Jumlah Rakaat Shalat Rawatib Muakkad Ada. Ada 12 rakaat salat sunnah rawatib yang disebut memiliki ganjaran surga dari Allah SWT. Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT salat 12 rakaat (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah salat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga.".
Hanya saja, tingkatannya sedikit di bawah fardhu (wajib), yaitu sesuatu yang ditetapkan dalil namun masih memiliki kesamaan. Bahkan, Rasulullah selalu menyempatkan salat sunnah ini saat sedang berpergian maupun keadaan sakit, seperti yang diriwayatkan dalam salah satu hadits. M. Kamaluddin S.Pd.I MM, berikut ini daftar salat sunnah rawatib muakkad dan jumlah rakaatnya,.
Berikut ini daftar salat sunnah rawatib yang berhukum ghairu muakkad dan jumlah rakaatnya,.
Sehingga melaksanakan sholat sunnah rawatib secara istiqomah bisa mendatangkan banyak kemuliaan dan keistimewaan atas izin Allah SWT. Selain itu, sholat sunnah rawatib ini memiliki banyak keutamaan menakjubkan bagi umat muslim yang mengerjakannya.
Sholat sunnah rawatib dapat dikerjakan siapa saja dengan mudah namun memiliki keutamaan menakjubkan. Adapun keutamaan sholat sunnah rawatib berikut ini berdasarkan pada hadis yakni:.
"At-Tarmidzi dan An-Nasa'i meriwayatkan hadis yang mengatakan bahwa, dari 'Aisyah radiyallahu'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.". Menjalankan sholat sunnah rawatib nilainya lebih baik dari dunia dan seisinya. Sedangkan hadis lainnya juga menyebutkan keutamaan lain dari sholat sunnah rawatib sebagai berikut,.
"Aisyah radhiyallahu 'anha telah meriwayatkan sebuah hadis tentang shalat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya.". Dalam riwayat yang lain, "Dua raka'at sebelum shubuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya.".
Nah itulah sholat sunnah rawatib dan keutamaan yang menakjubkan beserta tata caranya.
1.jumlah seluruh rakaat shalat sunnah rawatib muakkad adalah A.10 rakaat B.14 rakaat C.16 rakaat D. 20 rakaat 2.ibadahyang paling utama dimata allah adalah A.shalat B.zakat C.puasa D.haji. 3.shalat hari raya qurban dilaksanakan disetiap tanggal A.8 dzulhijah B. 9 dzulhijah C.10 dzulhijah D.11 dzulhijah. 4.shalat sunah rawatib qalbiyah shubuh dikenal dengan shalat sunah A..dhuha B.witir C.terawih D.fajar.
5.shalat yang dilaksanakan pada pagi hari kira kira pukul 7.15 sampai datangnya zhuhur adalah A.shalat terawih B.shalat tahiyatul masjid C.shalat tahajud D.shalat dhuha.
SELAIN salat wajib lima waktu, setiap Muslim sangat dianjurkan melaksanakan sholat rawatib atau salat sunah yang mengikuti salat wajib. Lalu, bagaimana cara melaksanakannya dan berapa bilangan rakaatnya? Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, Ustadz Yuniar Indra menjelaskan soal pelaksanaan sholat sunah rawatib seperti dikutip Okezone dari laman tebuireng.online, Rabu (10/9/2020). Jika dilihat kesempurnaannya, maka sholat sunah rawatib itu berjumlah 17 rakaat dalam sehari semalam. Akan tetapi di antara 17 rakaat salat tersebut hanya 10 rakaat yang merupakan sunah muakkad (sangat dianjurkan). Syekh Muhammad Ibn Qasim memaparkan dalam Fath al-Qarib-nya:.
والراتب المؤكد من ذلك كله عشر ركعات: ركعتان قبل الصبح وركعتان قبل الظهر وركعتان بعدها وركعتان بعد المغرب وركعتان بعد العشاء. Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran.
Perlu dipersiapkan seperti ini karena sebelumnya jiwa telah disibukkan dengan berbagai urusan dunia. Agar jiwa tidak lalai dan siap, maka ada shalat sunnah qobliyah lebih dulu.
Seseorang dalam shalat lima waktunya seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Keempat: Rutin mengerjakan shalat rawatib 12 raka’at dalam sehari akan dibangunkan rumah di surga. “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.”. “Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Hadits di atas menunjukkan dianjurkannya merutinkan shalat sunnah rawatib sebanyak 12 raka’at setiap harinya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersemangat melakukan shalat ini, sampai-sampai ketika safar pun beliau terus merutinkannya. Di antara keutamaan lainnya mengerjakan shalat di rumah, apalagi ketika baru datang dari masjid atau akan pergi ke masjid terdapat dalam hadits Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.
Salah satu hikmahnya adalah sebagai penambal atau penyempurna kekurangan yang mungkin selalu terjadi di dalamnya. Imam Ar-Rafi‘i menyebutkan dalam pembahasan tentang muruah bahwa orang yang biasa meninggalkan shalat-shalat sunnah rawatib, tasbih rukuk, dan sujud, layak ditolak kesaksiannya karena dianggap menyepelekan sunah. Ini jelas bahwa melanggengkan diri melakukan sesuatu yang bertentangan dengan perkara sunah menyebabkan ditolaknya kesaksian walaupun tidak ada dosa di dalamnya.
Di samping sebagai penyempurna shalat fardhu, shalat sunnah rawatib juga memiliki keutamaan umum untuk mengantarkan seorang hamba kepada ridla Allah dan kenikmatan surga, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat An-Nasa’i dari Ummu Habibah berikut ini, meski terdapat sedikit perbedaan jumlah rakaat:. Sementara keutamaan khusus yang dimiliki shalat sunnah rawatib adalah empat rakaat sebelum dan setelah dhuhur, berdasarkan riwayat berikut:.
Siapa pun yang ingin meraih sejumlah keutamaan itu, maka tunaikanlah tanpa melihat muakkad dan ghair muakkad-nya.
Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan sholat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387).
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan sholat jum’at, maka sholatlah sesudahnya empat rakaat“. Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ sholat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya. Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum sholat subuh, maka sholatlah setelah matahari terbit“. As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang sholat subuh, maka sholatlah bersama mereka.