Doa Solat Sunat Gerhana Bulan Sendirian. Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Bulan total atau Super Flower Blood Moon 2021 akan berlangsung pada hari ini, Rabu (26/5/2021), mulai pukul 18.09 WIB hingga 20.51 WIB. Mengingat kebesaran Tuhan ini, sebagai umat muslim sudah seharusnya kita disunahkan menunaikan Sholat Gerhana Bulan. Sholat gerhana Bulan sebaiknya dikerjakan secara berjamaah di masjid sebelum atau setelah sholat Subuh.

Apalagi salat gerhana Bulan termasuk ke dalam amalan sunnah muakkad. Untuk tata cara sholat gerhana Bulan total, dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan sholat dengan lafaz 'As-Shalatu Jamiah'. Sholat gerhana Bulan dilakukan sebanyak 2 rakaat.

Masing-masing rakaat dikerjakan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca Surat Alquran, 2 ruku' dan 2 sujud.

Bacaan Dzikir dan Doa setelah Sholat Gerhana Bulan Lengkap

Doa Solat Sunat Gerhana Bulan Sendirian. Bacaan Dzikir dan Doa setelah Sholat Gerhana Bulan Lengkap

JAKARTA, iNews.id - Masyarakat Indonesia hari ini, Rabu (26/5/2021) bisa menyaksikan fenomena alam luar biasa yakni gerhana bulan total. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

BMKG menyatakan, fenomena alam yang dikenal dengan istilah Super Blood Moon ini terjadi saat bulan di Perigee (bulan berada di jarak terdekat dengan bumi). Berdasarkan data astronomi, pada hari Rabu, 26 Mei 2021, ini akan terjadi gerhana bulan total atau Khusuful Qamar. Berikut bacaan niat sholat gerhana bulan lengkap dengan artinya:.

Saya sholat Sunnah Khusuf dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah. Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”.

Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian, Jadi Imam

Doa Solat Sunat Gerhana Bulan Sendirian. Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian, Jadi Imam

Berikut ini niat salat gerhana saat sendirian, jadi imam atau makmum. Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian, Jadi Imam atau Makmum. Bagi umat Islam, setiap terjadi gerhana dianjurkan untuk melakukan salat.

Nah, berikut ini niat salat gerhana saat sendirian, jadi imam atau makmum. Berdasarkan catatan LAPAN, Gerhana Bulan Penumbra ini akan terjadi secara Parsial atau sebagian selama 4 jam 25 menit 52 detik. Jika menjadi makmum, maka lafadz niat shalat gerhana bulan adalah sebagai berikut:.

Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian

وقالت الحنفية صلاة الخسوف ركعتان بركوع واحد كبقية النوافل وتصلى فرادى، لأنه خسف القمر مرارا في عهد الرسول ولم ينقل أنه جمع الناس لها فيتضرع كل وحده، وقالت المالكية: ندب لخسوف القمر ركعتان جهرا بقيام وركوع واحد كالنوافل فرادى في المنازل وتكرر الصلاة حتى ينجلي القمر أو يغيب أو يطلع الفجر وكره إيقاعها في المساجد جماعة وفرادى. Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang menjadi tanda kebesaran Allah SWT. Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki menyebutkan tata cara shalat gerhana bulan menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki dalamsebagai berikut:Artinya, “Kalangan Hanafi mengatakan, shalat gerhana bulan itu berjumlah dua rakaat dengan satu rukuk pada setiap rakaatnya sebagai shalat sunah lain pada lazimnya, dan dikerjakan secara sendiri-sendiri. Kalangan Maliki menganjurkan shalat sunah dua rakaat karena fenomena gerhana bulan dengan bacaan jahar (lantang) dengan sekali rukuk pada setiap kali rakaat seperti shalat sunah pada lazimnya, dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Shalat itu dilakukan secara berulang-ulang sampai gerhana bulan selesai, lenyap, atau terbit fajar. Kalangan Maliki menyatakan makruh shalat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki,, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman 114).Sebelum shalat ada baiknya seseorang melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”Adapun secara teknis, shalat sunah gerhana bulan sendirian menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki adalah sebagai berikut:1.

Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah,” (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi,, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).Selagi gerhana bulan berlangsung, maka kesunahan shalat sunah gerhana bulan tetap berlaku.

Shalat Gerhana: Bacaan Niat, Tata Cara Shalat Gerhana, Naskah

Doa Solat Sunat Gerhana Bulan Sendirian. Shalat Gerhana: Bacaan Niat, Tata Cara Shalat Gerhana, Naskah

Artikel ini juga dilengkapi contoh teks naskah khutbah serta doa saat melihat gerhana bulan. Gerhana Bulan Total akan melintas dan terlihat di langit Indonesia pada Rabu (26/5/2021) malam ini. Baca juga: Jam Berapa Gerhana Bulan Total Hari Ini, 26 Mei 2021, Terlihat? Baca juga: Inilah Waktu Salat Gerhana Bulan, Disertai Tata Cara, Niat Shalat Sendirian atau Jamaah, dan Khutbah.

Shalat gerhana dapat dilakukan baik secara sendirian maupun berjamaah di rumah, masjid, atau lapangan.

Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Sendirian Menurut Mazhab

Doa Solat Sunat Gerhana Bulan Sendirian. Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Sendirian Menurut Mazhab

"Kalangan Maliki menganjurkan shalat sunah dua rakaat karena fenomena gerhana bulan dengan bacaan jahar (lantang) dengan sekali rukuk pada setiap kali rakaat seperti shalat sunah pada lazimnya, dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Shalat itu dilakukan secara berulang-ulang sampai gerhana bulan selesai, lenyap, atau terbit fajar.

Kalangan Maliki menyatakan makruh shalat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri.". (Lihat Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman 114).

Baca Juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total di Jakarta, Rabu 26 Mei. Artinya: "Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah.". (Lihat Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).

Related Posts

Leave a reply