Hadist Tentang Sholat Isya Dan Subuh. Dua waktu ibadah yang menguji keimanan seseorang kepada Allah SWT. Beragam cobaan di dua waktu tersebut ini yang dikatakan Nabi Muhammad SAW mampu menunjukkan sifat asli seseorang. Dilansir dari Elbalad, para ulama menjelaskan terkait hadits Nabi tersebut.
Namun, khusus untuk sholat Isya dan Subuh, para ulama menegaskan bahwa dua ibadah itu adalah ujian untuk pembeda antara seorang Muslim dan kategori lain. Al Hafidz ibn Hajar mengatakan, alasan beratnya sholat Isya dan Subuh bagi seorang munafiik karena godaan untuk meninggalkan dua ibadah itu memang sangat kuat.
Ditambah waktu Isya adalah momen untuk menenangkan diri dan istirahat.
Liputan6.com, Jakarta - Sholat menjadi salah satu ibadah yang wajib dijalankan bagi setiap umat muslim di dunia. Terdapat lima waktu sholat yang wajib dilaksanakan, salah satunya sholat subuh yang dilaksanakan pada waktu sebelum terbitnya matahari. "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya sholat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat).". Namun, sholat subuh menjadi hal yang begitu berat untuk dilakukan. Butuh perjuangan ekstra untuk dapat melakukan kewajiban tersebut.
Terkadang, beberapa orang melewati waktu subuh karena tidak bangun pagi untuk melakukannya. Padahal sholat subuh menjadi salah satu kewajiban bagi setiap umat Islam dan memiliki keutamaan yang luar biasa.
Berikut Liputan6.com telah merangkum beberapa keutamaan sholat subuh agar setiap umat Islam dapat mengetahuinya:.
Muslim No 1038 dari Sahabat Ibu Umar RA , Rasulullah SAW Bersabda :. Bukhari No 610 dari Sahabat Abu Sa’id Al Khudry beliau mendengar Rasulullah SAW Bersabda :. Langkah kakinya ke masjid adalah pengampunan dosa dan diangkat derajatnya. “ Jika salah seorang dari kalian berwudlu dan membaguskannya, kemudian datang ke masjid, dan tidak ada yang menggerakkannya menuju masjid kecuali shalat maka tidaklah ia melangkahkan kaki kecuali dengannya Allah akan mengangkat derajad dan menghapus dosanya hingga ia masuk masjid, dan jika masuk masjid maka ia akan tetap dalam hitungan shalat selama shalatlah yang menahannya ( dari keinginan pulang)”.
Tirmidzi No : 205, dari Sahabat Ustman bin Affan RA, Rasulullah SAW Bersabda :. Para Malaikat selalu memberi shalawat (mendoakan) kepada salah seorang dari kalian selama ia masih di tempat ia shalat dan belum berhadast.
Diampuni dosanya yang telah lalu saat mengucap aamiin bersama Malaikat. Jika Imam membaca “Ghairil Maghdluubi Alaihim Wa la dldlaalliin” maka ucapkanlah “Aamiin” karena siapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan aamiinnya Malaikat maka dosanya yang telah lalu akan diampuni._.
BincangSyariah.Com –Pada dasarnya, kita dianjurkan untuk melaksanakan semua shalat fardhu secara berjemaah, baik shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Sudah banyak kita dengar dari para ustadz, muballigh dan lainnya, bahwa shalat fardhu secara berjemaah lebih utama dibanding shalat sendirian dengan tingkatan dua pulu tujuh derajat.
Di antara keutamaan shalat Isya dan Subuh secara berjemaah, selain mendapatak keutamaan dan pahala dua pulu tujuh derajat, juga akan membebaskan kita dari label sebagai orang munafik. Hal ini karena shalat Isya dan Subuh secara berjemaah sangat berat dilakukan oleh orang munafik.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;. Selain itu, melaksanakan shalat Isya dan Subuh secara berjemaah akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah.
Tentu di antara kita sangat sedikit yang mampu melaksanakan shalat selama separuh malam, apalagi sampai semalam penuh. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Sayidina Utsman bin Affan, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;.
Oleh karena itulah Rasulullah saw pernah mengingatkan umatnya agar selalu bersabar dalam berbagai macam keadaan termasuk dalam mengerjakan suatu kewajiban. Akan tetapi, ada bagian dari salat fardu lima waktu yang untuk golongan tertentu akan terasa paling berat. Adapun keistimewaan salat subuh dan isya yang dimaksud dijelaskan lebih lanjut salah satunya dalam hadis dari Usman bin Affan. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Barang siapa melaksanakan salat isya secara berjemaah, maka dia seperti telah melaksanakan salat malam selama separuh malam.
Dalam konteks ini, Ibnu Hajar memberikan alasan mengapa salat subuh dan salat isya akan terasa memberatkan bagi orang-orang munafik. Sebagaimana dikatakan Allah dalam firman-Nya, "Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas.".
Akan tetapi, salat isya dan salat subuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Sejalan dengan itu, Syekh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin mengatakan, "Orang munafik itu salat dalam keadaan riya dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Pada masa lalu, salat subuh dan salat isya tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka (orang-orang munafik) tidak menghadirinya. Lebih lagi di masa lalu belum ada lampu listrik seperti saat ini sehingga menghadiri dua salat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka.
KENDARI, TELISIK.ID - Salat menjadi salah satu ibadah yang wajib dijalankan bagi setiap umat muslim di dunia. Dilansir dari JabarEkspres.com, di antara keistimewaan hari Jum’at ialah bahwa orang-orang yang mengerjakan salat subuh secara berjamaah dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. Dalam hadis yang lain Nabi SAW telah bersabda, “Sembahlah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya; dan anggaplah dirimu akan mati (besok). Setelah salat selesai, beliaupun bertanya: “Ada apa tadi itu?” Jawab mereka: “Kami bergegas-gegas agar dapat mengikuti jamaah.” Beliau lalu bersabda: “Janganlah berlaku demikian! Seandainya umat Islam mengetahui keutamaan salat isya dan subuh berjamaah, niscaya mereka akan datang berbondong-bondong menuju masjid-masjid terdekat.
"Jika waktu sholat telah tiba, maka hendaklah seseorang diantara kalian beradzan, dan hendaklah orang yang paling tua diantara kalian menjadi imam.". Sedangkan kalau sholat dzuhur dimulai sejak tergelincirnya matahari di ufuk barat hingga masuknya waktu ashar. Waktu sholat maghrib dimulai sejak terbenamnya matahari hingga hilangnya awan berwarna merah. Hal ini tertuang dari hadist riwayat Imam Muslim No.
"Waktu maghrib berakhir hingga hilangnya awan merah dari cakrawala.".
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan melimpah dekat pintu rumah seseorang yang tiap hari mandi di sungai itu lima kali.” (HR. Sebab shalat berjamaah itu melebihi salat seorang diri dengan dua puluh tujuh derajat. Mengenai keutamaan shalat subuh berjamaah, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Tiada suatu shalat pun yang lebih utama daripada shalat fajar (shalat subuh) pada hari Jumat yang dilakukan dengan berjamaah; aku menduga bahwa tiada seorang pun dari kalian yang mengerjakannya melainkan ia diampuni (dosanya)”. Di antara keistimewaan hari Jum’at ialah bahwa orang-orang yang mengerjakan shalat Subuh secara berjamaah dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Pahala Shalat Isya dan Subuh Berjamaah.