Doa Solat Hajat Bahasa Melayu. Sekalipun bukan merupakan bahasa yang nyata dan tidak diakui secara resmi, gagasan politik yang disebut sebagai "bahasa Malaysia" ini diklaim memiliki penutur lebih dari 10 juta orang yang tak lain adalah orang Malaysia sendiri yang mayoritasnya mendiami wilayah Semenanjung Malaysia. Meskipun begitu, di Malaysia kekeliruan telah muncul dalam kalangan rakyatnya mengenai nama apakah yang patut digunakan sebagai nama resmi di negara tersebut. Sebenarnya istilah bahasa Malaysia itu sendiri tidak disumbangkan oleh YAB Tunku Abdul Rahman, tetapi timbul secara spontan setelah kejadian 13 Mei 1969. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam liputan media massa saat itu.
Kebijakan tersebut sebagai dukungan untuk menanamkan semangat perpaduan dalam kalangan rakyat Malaysia yang beragam kaum yaitu Melayu, Cina, Arab, dan India. [5][6][7] Pada 5 November 2007, Menteri Penerangan Malaysia, Datuk Seri Zainuddin Maidin, menegaskan lagi bahwa penggunaan istilah baru "Bahasa Malaysia" merupakan muktamad atau dalam kata lain dapat dijadikan pegangan.
Ada berbagai ucapan doa orang sakit yang diajarkan Nabi Muhammad SAW untuk semua umatnya melalui ajaran agama Islam. Dikutip dalam buku 'Penyembuhan dengan Doa dan Zikir Rasulullah SAW oleh Muhammad Abdul Ghoffar disebutkan bahwa salah satu petunjuk Rasulullah SAW adalah penyembuhan terhadap diri sendiri dengan menggunakan doa dan zikir.
Rasul menyarankan kepada para umatnya untuk berusaha menyembuhkan baik keluarga hingga sahabat atau siapapun yang sakit dengan doa-doa yang diajarkan olehnya. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah dia berkata bahwa Nabi bersabda:لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أَصَابَ الدَّوَاءُ الدَّاءَ، بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّArtinya : Setiap penyakit pasti memiliki obat.
Oleh karena itu perlu diketahui doa untuk orang sakit sesuai sunah. Doa Orang yang Menjenguk untuk Orang Sakit:Salah satu doa untuk orang sakit parah yang dibacakan Rasulullah SAW untuk keluarganya yang sedang sakit, sambil mengusapkan tangan kanannya dengan mengucapkan, sepertiاللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًاAllāhumma rabban nāsi, adzhibil ba'sa. Hal ini telah disampaikan melalui sebuah hadist yang berbunyi:"Jika engkau menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar ia berkenan mendoakanmu, karena doanya seperti doa malaikat.".
Doa Orang Sakit untuk Dirinya Sendiriلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِArtinya : Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Mahaagung lagi Maha Penyantun.
Cara melakukan sholat hajat yang mustajab hampir sama dengan shalat lainnya. Saat sujud ini membaca subhahanallah walhamdulillah walaailaaha illallah waallahu akbar walaa haula wa quwwata illaa billahil 'aliiyil 'adzim sebanyak 10 kali. Dalam cara sholat hajat, sebelum mengucapkan doa atau keinginan yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT dianjurkan membaca beberapa bacaan:. As `Aluka Muujibaari Rohmatika Wa 'Azaaima Maghfirotika Wal Ghoniimata Ming Kulli Birri Wassalaamata Ming Kulli Itsmin Laa Tada' Lii Dzamban Illa Ghofartahu Walaa Hamman Illaa Farojtahu Walaa Haajatan Hiya Laka Ridhon Illa Qodhoitahaa Yaa Arhamar Roohimiin. Setelah membaca doa sholat hajat, baru menyampaikan apa yang diinginkan dan harapkan kepada Allah SWT.
Menurut istilah Kamus Bahasa Melayu, selawat ditakrifkan sebagai; "doa kepada Tuhan supaya dilimpahkan rahmat atas Nabi Muhammad . Selawat ini sering dibaca dan diamalkan dalam permohonan untuk mempermudahkan urusan yang kusut atau ketika menemui jalan buntu atau kesempitan, memohon agar diberikan penamatan hayat yang baik dan dimakbulkan hajat.
Bermakna, manusia yang boleh menundukkan nafsunya untuk melakukan taat kepada Allah adalah lebih hebat dari keseluruhan para malaikat. Sebenarnya Nabi Muhammad tidak memerlukan selawat-selawat daripada kita yang memohon Allah memberi keutamaan dan kemuliaan kepada baginda.
Oleh itu, kita sangat memerlukan syafaat Nabi Muhammad untuk menolong di akhirat nanti. Syafaat Nabi untuk memasukkan suatu kaum ke dalam syurga tanpa hisab dan perhitungan apa pun.
Syafaat kepada kaum setelah dihisab dan diputuskan untuk menerima hukumnya yang setimpal, agar dicabut hukuman itu. Sabda Nabi Muhammad : "Sesungguhnya seutama-utama manusia (orang terdekat) dengan aku pada hari kiamat adalah mereka yang lebih banyak berselawat kepadaku" —Riwayat An-Nasai dan Ibnu Hibban.