Kenapa Ada Shalat Gerhana Bulan. Liputan6.com, Birmingham - Gerhana Bulan sebagian atau parsial telah berlangsung pada Selasa malam, 16 Juli 2019 hingga Rabu dini hari (17/7/2019). Bagi para astronom dan banyak orang, peristiwa semacam ini hanya merupakan fenomena kosmik yang terjadi di langit. Sementara itu, untuk beberapa penganut agama lain, gerhana Bulan dan matahari memiliki makna tersendiri. Beberapa orang pada kala itu mengira matahari menjadi gelap karena adanya tragedi ini dan alam bersedih atas meninggalnya anak laki-laki Rasul.
Menurut mereka, gerhana datang bukan karena reaksi tak terduga terhadap peristiwa manusia saat ini, tetapi bagian dari proses di dalam kosmos dan ini adalah hal yang normal -- siklus bintang, planet, dan Bulan terhadap matahari sebagai pusat tata surya. Apa pun kepercayaan pribadi yang dipegang pada masa kini, sudah lazim umat Islam untuk melakukan salat selama gerhana.
-- Umatdisunahkan untuk melaksanakandua rakaat saat melihat fenomena alam gerhana matahari termasuk. "Mengikuti apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi gerhana," kata Wahyul kepada CNNIndonesia.com, Kamis (26/12).Orang-orang yang mengikuti sunah Rasul dijanjikan amal kebaikan dari Allah SWT.Salat gerhana matahari bertujuan sebagai pengingat datangnya hari kiamat. Dalam khutbah, biasanya akan dijelaskan gerhana merupakan fenomena yang terjadi karena kekuasaan Allah bukan hal mistik atau takhayul.Salah satu mistik atau takhayul yang beredar adalah matahari yang dimakan Buto Ijo dan kesialan yang datang saat gerhana.Alasan ini sesuai dengan hadis sahih yakni Hadis Riwayat Bukhari Muslim. "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, salat, dan bersedekahlah," sabda Rasulullah dalam Hadis Riwayat Bukhari Muslim.Salat gerhana matahari juga bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. "Mengajak manusia untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT lewat ibadah-ibadah dan amal kebaikan," tutur Wahyul.Salat gerhana matahari dapat dilakukan seorang diri dan lebih dianjurkan berjamaah diikuti dengan khutbah.
Yang pasti, shalat gerhana matahari kala itu terjadi saat wafatnya anak lelaki Rasulullah wafat dari Maria al Qithbiyah, Ibrahim. Setelah menikah dengan Rasulullah, Maria al Qithbiyah melahirkan Ibrahim pada tahun ke tujuh hijriyah. Dua tahun kemudian Ibarahim wafat, sehingga kemungkinan shalat gerhana matahari di zaman Rasulullah terjadi pada tahun ke sembilan atau ke sepuluh hijriyah.
Pada usia dua tahun, anak memberi kesan mendalam bagi orangtuanya. Pada usia ini juga anak relatif tidak menjengkelkan orangtuanya,'' kata Ustaz Hepi.
Sebagian mereka menghubungkan kejadian ini dengan wafatnya putra Rasulullah. Saat warga Madinah mengaitkan dua kejadian ini, Rasulullah memberi khutbah.
Gelapnya matahari atau bulan tidak ada hubungannya dengan kematian seseorang. Peringatan ini juga ditambah perintah untuk berdoa, bertakbir, melaksana shalatlah, dan bersedekah saat gerhana terjadi.
× Translate Page. Disclaimer: You are using Google Translate.
The UAE mGovernment is not responsible for the accuracy of information in the translated language. Powered by Google.
Disclaimer: Anda menggunakan Google Translate. Kementerian Kominfo tidak bertanggung jawab atas keakuratan informasi dalam bahasa diterjemahkan.
Gerhana Bulan Sebagian pada 19 November 2021 besok sangat istimewa, karena akan menjadi yang terlama di abad ini. Sebelumnya, Kementerian Agama (kemenag) juga mengajak masyarakat untuk menggelar sholat gerhana dan memanjatkan doa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Berdasarkan data astronomi menyebutkan bahwa pada hari Jumat akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian.
Baca Juga: Sholat Gerhana Bulan, Simak Berikut Ini Tata Cara Shalat, Bacaan Niat, Serta Hukum Menjalakannya. Magnitudo gerhana kali ini sebesar 0,9785 atau hanya 97,85% diameter Bulan tertutup piringan umbra Bumi.
TRIBUNTRAVEL.COM - Dari semua agama, mungkin hanya Islam yang mengenal ritual keagamaan saat gerhana. Sementara yang lain menikmati gerhana, umat muslim menyempatkan waktu untuk melakukan shalat. Bagaimana ceritanya sehingga umat muslim punya ritual keagamaan khusus saat gerhana?
Pada 27 Januari 632 M, terjadi gerhana matahari cincin yang bisa disaksikan oleh warga bagian utara, jazirah Arab, dan India. Nabi Muhammad SAW lantas mengatakan gerhana sama sekali tak terkait dengan kematian putranya tetapi merupakan wujud kekuasaan Allah SWT. "Kemudian (umat Muslim) diperintahkan shalat ketika terjadi gerhana," kata Thomas beberapa waktu lalu. Berita ini telah dimuat di Kompas.com dengan judul Kenapa Orang Islam Shalat Saat Gerhana?
Melansir dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc., MA, dalam mazhab Al Hanafiyah dan Al Hanabilah, syarat sah dari sholat Idul Fitri dan sholat Idul Adha adalah dikerjakan dengan berjamaah. Artinya: "Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat [sebagai makmum / imam] karena Allah ta'ala.".
Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai [sebagai makmum / imam] karena Allah SWT.". Selain itu, untuk tata cara mengerjakan sholat Id pada rakaat pertama takbir dibaca sebanyak tujuh kali. Dilansir dari buku Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Zezen Zainal Alim, hukum sholat gerhana bulan adalah sunnah muakkad dan dikerjakan saat terjadi gerhana bulan pada malam hari setelah sholat isya. Cara mengerjakannya dianjurkan berjamaah sebanyak 2 rakaat di dalam masjid dengan dua kali rukuk.
Menurut buku Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat karya Ustaz Abu Sakhi, hukum mengerjakan sholat istisqa adalah sunnah mu'akkad atau sangat dianjurkan.