Hukum Shalat Wajib Di Kendaraan. Namun mereka mengharuskan untuk turun dari kendaraan bila yang dikerjakan adalah sholat wajib. Kalau pun terpaksa melakukan sholat wajib di atas kendaraan, maka ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. "Kalau pun Nabi sholat fardhu di atas punggung unta, hal itu karena memang untuk turun ke atas tanah tidak dimungkinkan, lantaran saat itu turun hujan yang membuat tanah menjadi becek atau berlumpur," kata Ustadz Ahmad.

Maka para ulama mengatakan sholat wajib tidak boleh dikerjakan di atas kendaraan, kecuali dengan terpenuhinya syarat dan ketentuannya. Maka seseorang yang sedang berada di atas kendaraan, apabila hendak melakukan sholat, wajib berwudhu sebelumnya. Jadi kalau pun di atas kendaraan seseorang ingin bertayamum, maka dia harus membawa tanah sendiri. Sedangkan untuk ketentuan sholat sunah, Allah SWT memberi keringanan sehingga boleh dikerjakan meski kita sedang berada di atas punggung unta dan tidak menghadap kiblat.

Tata Cara Shalat di Atas Kendaraan

Sementara di sisi lain bagi seorang Muslim melakukan ibadah shalat, baik wajib maupun sunah, juga merupakan satu kebutuhan untuk mendekatkan diri kepada Allah subhânahû wa ta’âlâ . Turunnya Rasulullah dari kendaraan yang ditungganginya itu dimaksudkan agar beliau dapat melakukan shalat fardlu sebagaimana mestinya, yakni dengan menghadap kiblat, berdiri, ruku’ dan sujud secara benar.

Rasulullah pernah memerintahkan kepada Ja’far bin Abi Thalib untuk melakukan shalat di atas kapal laut ketika menuju ke negeri Habasyah dengan berdiri. Artinya: “Bahwa Nabi ﷺ memerintahkan Ja'far bin Abi Thalib untuk shalat di atas kapal laut dengan berdiri selama tidak takut tenggelam.” (HR.

Kedua , bila yang ditumpangi adalah pesawat, kereta api, dan kapal laut maka masih ada kemungkinan untuk bisa melakukan shalat fardlu sebagaimana mestinya di atas kendaraan-kendaraan itu. Orang yang melakukan shalat li hurmatil waqti wajib mengulangi shalatnya ketika telah memungkinkan untuk melakukannya secara sempurna.

Landasan Hadits Rasulullah SAW Sholat di Atas Kendaraan

Hukum Shalat Wajib Di Kendaraan. Landasan Hadits Rasulullah SAW Sholat di Atas Kendaraan

Ustaz Ahmad Sarwat Lc menjelaskan dalam buku Sholat di Kendaraan terbitan Rumah Fiqih Publishing bahwa hadits tersebut sahih. Hadits ini juga menegaskan bahwa Nabi tidak melakukan sholat fardhu yang lima waktu di atas punggung unta.

Sedangkan untuk sholat fardhu lima waktu, bila kebetulan Nabi sedang dalam perjalanan, beliau kerjakan dengan turun dari untanya. Ustadz Ahmad mengatakan, namun memang pernah juga Nabi melakukan sholat wajib di atas punggung unta.

Akan tetapi keadaan yang terjadi saat itu memang tidak memungkinkan beliau untuk turun ke atas tanah. Sehingga dalam keadaan tertentu memang masih dimungkinkan sholat wajib yang dikerjakan di atas punggung unta.

"Dari Ya'la bin Umayyah bahwa Nabi Muhammad SAW melewati suatu lembah di atas kendaraannya dalam keadaan hujan dan becek.

Related Posts

Leave a reply