Kapan Waktu Shalat Gerhana Bulan Dilakukan. Hukum shalat gerhana bulan (khusuf) maupun shalat gerhana matahari adalah sunnah mu’akkadah artinya sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan dengan kesepakatan para ahli fikih (al-Fiqh al-Islami 2/545). Shalat gerhana bulan dan matahari dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab dahulu Rasulullah SAW mengerjakannya dengan berjamaah di masjid.
Shalat gerhana secara berjamaah dilandasi oleh hadits Aisyah radhiyallahu 'anha. Sholat gerhana dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat.
Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz "As-Shalatu Jamiah". Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". Juga disunnahkan untuk mandi sunnah sebelum melakukan shalat gerhana, sebab shalat ini disunnahkan untuk dikerjakan dengan berjamaah.
Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah daerah di Indonesia akan merasakan fenomena alam gerhana bulan. Fenomena langka itu akan terjadi pada Rabu, 17 Juli 2019.
Di balik fenomena alam gerhana bulan yang akan terjadi, tentu tersimpan kebesaran Allah SWT. Oleh karena itu, alangkah baik bagi masyarakat yang beraga Islam sangat dianjurkan untuk melakukan salat gerhana bulan.
"Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Maka apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui salat," dikutip dari HR an Nasai. Sehingga, dari hadis tersebut pun disimpulkan, salat gerhana bulan hukumnya sunah muakkad atau sunah yang sangat dianjurkan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Salat gerhana bulan sebenarnya boleh dilakukan sendiri atau tanpa perlu pergi ke masjid. "Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengeraskan bacaannya saat shalat gerhana bulan, beliau salat empat kali ruku’ dan empat kali sujud.".
× Translate Page. Disclaimer: You are using Google Translate.
The UAE mGovernment is not responsible for the accuracy of information in the translated language. Powered by Google. Disclaimer: Anda menggunakan Google Translate. Kementerian Kominfo tidak bertanggung jawab atas keakuratan informasi dalam bahasa diterjemahkan.
Dalam artikel terdapat tata cara shalat gerhana bulan yang dapat dilaksanakan saat terjadi fenomena Gerhana Bulan Total hari ini, Rabu (26/5/2021). TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini tata cara shalat gerhana bulan, beserta bacaan niat dan waktu pelaksanaanya. Gerhana Bulan Total akan terjadi hari ini, Rabu (26/5/2021), mulai pukul 18.09-20.51 WIB. Namun, shalat gerhana tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana,” kata Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, di Jakarta, Senin (24/5/2021), dikutip dari Kemenag.go.id. Dikutip dari Bmkg.go.id, Gerhana Bulan Total hari ini juga disebut Super Blood Moon.
Dalam artikel terdapat tata cara shalat gerhana bulan yang dapat dilaksanakan saat terjadi fenomena Gerhana Bulan Total hari ini, Rabu (26/5/2021). Masih dari Kemenag.go.id, Kamaruddin menyampaikan bahwa sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan shalat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat hingga sedekah.
“Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka Salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah Salat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas,” tuturnya.
Orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak dituntunkan mengerjakan salat gerhana. Hal ini karena pada gerhana penumbraa piringan bulan tampak utuh dan bulat, tidak tampak ada bagian yang terpotong, hanya cahaya bulan sedikit redup dan terkadang orang tidak bisa membedakannya dengan tidak gerhana.
Untuk gerhana bulan yang terjadi pada Rabu (26/5/2021), salat gerhana dapat dilakukan sesudah Magrib atau sesudah Isya sesuai dengan waktu terjadinya gerhana dan waktu salat di kota masing-masing. Misalnya di Merauke, gerhana sebagian mulai sekitar pukul 18.44 WIT, sedangkan waktu salat Magrib sekitar pukul 17.28 WIT dan waktu Isya sekitar pukul 18.42 WIT.
