menjadi perintah (dianggap wajib). Padahal shalat berjama'ah zaman sekarang umumnya dilaksanakan di awal waktu.
Apakah maksudnya jika kita sholat sendirian di rumah karena punya uzur syar'i boleh/disunahkan untuk diakhirkan? Kemudian keluar dan beliau bersabda,”Inilah waktunya (isya‘), bila tidak memberatkan ummatku.” (HR. Namun sebaiknya bila melakukan shalat Isya‘ tengah malam tidak dengan tidur terlbih dahulu.
Namun seringkali Rasulullah SAW dan para shahabat mengerjakajannya agak sedikit lebih malam. Dan tentu saja dengan tetap melantunkan adzan yang berfurngsi sebagai panggilan kepada umat Islam untuk berkumpul, meski tidak dilantunkan di awal waktu. Maka kalau kita sekarang ini menjalankan hal yang sebagaimana beliau SAW lakukan, tentu saja punya nilai tersendiri.
Menurunnya shaf Jamaah Sholat Isyak dan taraweh diakhir bulan ramadhan menjadi fenomina yang unik di Negara kita. Para jemaah seolah ditimpa beban yang begitu berat sehingga terkapar dan tak mampu beranjak dari rumah.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Berbeda pada saat minggu pertama bulan ramadhan, jumlah jamaah membeludak, bahkan pihak pengurus masjid harus menyediakan tikar tambahan untuk menampung para jamaah melaksanakan sholat Isya dan Tarawih berjamaah.
Pemandangan seperti itu menjadi rutinitas tahunan bagi masyarakat kita, bahkan dalam keadaan mengerti tentang keindahan malam seribu bulan. Mereka lebih tergiur dengan gemerlapnya lampu-lampu gedung bertingkat dan baju yang mentereng.
dari pada membicarakan mengenai Lailatul Qadar atau malam seribu bulan. Masjid kembali sepi, satu persatu jamaah mulai terserang virus malas dan sindrom lebaran. Semoga sepinya shaf diakhir ramadhan disebabkan karena ingin menyambut malam seribu bulan.
"Terkadang mengakhirkan sholat justru malah lebih dianjurkan, apabila ada alasan yang syar'i dan dibenarkan secara hukum," kata pakar Fiqih Ahmad Sarwat saat dihubungi Repulika.co.id di Jakarta, Rabu (26/8). Dalam keadaan kelangkaan air untuk berwudhu, namun masih ada keyakinan dan harapan untuk mendapatkannya di akhir waktu, para ulama sepakat memfatwakan bahwa sholat lebih baik ditunda pelaksanaannya, bahkan meski sampai di bagian akhir dari waktunya.
Ada kalanya beliau menunda sholat hingga beberapa waktu, namun tetap masih di dalam waktunya. Dari Anas bin Malik RA berkata bahwa Nabi SAW, bila dingin sedang menyengat, menyegerakan sholat.
Terkadang Rasulullah SAW juga menunda pelaksaan sholat Maghrib, khususnya bila beliau sedang berbuka puasa.