Hukum Bangun Tidur Langsung Shalat. Seorang Muslim ketika bangun tidur dianjurkan membaca doa. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengatur berbagai hal yang menyangkut hidup manusia di muka bumi ini, mulai dari sebelum hingga sesudah tidur.
Ustaz Oemar Mitha mengatakan agama Islam merupakan agama sempurna yang paling detail mengatur hajat hidup manusia baik pada dirinya maupun pada lingkungannya. Yang artinya: "Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangan (kalian) ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali.
Namun, mayoritas ulama berpendapat hukumnya makruh dan mencuci tangan hukumnya mustahab atau sunah. Adab lainnya yang dianjurkan Islam ketika bangun tidur adalah mengambil wudhu. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berdzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas.".
Al-hamdulillah, wash-shalatu wassalamu ‘ala rasulillah Semoga Allah SWT mencurahkan keberkahan dan kemudahan kepada saudara serta keluarga. Lalu bagaimana dengan orang yang bangun tidur kesiangan hingga matahari telah terbit? Sebab, keterlambatannya untuk melaksanakan shalat bahkan hingga keluar waktunya bukan karena unsur kesengajaan. Akhirnya, Rasul SAW dan para sahabat shalat subuh di kala matahari telah terbit.
Hanya saja, karena rasa malas dan terasa berat, ia tidur kembali sampai matahari terbit. Sebagian besar para ulama berpandangan bahwa ia berkewajiban untuk mengqadha shalatnya. Kesimpulannya, saudara tetap berkewajiban untuk melaksanakan shalat subuh setelah bangun tidur. Di samping itu, hendaklah berusaha sekuat tenaga untuk shalat subuh tepat waktu dan berjamaah.
Waktu shalat subuh yang utama dimulai usai berkumandang adzan dari terbit fajar shadiq, yaitu fajar kedua hingga batas waktu sholat subuh adalah sebelum matahari terbit (syuruq). Bisa, tetapi tentu pahalanya tidak sama dengan orang yang berusaha bangun dan melawan kemalasannya untuk shalat subuh. Sholat subuh merupakan kunci pagi hari, maka bukalah dengan keadaan yang baik supaya rezekimu berkah. Banyak keutamaan sedekah subuh untuk menolong diri sendiri dan orang lain. Ketuk pintu kebaikan, klik sedekah subuh di sini untuk mulai harimu!
Simak dalam penjelasan dari dai kondang Ustadz Abdul Somad atau akrab disapa UAS berikut. Di antara lima waktu shalat fardhu, Subuh merupakan ibadah yang paling sulit untuk dikerjakan.
Tak sedikit orang yang sering terlena dalam tidurnya karena menganggap waktu Subuh masih panjang.
Mengutip buku Islam Sehari-Hari, karya KH Abdurrahman Nafis, dalam sebuah hadis riwayat Muslim Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang tertidur atau lupa tidak mengerjakan salat, maka hendaknya segera melaksanakan shalat ketika ingat.”. Dari hadis ini, kata dia, para ulama fiqih sepakat bahwa setiap orang lupa atau ketiduran sehingga tidak dapat melaksanakan salat tepat pada waktunya maka harus segera mengqadha (mengganti) di waktu yang lain.
Rasulullah sendiri bersama para sahabat juga pernah kesiangan pada waktu shubuh dan ketika bangun langsung Salat. Tetapi, masih menurut Kiai Abdurrahman, sebagian ulama kelompok Zhahiriyah (Abu Muhammad bin Hazm) berpendapat, bahwa orang yang sengaja meninggalkan salat sampai habis waktunya itu tidak boleh diqadha dan dia menanggung dosa nanti di akhirat.
Witir merupakan penutup shalat sunah seseorang dalam waktu sehari semalam. Witir adalah shalat sunah muakkadah yang jumlahnya ganjil (1, 3, 6, 9 dan 11). Apakah sesudah sholat Isya dan sebelum tidur, atau sesudah shalat tahajud? Salat qiyamul lail (shalat sunah yang biasanya ditutup oleh witir) adalah salat sunah yang dilaksanakan sesudah salat Isya dan sebelum terbit fajar.
Witir bisa dilaksanakan sesudah Isya sebelum tidur dan sesudah sholat tahajud sebelum terbit fajar. Kenapa sholat witir dilaksanakan sesudah sholat tarawih? Salat witir sesudah salat tahajud Ustaz Adi Hidayat mengatakan, jika sudah melaksanakan sholat witir karena tidak yakin mampu bangun, tapi ternyata kemudian bisa bangun, maka hukumnya boleh melaksanakan shalat malam setelah melaksanakan salat witir.
Landasannya menurut Ustaz Adi Hidayat, Nabi Muhammad SAW pernah salat malam 2 rakaat setelah salat witir.
Berbagai alasan menjadi penyebabnya mulai dari masih ngantuk, menunggu giliran menggunakan kamar mandi, atau sekadar malas gerak (mager).Kebiasaan ini ternyata telah disinggung Nabi Muhammad SAW dalam salah satu haditsnya. Abu Dawud).Hadist lain juga menekankan pentingnya memperbanyak ibadah di pagi hari, yang lebih baik daripada tidur lagi. Abu Dawud).Sains atau ilmu pengetahuan selanjutnya membuktikan pentingnya bangun pagi yang menyediakan lebih banyak waktu sebelum beraktivitas.
Akan tetapi, ada beberapa perdebatan perihal tidur membatalkan wudhu atau tidak. Tidur Membatalkan Wudhu Jika.
Tidur yang membatalkan wudhu adalah posisi di mana pinggul tidak duduk dengan kokoh di tanah, atau tidur miring pada satu sisi. Sebab, tidur dalam satu sisi dan keadaan serupa menyebabkan persendian kendur.
Wudhu tidak batal jika seseorang tidur sambil berdiri (qiyam) sujud (ruku ‘) dan sujud (sajdah) dalam shalat atau shalat di luar dalam posisi tersebut. “Wudhu tidak wajib bagi orang yang tidur sambil berdiri, sujud dan duduk kecuali ia berbaring miring.”. Salah satu bukti lain mengenai hal tersebut adalah hadits berikut yang dilansir Anas:. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, Lihat Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No.
Tidur tidak Membatalkan Wudhu. Hadits berikut yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas juga merupakan salah satu bukti mereka:.
Hukum Salat Subuh Kesiangan dari Berbagai Ulama, Berdosa Tidak? Hukum salat adalah wajib, sehingga orang yang bangun kesiangan tetap menjalankan salat subuh. Hukum Salat Subuh Kesiangan Menurut Buya Yahya. Melansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 29 Agustus 2019, Buya Yahya menjelaskan hukum salat subuh kesiangan karena sedang berkegiatan dan tanpa sengaja ketiduran sampai matahari terbit, maka dimaafkan oleh Allah dan tidak berdosa.
Maka harus minta ampun kepada Allah SWT, seperti dalam Quran Surat 71 ayat 10. Artinya: "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan perintah dan larangan kepada kami yang kami tidak sanggup memikulnya. Karena itu tolonglah kami mengalahkan orang orang kafir.".
Namun, apa pun hukumnya bila bangun kesiangan dianjurkan untuk tetap menjalankan salat subuh.