Jumlah Rakaat Shalat Sunnah Qabliyah Dan Ba'diyah. PORTAL JEMBER - Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu ibadah sunnah yang mengiringi shalat wajib. Menurut hadist yang disampaikan Ummu Habibah RA, Rasulullah mengatakan bahwa seorang muslim yang menjalankan shalat rawatib 12 rakaat, akan dibangunkan rumah di surga.
"Barangsiapa yang sholat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.". Sementara itu, 12 rakaat yang dimaksud dalam hadist diatas juga diperjelas oleh hadist uang diriwayatkan At-Tarmidzi dan An-Nasa'i.
Baca Juga: Inilah 4 BLT dan Bansos yang Lanjut hingga Tahun 2021, Ada BLT BPJS hingga Kartu Prakerja. Dari hadist tersebut diketahui bahwa shalat sunnah rawatib dibagi menjadi 2, yakni dilakukan sebelum dan sesudah shalat wajib. Sedangkan yang dikerjakan setelah shalat wajib disebut ba'diyah. Baca Juga: Bacaan Niat Shalat Sunnah Rawatib Qobliyah dan Ba'diyah dalam Arab, Latin, dan Terjemahan.
- Salah satu sholat sunnah yang dikerjakan oleh umat Islam adalah. Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 raka'at (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga.
Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya dari Rasulullah SAW.". Disebut sholat sunnah rawatib karena dikerjakan secara menetap dan terus-menerus. Merujuk pada suatu hadits riwayat yang berasal dari Aisyah ra.
Pendapat ini merujuk pada salah satu hadits Nabi SAW, bahwa dianjurkan untuk mengerjakan sholat di antara adzan dan iqamah. Disebutkan pula bahwa sholat ini dilakukan bagi siapa saja yang mau mengerjakannya.
Salah satu sholat sunnah yang dikerjakan di antara adzan dan iqamah adalah sholat sunnah sebelum Isya atau dinamakan Qabliyah Isya. Dikutip dari buku Panduan Terlengkap Ibadah Muslim "Sehari-Hari" oleh KH.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Isya dua rakaat karena Allah Ta'ala.".
"Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat fardu. Usholli Sunnatash Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.
Artinya, "Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.". Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum zuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.".
Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala. Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah zuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.". Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.
Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah magrib 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.". Usholi Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.
Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala.".
- Ada 12 rakaat salat sunnah rawatib yang disebut memiliki ganjaran surga dari Allah SWT. Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT salat 12 rakaat (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah salat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga.".
Pertanyaan ini dapat dijawab kembali dari hadits lain yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Hanya saja, tingkatannya sedikit di bawah fardhu (wajib), yaitu sesuatu yang ditetapkan dalil namun masih memiliki kesamaan.
Bahkan, Rasulullah selalu menyempatkan salat sunnah ini saat sedang berpergian maupun keadaan sakit, seperti yang diriwayatkan dalam salah satu hadits. M. Kamaluddin S.Pd.I MM, berikut ini daftar salat sunnah rawatib muakkad dan jumlah rakaatnya,. Berikut ini daftar salat sunnah rawatib yang berhukum ghairu muakkad dan jumlah rakaatnya,.
Sehingga melaksanakan sholat sunnah rawatib secara istiqomah bisa mendatangkan banyak kemuliaan dan keistimewaan atas izin Allah SWT. Selain itu, sholat sunnah rawatib ini memiliki banyak keutamaan menakjubkan bagi umat muslim yang mengerjakannya.
Sholat sunnah rawatib dapat dikerjakan siapa saja dengan mudah namun memiliki keutamaan menakjubkan. "At-Tarmidzi dan An-Nasa'i meriwayatkan hadis yang mengatakan bahwa, dari 'Aisyah radiyallahu'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.". Sedangkan hadis lainnya juga menyebutkan keutamaan lain dari sholat sunnah rawatib sebagai berikut,.
Sebenarnya, berapa rakaat yang dianjurkan dalam pelaksanaan qabliyyah dan ba’diyyah Jumat? Dasar kesunnahan qabliyyah dan ba’diyyah Jumat ditetapkan berdasarkan dua pola istinbath (penggalian hukum).
Artinya, “Tidaklah shalat fardlu kecuali sebelumnya terdapat dua rakaat sunnah qabliyah,” (HR Ibnu Hibban, hadits Shahih). Dua hadits tersebut sekaligus memberi petunjuk bilangan rakaat yang dilaksanakan dan diperintahkan Nabi.
Artinya, “Apabila salah satu dari kalian shalat Jumat, maka shalatlah empat rakaat setelahnya,” (HR Muslim, hadits Shahih). Artinya, “Karena beberapa hadits yang menjelaskan hal demikian, seperti hadits Al-Bukhari dan Muslim, ‘Bahwa Nabi shalat dua rakaat setelah Jumat,’ ‘di antara dua azan dianjurkan shalat,’ haditsnya Imam Muslim ‘Apabila salah satu kalian shalat Jumat, maka shalatlah setelahnya empat rakaat.’ Di dalam haditsnya Imam At-Tirmidzi ditegaskan bahwa sahabat Ibnu Mas’ud shalat sebelum dan setelah Jumat sebanyak empat rakaat,” (Lihat Syekh Zakariyya Al-Anshari, Asnal Mathalib , juz I, halaman 196). Artinya, “Ucapan Syekh Khathib, ‘Hal demikian karena hadits Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar,’ tidak ada redaksi di dalam hadits tersebut yang menunjukkan vonis pengukuhan sunnah ibadah shalat sunnah rawatib yang diklaim.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut jenis sholat sunnah rawatib, waktu pelaksanaan, bacaan niat, hingga salah satu keutamaannya melebihi dunia seisinya. Nabi Muhammad SAW diketahui selalu melaksanakan sholat sunah rawatib ini.
Sholat sunah rawatib dalam sehari semalam total terdiri dari 22 rakaat, yang terbagi ke dalam lima waktu sholat fardu. Jenis sholat rawatib sendiri terdir dari dua, Mu'akkad dan Ghairu Mu'akkad.
Sholat Sunnah Rawatib Ghoiru Mu'akkad bersifat kurang ditekankan lantaran tak selalu dikerjakan oleh Allah. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia mengingat Nabi Muhammad saw.