Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Wudhu. Liputan6.com, Surabaya - Tidak hanya menjalankan salat wajib yang lima waktu, tapi umat Islam juga dapat menjalankan salat sunah untuk menambah pahala dari Allah SWT. Ada banyak salat sunah yang dapat kita lakukan. Mulai dari salat rawatib, dhuha, tahajud, taubat, wudhu, tarawih, hajat, hingga witir. Salat sunnah tersebut memiliki keutamaannya masing-masing dengan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda.

Seseorang yang berwudhu lalu melaksanakan salat sunahnya akan dinantikan dengan surga. Hal tersebut merupakan keutamaan salat sunnah wudhu yang disebutkan dalam HR Muslim nomor 234.

Artinya: Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu salat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya (mendapatkan) surga. Salat sunnah wudhu dilaksanakan usai berwudhu sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas pertolongan-Nya sehingga mendapat air wudhu untuk melaksanakan ibadah kepada-Nya.

Terkait waktu pelaksanaannya dianjurkan dilaksanakan setiap selesai wudhu.

Tata Cara Sholat Sunnah Wudhu, Lengkap dengan Niat dan

Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Wudhu. Tata Cara Sholat Sunnah Wudhu, Lengkap dengan Niat dan

Mendapat amal baik yang diridai Allah SWT dapat melakukan sholat sunnah wudhu. Sholat sunnah ini merupakan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad setiap usai berwudhu. Dikerjakan mengiringi wudhu seseorang dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas pertolongan yang diberikan-Nya sehingga mendapatkan air untuk berwudhu dalam menjalankan ibadah sholat.

Pasalnya, sholat sunnah wudhu hanya dilakukan dengan dua rakaat. "Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu sholat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya (mendapatkan) surga.".

Salat Sunnah Wudhu: Tata Cara, Niat dan Sederet Keutamannya

Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Wudhu. Salat Sunnah Wudhu: Tata Cara, Niat dan Sederet Keutamannya

Salat sunnah ini umumnya terdiri dari dua rakaat dan dapat dikerjakan kapanpun. Selama pengerjaannya dilakukan setelah berwudhu dan di luar waktu-waktu yang diharamkan untuk salat. Melalui keterangan haditsnya, Rasulullah SAW sudah banyak menjelaskan keutamaan dari amalan sunnah ini. Artinya: Bahwa Nabi SAW bertanya kepada Bilal pada waktu salat subuh, "Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku amal apakah yang kau lakukan dalam Islam sehingga saya telah mendengar detak suara sandalmu di surga?". Bilal menjawab, "Sesungguhnya tidak ada amal baik yang saya kerjakan kecuali setiap kali berwudhu malam atau siang, saya salat (sunnah) dengan wudhu untuk salat yang diwajibkan," (HR Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menyebut keutamaan salat sunnah wudhu dapat menghapuskan dosa yang telah lalu.

Dari Utsman bin Affan RA, beliau berkata bahwa melihat Rasulullah SAW bersabda,. Artinya: "Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya dan salat 2 rakaat (salat sunnah wudhu) dengan hati dan wajahnya kecuali wajib baginya surga," (HR Muslim).

Panduan Shalat Sunnah Wudhu: Dalil, Niat, dan Waktunya

Dalam Islam, manusia tidak dibenarkan meremehkan setiap laku kebaikan sekecil apapun, bahkan walau sekadar menampakkan raut muka ceria kepada sesama ketika bertemu orang lain. Karena, bisa saja apa yang tampak remeh secara lahiriah, namun teramat mulia di hadapan Allah Swt, atau berdampak besar bagi stabilitas kehidupan ini; baik dalam keluarga, maupun masyarakat pada umumnya.

Padahal bila menyimak hadits-hadits targhib atau motivasi beramal, kita akan menemukan hadits yang mendorong agar senantiasa melakukan shalat sunnah Wudhu. Itu membuktikan bahwa shalat sunnah Wudhu tampak remeh secara lahiriah, namun mulia di sisi Allah Swt.

Rasulullah saw meminta sahabat Bilal bin Abi Rabbah ra, untuk menceritakan perihal amal yang rutin dilakukannya, sampai-sampai membuatnya tenar di kalangan makhluk langit. Ia menulis, “Fafîhi hattsun ‘alath thaharah wal ityân bish shalâti itsrahâ”, atau di balik hadits itu terkandung motivasi agar kita senantiasa bersuci (selalu dalam keadaan suci) dan melakukan shalat (sunnah Wudhu) setelahnya”.

Artinya, “Siapa saja yang berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya dan shalat dua rakaat dengan tidak berbicara kepada dirinya sendiri (dengan urusan duniawi) dalam dua rakaat tersebut, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (Zakariya al-Anshari, Tuhfatuth Thullâb bi Syarhi Tahrîri Tanqîhil Lubab dicetak bersama Hâsiyyah asy-Syarqâwi, juz I, halaman 301).

Shalat Sunnah Rawatib: Inilah Hal-Hal yang Harus Anda Ketahui

Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Wudhu. Shalat Sunnah Rawatib: Inilah Hal-Hal yang Harus Anda Ketahui

Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada shalat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan shalat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387). Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan shalat jum’at, maka shalatlah sesudahnya empat rakaat“. Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ shalat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya.

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum shalat subuh, maka shalatlah setelah matahari terbit“. Adapun pada Abu Dawud dengan lafadz: “Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam (terhadap yang dilakukan Qois)”.

As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang shalat subuh, maka shalatlah bersama mereka. Akan tetapi lebih utama untuk tidak melakukannya terus-menerus dalam hal itu (mengangkat tangan), karena tidaklah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan demikian, seandainya beliau melakukannya setiap selesai shalat rawatib pasti akan ada riwayat yang dinisbahkan kepada beliau.

Maka sudah seharusnyalah bagi seorang hamba untuk senantiasa menegakkan terus-menerus tuntunan ini selamanya hingga menjumpai ajal (maut).

Macam-macam Sholat Sunnah yang Dapat Mendulang Pahala

Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Wudhu. Macam-macam Sholat Sunnah yang Dapat Mendulang Pahala

Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala.". Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala. Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah maghrib dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala.".

Artinya: "Aku niat shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta'ala.". Sholat ini dilakukan pada saat masuk masjid sebelum duduk.

Untuk mendapatkan kemantapan putusan kita disunnahkan sholat istikharah dua rakaat. Setelah sholat istikharah hendaklah membaca tahmid dan sholawat Nabi SAW. Disebut sholat tarawih karena ditunaikan pada malam bulan Ramadhan.

Namun jika lagi pandemi corona, sholat dilakukan di rumah.

Related Posts

Leave a reply