Sehingga salat gerhana baru dapat dilaksanakan sesudah salat Isya hingga akhir gerhana sebagian pukul 21.52 WIT.
Inilah waktu untuk melaksanakan shalat gerhana bulan, disertai tata cara, niat shalat sendirian atau jamaah, dan khutbah gerhana bulan. TRIBUNNEWS.COM - Inilah waktu untuk melaksanakan shalat gerhana bulan, disertai tata cara, niat shalat sendirian atau jamaah, dan khutbah gerhana bulan. Fenomena gerhana bulan total akan melintas di langit Indonesia pada Rabu (26/5/2021) hari ini. Adapun waktu pelaksanaan shalat gerhana dilakukan selama fenomena ini berlangsung.
Baca juga: Jam Berapa Gerhana Bulan Total, 26 Mei 2021 Terjadi? Ini Jadwalnya dan Wilayah yang Bisa Melihat.
Baca juga: Niat Sholat Gerhana Lengkap dengan Tata Caranya, Gerhana Bulan Total Terjadi pada 26 Mei 2021. Pertanyaannya, kapan umat Islam dapat melaksanakan shalat gerhana? Demikian dikutip Tribunnews.com dari Maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tentang Salat Gerhana Bulan pada 26 Mei 2021.
TEBET, AYOJAKARTA – Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon diprediksi terjadi pada hari ini, Rabu 26 Mei 2021. Badan Meteorolig, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenoma alam itu malam hari nanti bisa disaksikan di wilayah Indonesia. Nah, lantas muncul persoalan, apakah shalat sunah gerhana bulan secara sendirian (tidak berjamaah) dapat dilakukan seorang diri tanpa berjemaah?
Berikut ini penjelasan yang disampaikan dalam artikel di bincangsyariah.com:. Menurut Imam Syihabuddin al-Nafrawi al Azhari al Maliki, dalam kitab al-Fawakih al-Dawani mengatakan bahwa shalat sunah gerhana bulan tidak dikerjakan secara berjamaah— dilaksanakan secara sendirian (munfarid)—dan lebih istimewa dikerjakan di rumah. Artinya: Tidak dianjurkan shalat gerhana bulan itu dilaksanakan secara berjamaah. Shalat gerhana bulan secara munfarid/ sendiri hukumya sunah, menurut pendapat yang muktamad . Pada sisi lain, Habib Syekh Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim al- Kaff secara terperincidalam kitab at-Taqrir as-Sadidah fil Masailil Mufidah, bahwa melaksanakan shalat sunah gerhana bulan sunah hukumnya. Artinya: Hukum shalat gerhana bulan itu sunah, meskipun dikerjakan secara sendiri, dan makruh hukumnya meninggalkan shalat gerhana bulan.
Sementara itu, Imam Alauddin Abu Bakar bin Mas‟ud Al-Kasani al-Hanafi, mengatakan bahwa dalam mazhab Hanafi, shalat sunah gerhana bulan, tidak dikerjakan dengan cara Jamaah— tetapi dikerjakan secara sendiri-sendiri.
Melansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag), sholat gerhana dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sholat sunnah saat terjadinya gerhana bulan total atau Khusuful Qamar merupakan tuntunan dari Nabi Muhammad SAW. Berikut ini tata cara dan pedoman pelaksanaan sholat gerhana dari Kemenag yang bisa Anda cermati.
Dalam hal shalat gerhana bulan dilaksanakan di masjid atau lapangan, harus memperhatikan standar protokol kesehatan secara ketat dan mengindahkan ketentuan sebagai berikut:. Shalat gerhana bulan dilaksanakan sesuai tuntunan syariat, juga khutbah diikuti oleh seluruh jemaah yang hadir. Panitia dianjurkan menggunakan alat pengecek suhu (thermo gun) dalam rangka memastikan kondisi jemaah sehat dan menyediakan tempat cuci tangan atau handsanitizer di setiap pintu masuk. Mimbar khutbah di masjid atau pun lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jemaah.