Jumlah Rakaat Shalat Tahajud Nu Online. Di hari itu, tepat pukul 03.40, seluruh anggota keluargaku sudah duduk melingkari meja makan dan siap untuk santap sahur bersama kecuali istriku. Kedua anakku sehari-hari memang memanggilku “Bapak” dan memanggil “Ibu” pada istriku karena begitulah kami mengajari mereka.

Seperti biasa makan sahur kami akhiri dengan minum air putih sebotol ukuran tanggung. Delapan di antaranya sudah hafidz Al-Qur’an sekaligus sarjana hingga catatan ini ditulis pada tahun 2014. Salah satu kunci keberhasilan beliau dalam mendidik putra-putrinya sehingga hampir seluruhnya sudah hafal Al-Qur’an sekaligus menjadi sarjana di usia muda saat itu adalah keistiqamahan beliau dalam bertahajud setiap malam dengan memohon kepada Allah agar putra-putrinya menjadi generasi yang hafidz Al-Qur’an semua. Memang shalat tahajud memiliki banyak keutamaan antara lain adalah doa yang dipanjatkan didalamnya akan mudah dikabulkan.

Dengan kata lain jumlah maksimal rakaat tahajud tidak ada batasnya (Lihat al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, Wizarah al-Auqaf wa-Asy-Syu’un al-Islamiyah, juz 14, th. Harapan baik itu berangkat dari janji Allah bahwa doa yang dipanjatkan dalam shalat tahajud mudah dikabulkan.

Tata Cara Shalat Tahajud: Niat, Rakaat, Bacaan Surat, dan Doanya

Kesunnahannya bersifat muakkad atau sangat kuat karena selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Keutamaan shalat Tahajud disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits yang di antaranya sebagai berikut:. Artinya, "Dan dari sebagian malam shalat tahajudlah kamu (Muhammad ﷺ) dengan membaca Al-Qur’an (di dalamnya) sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji" (QS al-Isra: 79). Namun menurut Al-Habib Abdullah Al-Haddad, hendaknya yang dibaca adalah Al-Qur’an mulai awal dan seterusnya, sehingga tiap bulan, tiap 40 hari, atau jangka waktu yang lebih banyak atau sedikit dari waktu tersebut orang dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam shalat Tahajud, sesuai kadar kesemangatannya. Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”. Niat dalam hati bersamaan takbîratul ihrâm, dan seterusnya sampai salam setelah dua rakaat.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” Doa ini dianjurkan dibaca seusai shalat tahajud.

Mengapa Jumlah Rakaat Tarawih Berbeda-beda?

Awalnya adanya tradisi shalat tarawih di bulan Ramadhan merupakan bentuk pemahaman riil dari hadits Nabi:. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam justru tidak keluar menemui mereka. Pada masa Nabi saw tidak ada istilah ibadah dengan nama tarawih, adanya qiyamul lail (shalat malam), yang beliau lakukan dan contohkan selama Ramadhan.

“Dari Sa’ib bin Yazid, ia berkata, ‘Para sahabat melaksanakan shalat (tarawih) pada masa Umar ra di bulan Ramadhan sebanyak 20 rakaat,” (HR. Inisiatif Sayyidina Umar yang kemudian diikuti para sahabat dan ulama setelahnya adalah sangat wajar bila kita menengok sabda Nabi:. Hadits tersebut menunjukkan kredibilitas Sayyidina Umar yang mendapat “stempel” langsung dari Rasulullah, sehingga mustahil beliau berbuat penyimpangan, apalagi dalam hal ibadah. Oleh karena itu, pada dasarnya tidak ada ketetapan khusus dari Nabi saw tentang berapa jumlah rakaat shalat tarawih.

Apakah Perbedaan Shalat Malam dan Shalat Tahajud?

Berikut ini adalah salah satu dalil yang menyebutkan keutamaan shalat tahajud. Artinya, “Pada sebagian malam, tahajudlah sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji,” (Surat Al-Isra ayat 79). Adapun shalat tahajud, kata Kiai Afif, adalah shalat sunnah yang dilakukan sesudah tidur dengan jumlah rakaat yang tidak terbatas.

