Hukum Melaksanakan Sholat Sunnah Ba'diyah Ashar Adalah. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini. Dari Ashim bin Abi Dhamrah bahwa Ali Radhiallahu ‘Anhu shalat dua rakaat setelah ashar di tendanya.
Apakah mereka tidak tahu ada larangan shalat setelah Ashar Di jelaskan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar:. Berkata Al Karmani: “Ini adalah dalil bagi Asy Syafi’i tentang kebolehan shalat setelah ‘Ashar jika memiliki sebab, sama sekali tidak makruh.” (‘Umdatul Qari, 8/19).
Sekali pun mereka membolehkan, itu adalah konteks mengqadha shalat ba’diyah zhuhur, atau jika dilakukan karena sebab khusus, baik karena tahiyatul masjid, shalat jenazah, dan semisalnya sebagaimana pendapat Imam Syafi’i dan Imam Malik (Lihat Mukhtashar Al Inshaf, 1/161), ini pun tidak semua setuju, seperti Atha, An Nakha’i, dan Abu Hanifah mengingkari kebolehan itu berdasarkan hadits larangannya secara umum (Ibid, lihat juga Al Hawi Al Kabir, 3/48). سفيان الثوري، يقول: إذا رأيت الرجل يعمل العمل الذي قد اختلف فيه وأنت ترى غيره فلا تنهه. Seseungguhnya pengingkaran hanya berlaku pada pendapat yang bertentangan dengan ijma’ (kesepakatan) para ulama.” (Imam As Suyuthi, Al Asybah wa An Nazhair, 1/285) (farid/dakwatuna).
Pengerjaannya bisa dilakukan sebelum (qabliyah) atau pun sesudah (ba'diyah) salat fardhu. Kapan salat sunnah ashar yang benar dilakukan?
Mengutip Kitab Lengkap Panduan Shalat oleh M. Khalilurrahman Al-Mahfani dan Abdurrahim Hamdi, MA, salat sunnah ashar atau salat sunnah rawatib ashar yang benar dilakukan adalah sebelum melakukan salat ashar. Bahkan termasuk dalam waktu yang dilarang untuk mendirikan salat, hal ini sesuai dengan hadits dari Abi Said Al-Khudri RA,.
Selain itu dalam hadits lain juga disebutkan hal yang senada yakni,. Adapun bunyi bacaan niat dari Ustaz Syaifurrahman El-Fati dalam buku Panduan Shalat Praktis & Lengkap dapat disimak pada penjelasan berikut,.
Bacaan latin: Ushalli sunatal ashri rak'ataini qabliyatan lillaahi ta'aala. Beberapa macam salat sunnah rawatib tersebut di antaranya,.
Kemudian dua rakaat berikutnya berhukum ghairu muakkad. Berikut Tata Cara Salat Idul Adha Beserta Niatnya.
BincangSyariah.Com – Shalat adalah perkara penting yang akan dihisab pertama kali kelak di hari akhir. Jumhur Ulama berpendapat bahwa tidak semua waktu disunnahkan. عن ابن عباس قال : شهد عندى رجال مرضيون وأرضاهم عندى عمر أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – نهى عن صلاة بعد العصر حتى تغرب الشمس وعن صلاة بعد الصبح حتى تشرق الشمس. “Ada seorang sahabat Nabi yang setelah Ashar melakukan salat sunah ba’diyah, maka dimarahi oleh Sayidina Umar, beliau berkata: “Sesungguhnya Rasulullah Saw melarang salat sunah setelah Ashar” (HR.
Jangan sampai terlampau semangat beribadah shalat sunnah, namun lalai memperhatikan waktu yang tidak diperblehkan. Mengapa Rasulullah melarang shalat dalam dua waktu tersebut? menurut keterangan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah melarang tersebut karena matahari terbit di antara dua tanduk setan dan terbenam diantara dua tanduk syetan. Namun jika untuk melaksanakan shalat wajib yang tertinggal atau ada udzur tertentu masih diperbolehkan, seperti shalat jenazah dan tahiyatul masjid. Atau shalatnya orang yang ketiduran, maka shalat boleh dikerjakan kapan saja bangun dan tersadar. Dengan demikian, shalat ba’diyah subuh dan ashar sangat tidak dianjurkan dalam Islam.
PortalJember.com - Dalam salah satu kajian ilmu tanya jawab, ada yang bertanya kepada Ustadz Adi Hidayat perihal sholat sunnah setelah ashar. Menanggapi pertanyaan tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sholat sunnah setelah sholat fardhu (qobliyah ba'diyah) hanya ada 12 rakaat. Baca Juga: Jangan Lakukan Ini Saat Wudhu, Hilang Kesempatan Diampuni Dosa, Ustadz Adi Hidayat: Bahasa Hadist.
Berikut penjelasan Ustadz Adi Hidayat seperti dilansir PortalJember.com dari video yang diunggah pada 7 November 2017 oleh kanal YouTube Ceramah Pendek. Baca Juga: 7 Amalan Sunnah Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Nomor 5 Wajib Menjadi Perhatian Kaum Perempuan.
