Hukum Shalat Sunnah Idul Fitri Adalah. Liputan6.com, Jakarta Mayoritas ulama berpendapat hukum salat Idulfitri adalah sunnah muakkad karena salat ini hanya ditunaikan setahun sekali. Bila merujuk pada hukum salat Idulfitri dari mayoritas ulama, sunnah muakkad artinya salat ini sangat dianjurkan untuk meraih pahala dan keutamaannya.
Dari dasar hukum salat Idulfitri ini, qadha bila meninggalkan bisa disimpulkan. Sementara hukum salat Idulfitri untuk pelaksanaan lebih diutamakan berjemaah daripada sendiri-sendiri. Imam Syafi'i dalam kitabnya Al-Umm menjelaskan hukum salat Idulfitri berjemaah dan sendiri-sendiri. Berikut Liputan6.com ulas hukum salat Idulfitri dari berbagai sumber, Senin (3/5/2021).
Nah bagaiman caranya melakukan ibadah shalat Idul Fitri sendiri dan melakukannya di rumah? Baca: Ucapan Selamat Idul Fitri 1441 H, dari Serius hingga Lucu, Cocok Dijadikan Status Sosmed.
Baca: Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat Jelaskan Hukum Melakukan Shalat Idul Fitri di Rumah. Baca: Bagaimana Hukum Melakukan Shalat Idul Fitri di Rumah? Baca: Shalat Idul Fitri Dilaksanakan Sendiri di Rumah, Penjelasan Hukum dan Keabsahannya. Umat muslim melaksanakan salat ied pada Hari Raya Idulfitri 1440 H di Taman Alun-Alun Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu (5/6/2019). Pelaksanaan salat Idulfitri 1440 H di Kota Bandung berjalan aman dan tertib. Selain itu, jika berhalangan untuk melakukan shalat Ied berjamaah, boleh dilaksanakan sendirian.
Sholat Ied sangat dianjurkan bagi anak-anak, kaum wanita, hamba sahaya, dan musafir yang telah menempuh perjalanan. Menurut para penganut mahdzab Syafi'i, hukum Shalat Hari Raya Idul adalah sunnah maka boleh dilakukan sendiri seperti sholat gerhana.
Hukum khotbah setelah Sholat Idul Fitri adalah sunnah, sehingga ibadah tetap sah meski bagian tersebut ditinggalkan. Wahbah menulis, para ahli fiqih sepakat waktu pelaksanaan sholat Hari Raya Idul Fitri adalah setelah terbitnya matahari seukuran satu atau dua tombak.
Takbir dalam Sholat Idul Fitri menurut mahdzab Syafi'i hukumnya sunnah, sehingga tidak perlu sujud sahwi jika lupa atau ditinggalkan.
Ibadah ini dapat mensucikan jiwa dan menghindari berbagai perbuatan tercela. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa).
Dalam Islam, hukum sholat dibedakan menjadi dua jenis, wajib (fardhu) dan sunnah. Dikutip dari Buku Ajar Studi Fiqih oleh Aldila Septiana dan Firman Setiawan, sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad, sebagaimana dengan sholat hari raya Idul Fitri. Dalilnya dapat dijumpai dalam surat Al Kautsar ayat 2 yang artinya "Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.".
Menurut kesepakatan ulama, pelaksanaan sholat Idul Adha lebih baik dikerjakan dengan berjamaah di masjid atau tanah lapang. Berikut syarat wajib sholat sebagaimana dikutip dari Kitab Minhajul Muslim oleh Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi:. Sholat tidak wajib bagi anak kecil sampai dia mengalami mimpi basah. Sholat Idul Adha sebaiknya dilakukan dengan berjamaah di masjid atau lapangan. Namun, karena situasi pandemi, sahabat hikmah dapat melakukannya di rumah baik bersama keluarga maupun sendiri.
Melansir dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc., MA, dalam mazhab Al Hanafiyah dan Al Hanabilah, syarat sah dari sholat Idul Fitri dan sholat Idul Adha adalah dikerjakan dengan berjamaah. Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai [sebagai makmum / imam] karena Allah SWT.". Selain itu, untuk tata cara mengerjakan sholat Id pada rakaat pertama takbir dibaca sebanyak tujuh kali. Dilansir dari buku Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Zezen Zainal Alim, hukum sholat gerhana bulan adalah sunnah muakkad dan dikerjakan saat terjadi gerhana bulan pada malam hari setelah sholat isya.
Cara mengerjakannya dianjurkan berjamaah sebanyak 2 rakaat di dalam masjid dengan dua kali rukuk. Menurut buku Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat karya Ustaz Abu Sakhi, hukum mengerjakan sholat istisqa adalah sunnah mu'akkad atau sangat dianjurkan.
Ibadah ini identik dengan wujud kemenangan dan rasa syukur umat Islam setelah melewati Ramadan satu bulan penuh. Berikut tata cara sholat Idul Fitri yang tepat sesuai tuntunan Islam. Artinya: Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Hajat Lengkap dengan Niat dan Doa. Namun dengan seruan "ashalatul jami'ah" yang artinya ajakan untuk mendirikan sholat secara berjamaah. Sebelum memahami tata caranya, ketahui dahulu hukum pelaksanaan sholat Idul Fitri:.
Artinya sholat Idul Fitri sangat dianjurkan bagi seluruh umat Islam. Artinya sholat Idul Fitri wajib bagi umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan.
Dengan begitu, sholat ini akan mendatangkan dosa jika tidak dikerjakan atau ditinggalkan. Itulah uraian mengenai tata cara sholat Idul Fitri beserta niat dan hukumnya.