والنفل المطلق بالليل أفضل منه بالنهار ومن النفل المطلق قيام الليل وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديما يسمى تهجدا. Artinya, “Shalat sunnah mutlak di malam hari lebih utama daripada shalat sunnah mutlak di siang hari. Bila qiyamul lail dilakukan setelah tidur, sekalipun hanya tidur di waktu maghrib atau setelah shalat Isya yang ditaqdim dengan maghrib, maka shalat malam itu disebut tahajud,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain , [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2002 M/1422 H], halaman 113). Demikian jawaban kami, semoga dipahami dengan baik.

Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Tata Cara Shalat Witir: Niat, Waktu, Bacaan, dan Keutamaannya

Jumlah Rakaat Shalat Tahajud Nu Online. Tata Cara Shalat Witir: Niat, Waktu, Bacaan, dan Keutamaannya

Menurut mayoritas ulama Hanafiyah, wajib hukumnya melakukan shalat witir, sehingga akan berdosa orang-orang yang tidak melakukannya. Sedangkan menurut mayoritas ulama mazhab Syafi’iyah, hokum shalat witir adalah sunnah, tidak sampai berhukum wajib.

Adapun dalil yang dijadikan landasan oleh ulama mazhab Syafi’iyah adalah hadits Rasulullah ﷺ, yaitu:. Menurut mayoritas ulama, sebagaimana yang dikutip oleh Syekh Wahbah Zuhaili dalam kitab al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, yaitu dimulai setelah melaksanakan shalat Isya’ sampai terbitnya fajar shadiq, dan bukan setelah masuknya shalat Isya’. Sebab, dari berbagai jumlah yang biasa dilakukan umat Islam ketika melakukan shalat witir sangat bervariasi dan berbeda. Hanya saja, makruh hukumnya jika hal ini dilakukan secara terus-menerus tanpa disertai dengan adanya udzur.

(Habib Zain Ibrahim bin Sumaith, Taqriratus Sadidah, [Darul Ilmi wad Dakwah, Tarim, 2003], halaman 281-282). Namun, jika dilakukan pada tanggal lima belas hari terakhir di bulan Ramadhan, para ulama sepakat perihal kesunnahan membaca doa qunut saat itu (Syekh asy-Syatiri, Syarah Yaqutun Nafis, [Bairut: Darul Minhaj, 2010], juz 1, h. 285). Ibaratnya, shalat witir sebagai pelengkap dan penyempurna bagi ibadah wajib lainnya yang masih belum sempurna.

Ketentuan ketika Lupa atau Ragu Jumlah Rakaat dalam Shalat

Jumlah Rakaat Shalat Tahajud Nu Online. Ketentuan ketika Lupa atau Ragu Jumlah Rakaat dalam Shalat

Misalkan lupa makan atau minum ketika berpuasa, maka hal itu dianggap sebagai rezeki dan tidak membatalkan puasa. Maka jikalau ingatan itu datang dalam waktu dekat hendaklah ia menambah rakaat yang ditinggalkannya dan mengakhirinya dengan sujud sahwi. اذا سلم من صلاته ثم تيقن انه ترك ركعة او ركعتين اوثلاثا او انه ترك ركوعا اوسجودا اوغيرهما من الاركان سوى النية وتكبرة الاحرام فان ذكر السهوقبل طول الفصل لزمه البناء على صلاته فيأتى بالباقى ويسجد للسهو وان ذكر بعد طول الفصل لزمه استئناف الصلاة.

Tetapi jikalau ingatan itu datangnya setelah beberapa lama maka hendaklah ia mengulangi shalatnya kembali. Ketika seseorang mengalami keraguan di tengah-tengah shalatnya, apakah dia sudah melakukan satu fardhu tertentu (ruku,misalnya) atau belum. Maka masalah ini perlu diperinci lagi, jika keraguan terjadi sebelum orang itu melakukan fardhu yang ditinggal (ruku’) tersebut pada rakaat setelahnya, maka ia harus kembali untuk melakukan fardhu yang ditinggal (ruku’).

Jikalau setelah salam (selesai shalat) seseorang ragu dalam meninggalkan/ melaksanakan satu fardhu tertentu, maka hal itu tidak berpengaruh (tetap sah) menurut pendapat yang mashur.

Related Posts

Leave a reply