والأكمل أن يصلي ثماني عشرة ركعة غير الوتر: ركعتين قبل الفجر، وركعتين بعد المغرب، وركعتين بعد العشاء؛ لما ذكرناه من حديث ابن عمر رضي اللّٰه عنه، وأربعا قبل الظهر وأربعا بعدها؛ لما روت أم حبيبة رضي اللّٰه عنها أن النبي ﷺ قال:” مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعَ بَعْدَهَا حُرِّمَ عَلَى النَّارِ”؛ وأربعا قبل العصر؛ لما روى علي بن أبي طالب كرم اللّٰه وجهه أن النبي ﷺ كان يصلي قبل العصر أربعا، يفصل بين ركعتين بالتسليم على الملائكة المقربين والنبيين ومن معهم من المؤمنين. والسنة فيها وفي الأربع قبل الظهر وبعده أن يسلم من كل ركعتين، ....
Dan telah memberitakan kepadaku Hafshah puteri ‘Umar r.a., ’Bahwa Rasulullah ﷺ pernah shalat dua kali sujud (dua rakaat) yang ringan pada saat waktu fajar (Subuh)’. bersabda: ‘Barangsiapa yang menjaga shalat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat setelahnya, maka ia diharamkan masuk neraka’ (HR Ahmad, at-Tirmîdzî, Abû Dâwud, an-Nasâ’î dan Ibn Mâjah); dan empat rakaat sebelum Asyar, berdasar hadits riwayat Sayidina ‘Ali r.a., ’Bahwa Nabi SAW shalat sebelum Asyar empat rakaat dengan dipisah salam kepada para malaikat, para Nabi dan kaum mukmin’ (HR. والجمعة كالظهر فلها أربع قبلية وأربع بعدية، إن كانت مغنية عن الظهر، فإن وجب الظهر بعدها، فلا بعدية لها. Menjadi jelas ketentuan mengenai shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah Dhuhur/Jumat; ada empat rakaat masing-masing dalam shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah Dhuhur/Jumat itu.
Kepala Badan Pengelola Pajak dan Restribusi Daerah (BPPRD) Kota Banjarbaru, Rustam effendi adzan Salat Ashar di Lapangan Murdjani'. Bagaimana pelaksanaannya qobliyah ashar, simak artikel berikut.
Buya Yahya juga mengingatkan agar tak melupakan shalat rawatib dan salah satunya shalat qobliyah ashar. Baca juga: Kekecewaan Nagita Slavina Ke Rafathar Yang Sempat di Pesantren, Pesan Istri Raffi Ahmad Tak Direspon. Baca juga: Datangi Rumah Ustadz Adi Hidayat, Baim Wong Tuai Komentar Ayu Dewi: Salam Imce Akyu Ngefans.
Adapun jumlah rakaat sholat ashar ialah 4 (empat) rakaat, dengan memelankan bacaannya dan duduk tasyahhud dua kali duduk tasyahhud. Namun, banyak orang yang belum memahami benar tentang manfaat sholat ashar yang lain selain mendapatkan pahala.
Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan sholat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387). Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan sholat jum’at, maka sholatlah sesudahnya empat rakaat“.
Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ sholat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya. Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum sholat subuh, maka sholatlah setelah matahari terbit“. Adapun pada Abu Dawud dengan lafadz: “Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam (terhadap yang dilakukan Qois)”. As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang sholat subuh, maka sholatlah bersama mereka.
Akan tetapi lebih utama untuk tidak melakukannya terus-menerus dalam hal itu (mengangkat tangan), karena tidaklah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan demikian, seandainya beliau melakukannya setiap selesai sholat rawatib pasti akan ada riwayat yang dinisbahkan kepada beliau.
Ibnu Hazm telah meriwayatkan (IV/3) dari Bilal Radhiyallahu anhu , muadzin Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ia berkata, “Tidak dilarang mengerjakan shalat kecuali ketika matahari sedang terbenam.”. Beliau rahimahullah juga menyantumkan hadits lain dengan lafazh, “Tidak lewat satu haripun melainkan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan dua rakaat sesudah ‘Ashar.”[14]. Dan merupakan nash yang sangat jelas bahwa larangan Umar Radhiyallahu anhu terhadap dua rakaat ini bukan karena shalat itu tidak disyari’atkan sebagaimana perkiraan banyak orang. Hadits Tamiim diriwayatkan oleh Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya, ia berkata, “Umar Radhiyallahu anhu keluar menemui manusia dan memukul mereka karena mengerjakan dua rakaat sesudah shalat ‘Ashar. Diriwayatkan oleh Ahmad (IV/101) dengan sanad yang perawinya tsiqah, perawi al-Bukhâri dan Muslim, akan tetapi al-Haitsami berkata (II/222), “Urwah belum mendengar dari Umar Radhiyallahu anhu .”. Lalu Tamîm Radhiyallahu anhu mengatakan seperti yang telah disebutkan di atas tadi, kemudian ditambahkan, “Umar berkata, “Sesungguhnya sasaranku bukanlah kalian wahai kaum !
Ada riwayat yang menyebutkan, Aisyah radhiyallahu ‘anha menyatakan,. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan dua raka’at sesudah ‘Ashar di sisiku sama sekali.” (HR. “Tidaklah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam mendatangiku di suatu hari setelah ‘Ashar melainkan beliau mengerjakan shalat dua raka’at.” (HR. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat di rumahnya ba’da ‘Ashar sebanyak dua raka’at dan itu dilakukan sekali saja. Alasannya kenapa shalat tersebut dikerjakan, diberikan jawaban oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sebenarnya itu adalah dua raka’at yang dilakukan ba’da Zhuhur.
Namun dikarenakan kesibukan sehingga kuluput darinya hingga masuk waktu shalat ‘Ashar.” (HR. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).